Cerita||20🍋

972 129 20
                                    

Happy reading guys 💚
Jangan lupa tinggalkan jajak ye🐹
*
*
*
*
*
*

"Kecewa boleh, marah silahkan. Tapi jangan biarkan mulut mu menyakiti orang lain"
~quotes_animeindonesia~

**************
Adriel menyesap kopi yang di sajikan langsung oleh barista terkenal di restoran bercampur cafe yang di bangunnya dengan tenang walaupun sedari tadi pikiran serta hatinya di rundung rasa gelisah entahlah sejak berita bom bunuh diri di resort Bali membuat Adriel mengambil langkah cepat dalam bertindak karena Azriel mengatakan bahwa dalang di balik itu semua adalah orang yang sama.

"Excus me sir, is thre anything I can do again considering your visit is an honor for us."

Kepalanya menoleh memandang datar seorang kepala pelayan yang membungkuk memberi hormat padanya lalu melirik arloji mahal pada pergelangan tangannya sudah hampir jam satu malam.

"Create secret cover menu"

"Ok, sir in 5 minutes will be server, thank you"

Setelahnya sang kepala pelayan tersebut lagi-lagi membungkuk memberi hormat membawa pesanan sang tuan agar di hidangkan lebih cepat.

"Abu, kenapa Umma pergi?"

".... Umma nggak pergi ke mana-mana dek, kamu mau tahu Umma di mana hmm?"

Arrav kecil tertawa saat wajah sang Ayah mendusel ke perutnya sehingga ia merasakan geli dan senang secara bersamaan, lalu Arrav kecil mengangguk semangat.

"Di... Sini rawrr.. "

"Ampun.. Abu geli hahha iya Arrav tau Umma 'kan selalu di hati Arrav" Ujar anak yang masih memakai seragam taman kanak-kanak itu semangat lalu tersenyum lebar membuat pipi mochi nya mengembang setelah sebelumnya sempat susut karena insiden jatuhnya ia dari tangga.

"Good boy, jadi Arrav doain Umma supaya senang di atas sana ya" Adriel yang gemas memeluk putranya erat dirinya terus merapal doa agar Arrav senantiasa tetap tersenyum cerah walau tidak ada sang Ibu disisinya.

"Abu kemarin Umma dateng katanya Umma kangen sama Arrav" Kalimat itu yang membuat Adriel mebisu seakan kata yang ingin terucap melebur begitu saja.

"Thank you"

Ucapnya pada sang pelayan ia masih tahu cara menghargai kerja keras seseorang. Manik hijaunya memandang cahaya gedung yang menjulang tinggi seakan ingin berlomba-lomba menembus langit guna memuaskan ambisi mereka, lalu memandang cabang perusahaan industri film miliknya yang tidak setinggi milik yang lain namun cukup besar untuk menarik perhatian masyarakat sekitar.

"Permisi Pak"

Wanita dengan kulit eksotis yang merangkap menjadi sekretarisnya itu datang terlihat dari raut wajahnya yang gelisah membuat Adriel menyimpulkan ada hal buruk yang terjadi bukan dirinya yang selalu berpikiran buruk namun ia sudah memperkirakan setelah tadi mendapat pesan aneh yang membuatnya menghela nafas sabar.

"Ada apa? Prusahaan baik-baik saja 'kan?"

Mona menunduk tangannya bergetar saat mengangkat layar sedang yang menampilkan berita terkini yang terjadi di Indonesia, sedangkan Adriel  pria tersebut terkejut siapa yang sudah membuat berita palsu ini api dalam dirinya seakan tersulut entah bagaimana dengan keadaan anak-anaknya sekarang ia harap para wartawan tidak memburu dan mengganggu kenyamanan mereka.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang