Cerita||9🍋

1.1K 141 6
                                    

Happy Reading guys💚.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐹.
*
*
*
*
*
*
*

"Kamu tidak bisa menulis ulang cerita hidupmu di masa lalu, tapi kamu bisa menulis hari ini, cerita baru untuk masa depanmu"
~Inspirasi_Bahagia~

***********
Pemuda yang masih memakai jas Almameter kebanggaan sekolahnya itu menarik napas rakus ia lelah mengejar sahabatnya yang cepet sekali menghilangnya itu seperti hantu.

"Hah.. Lo ngapain sih kesini?! " Vian menghembuskan napas lelah melihat Arka yang anteng memilih alat-alat lukis dengan tampang datar nya ia menoleh menghadap Vian yang sudah seperti orang sekarat keningnya berkerut tak tahu jika Vian mengikutinya.

"Elo kagak bilang mau ikut ya gue tinggal, lagian lo ngapain kesini? lo kira gue anak Tk yang main kabur kaburan"ujar Arka sarkas mengingat dirinya yang langsung pergi setelah pertemuan menegangkan di UKS tadi.

" Ya... Gue kira mana tahu lo mau bunuh diri 'kan gue bisa nolongin lo panggil ambulans"balas Vian tak kalah telak mereka ini memang tidak ada yang bisa melerai adu mulut antara keduanya, akan tetapi tetap ada rasa saling menjaga satu sama lain.

"Terserah.Arsha udah pulang? "

"Arsha udah pulang bareng Arrav di antar sama Kin, emang kayak lo yang langsung kabur" Sindir nya secara halus, sementara Arka sibuk membayar alat lukis yang ia beli cuek dengan sindiran Vian.

"Heh!Lo denger gue ngomong kagak?"

"Kagak" Balas Arka datar.

Vian mendengus kesal jika saja ia tak menyayangi orang yang berada disampingnya maka ia tidak akan segan memenggal kepala Arka. "Lo mau kemana? " Tanya Vian saat melihat Arka berjalan menuju halte di seberang jalan, mau tak mau ia juga ikut mengekor pada Arka.

"Berisik! "

Vian menghembuskan nafas kasar, ia lupa bahwa Arka adalah sosok yang menyebalkan jika ditanya ini dan itu. Hari sudah semakin sore akan tetapi kedua manusia tampan itu tak mempermasalahkan hal itu. Bus berhenti di sebuah halte sepi hanya pohon pinus dan cemara di sekitarnya Arka beranjak di ikuti oleh Vian.

"Uwahhh!" Seketika Vian melongo takjub saat melihat tempat seindah ini yang ia temukan, sedangkan Arka hanya tersenyum tipis melihat tingkah Vian ia menyiapkan alat lukisnya dengan tenang sudah biasa ia kesini sendiri tidak banyak orang yang tahu karena di depan jalan sudah ada peringatan di larang masuk, akan tetapi bukan Arka namanya bila tidak melanggar.

"Wah gilaa lo kok bisa nemu tempat kaya gini 'Ka , kagak nyesel gue ngikutin elo" Ujar Vian masih takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah gilaa lo kok bisa nemu tempat kaya gini 'Ka , kagak nyesel gue ngikutin elo" Ujar Vian masih takjub.

Arka menghentikan kegiatan melukisnya ia berjalan menuju pinggir Danau dapat ia lihat dasar Danau yang dalam itu, Arka memejamkan matanya menikmati hembusan angin sepoi-sepoi tanganya terbuka hendak menikmati kenikmatan yang di berikan sang kuasa tapi ketenangan itu harus berakhir akibat ulah Vian.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang