Happy reading guys💚
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐹
Luv.
*
*
*
*
*"Jika kamu percaya pelangi setelah hujan, kamu harus percaya juga akan adanya kebahagiaan setelah perjuangan"
~Dong Sicheng~°°°°°°°°°°°°°°°°°
Arsha, pemuda dengan sejuta pesonanya itu menatap sendu sang adik yang terlelap setelah sebelumnya harus berjuang melawan rasa sakit akibat reaksi bahan kimia yang masuk ke pembuluh darahnya. Tangannya mengelus tangan putih pucat adiknya saat Arrav menggeliat tak nyaman dalam pejam nya."Masih ada yang sakit lagi?" Tanya Arsha kuatir, hanya ada dirinya yang menemani Arrav karena ini masih jam sekolah kenapa Arsha tidak sekolah karena dirinya tak mau membiarkan adiknya sendiri padahal ada Azriel juga yang menemani.
"Mual... "
"Mau muntah?"
Arrav menggeleng, menatap Arsha dengan mata yang berkaca-kaca membuat Arsha tidak tega apa yang harus ia lakukan untuk membuat keadaan adiknya jauh lebih baik.
"Bang Arsha kenapa nemenin Arrav?"
"Abang bosen sekolah, mau jagain kamu aja" Arrav mencebik berusaha menghilangkan rasa tidak enak di perutnya dengan berbincang apalagi dengan tangan Arsha yang senantiasa mengelus surainya membuat ia merasa lebih baik.
"Kira-kira om Zeth lagi ngapain ya"
Arsha mengernyit bingung kenapa Arrav malah memikirkan orang yang sudah mencelakai nya, namun kalimat yang keluar dari bibir pucat Arrav sekali lagi membuat Arsha tertegun.
"Om Zeth itu sebenarnya baik, tapi lingkungan yang buat dia kayak gitu atau kedua orang tuanya"
"Kenapa kamu berpikir kayak gitu?" Mencoba bertanya untuk memahami maksud dari perkataan sangat adik.
"Arrav juga nggak tau sih, tapi kalau misalnya om Zeth baik pasti dia penyayang sama anak kecil"
Arsha lagi-lagi di buat bingung dengan kalimat Arrav penyayang tidak mungkin buktinya banyak korban Zeth yang merupakan anak kecil.
"Nggak mungkin dek, buktinya banyak tuh korbannya anak kecil" Seketika Arsha mengingat Glasyah adik dari teman Artha,William yang nampak di awet kan oleh Zeth.Dan dari yang Arsha dengar hampir tiga minggu Zeth berada di penjara setelah insiden Zeth yang hampir membunuh tahanan lain sekarang ia menjadi tahanan yang paling baik dan rajin hal itu membuat semua petugas merasa senang akan perubahan tersebut.
"Makanya dia gemes sama anak kecil"
Arsha terkekeh masam saat melihat Arrav mengatakan hal tersebut dengan wajah polos. "Shhh–" Desis Arrav kesakitan saat merasakan tulangnya ngilu bukan main ia memiringkan badannnya memunggungi Arsha tidak ingin sangat kakak melihat wajah kesakitan nya.
"Arr-" Tersentak kaget saat tangan Arsha di tepis kasar oleh Arrav saat ia hendak menyentuh anak itu, Arrav memandang Arsha dengan tatapan tajam.
"Bang Arsha bisa keluar dulu.... " Lirih Arrav membuat Arsha merasa deja vu ia seperti melihat gambaran dirinya yang menyuruh Arrav pergi saat mendengar kabar kecelakaan Artha. Rasanya sakit saat melihat tatapan Arrav apa seperti ini perasaan adiknya hari itu atau lebih parah batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For our Brother✔
Teen FictionDi Larang Plagiat❗. Melody itu?...... Ah.... gue jadi rindu sama tu bocah. Dia.. yang selalu tersenyum sehangat mentari Tetap tegar di ganasnya takdir yang ia lalui Walau begitu, dia tetap ceria sehingga tak tahu Bahwa kemungkinan terburuk sedan...