Cerita||26🍋

809 108 41
                                    

Happy reading guys💚.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐹.
Jangan jadi Siders.
*
*
*
*
*
*

"Kekalahan di mulai dengan ketakutan seseorang"
~Vincenzo~

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pernah kah kalian berpikir mengapa ada kehidupan di semesta ini, kenapa manusia di ciptakan walau sudah jelas semua jawaban tersebut sudah ada di agama namun terkadang Arrav masih saja memikirkan hal tersebut, termasuk sekarang saat netranya terbuka sempurna yang ia lihat pertama kali adalah langit kamar berwarna putih bersih dan juga ia mencium bau lavender yang tersamarkan dengan bau antiseptik khas rumah sakit.

Adriel yang duduk tak jauh darinya masih sibuk dengan setumpuk berkas dan macbook di pangkuannya belum sadar jika Arrav sudah terbangun sempurna, tangan kirinya kebas saat mengangkat tangan itu ke udara ia melihat selang kecil berwarna putih dan merah menghiasi lengan serta punggung tangannya.

"~fuuhh~"

Aksi meniup poninya tersebut membuat Adriel menoleh lalu bergegas mendekat menurunkan tangannya yang masih menggantung di udara lalu tersenyum hangat yang mau tak mau di balas senyum oleh Arrav juga.

"Jangan di angkat nanti darahnya balik lagi" Adriel duduk di kursi samping brankar menyingkirkan poninya seakan tahu hal tersebut mengganggu penglihatan Arrav namun terhenti sebab Adriel merasakan hangat ah mungkin ini efek dari tranfusi darah yang di jalani Arrav tiga jam lalu.

"Pusing?, mual?"

Arrav menggeleng ,berbohong karena ia sedikit pusing, kemudian hening kembali menyapa namun keheningan tersebut berakhir saat Arrav menanyakan hal yang membuat Adriel sedikit bingung.

"Abu cinta Umma nggak?"

Adriel terkekeh pelan ada-ada saja pikirnya namun tak ayal ia pun menjawab"tentu, kalau nggak cinta gimana bisa buat kamu?".Arrav diam tersenyum masam lalu mengajukan satu pertanyaan lagi yang membuat Adriel tertegun.

"Kalau gitu Abu juga mencintai tante Meylan juga?"

".... Abu sayang mereka bedua, Abu juga sayang anak-anak Abu jadi sudah jelas kan?"

"Terus kenapa dulu Abu pisah dengan tante Mey lalu menikahi Umma?" Arrav tak peduli jika pertanyaan yang ia ajukan sedikit menyinggung persaan dan masa lalu karena semenjak ia tinggal bersama ketiga kakaknya ia merasa ada masalah masa lalu yang belum di selesaikan.

"................. "

Pria yang masih tampak muda di usia yang sudah menginjak hampir kepala empat itu bungkan kilasan masa lalunya kembali seakan ia kembali ke waktu yang tak pernah ingin ia ingat lagi.

Flashback

"Aku hamil" Dua kata yang mampu membuat seakan dunia Adriel runtuh begitu saja.

"Lo jangan bercanda,nggak lucu Mey! Lo tau gue udah tunangan sama Ira!"

"Maaf...tapi aku beneran hamil anak kamu" Tangis Meylan pecah perutnya sudah membuncit, lima bulan ia menjauh dari sosial untuk menutupi aibnya lalu kembali ke hadapan Azriel mengatakan jika anak yang ia kandung anak Adriel sungguh gila namun tidak ada cara lain lagi.

Semenjak pengakuan Meylan dunia Adriel berubah ia terpaksa menikahi Meylan bukan Sya'ira wanita yang ia cintai. Adriel harus bertanggung jawab karena ia lelaki yang masih punya hati walaupun dirinya yakin tak pernah meniduri Meylan hanya saja malam itu saat Meylan mabuk ia harus mengantar Meylan sampai apartemen lalu pulang setelah selesai, hal tersebut membuat keluarga Meylan tak percaya dan memaksa dirinya bertanggung jawab.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang