Cerita||43🍋

1.9K 146 87
                                    

Happy reading guyss💚
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐹
Jangan lupa putar lagunya yang di mulmed ya.
*
*
*
*
*

"Apa akhir dari kisah ini bisa Arrav sebut bahagia? Karena akhirnya Arrav bisa melihat senyum Umma dengan jelas untuk pertama kalinya"
~Arrava Caturazka Yuvizar~

1814  kata awas sakit mata.

°°°°°°°°°°°°°°°°°
Bunyi gesekan pena dan kertas terdengar di ruangan yang tampak tegang tersebut, ujian kelulusan untuk seluruh kelas dua belas sedang berlangsung sistem pendidikan yang berbeda dari sekolah negeri menjadi faktor kenapa mereka melakukan ujian terlebih dahulu.

Arka melirik arloji mahal di tangannya yang menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh lima menit, dengan cepat Arka mengetik jawaban dari soal terakhir yang cukup mudah baginya lalu bangkit mengumpulkan soal tersebut meninggalkan ruangan yang banyak murid dengan komputer yang masih menyala.

"Lama banget sih lo" Kesal Arsha yang sudah sedari tadi menunggu, sekolah masih sepi karena murid lain masih di kelas, tapi tenang saja mereka sudah meminta izin untuk pulang setelah selesai menyelesaikan ujian hari ini.

"Sorry, udah cepetan masuk di tempat Arrav udah dimulai dari tadi"

"Yah, jadi kita nggak bisa liat penampilan Arrav dong" Sedih Arsha yang sudah duduk manis di mobil.

"Tenang Arrav peserta terakhir kok, kalau jalannya nggak macet kita nggak bakal ketinggal, yah semoga"

Riuh tepuk tangan para penonton usai menyaksikan penampilan hebat peserta yang berasal dari China tersebut membuat Arrav gugup sebab beberapa menit lagi ia akan tampil.

"Shhh... Ngilu gue kayak kakek-kakek masa' " Arrav memijat betisnya yang nyeri mungkin ini efek dari sakitnya dan pengobatan yang di jalaninya mungkin.

"Sakit ya? Masih kuat tampil 'kan?"guru muda tersebut memijat kaki Arrav membuat anak itu merasa tak enak walaupun mereka sudah seperti kakak adik, tapi tetap saja Arrav nggak enakan orangnya

"Kuat kok–"

"Arrava giliran kamu ayo, para penonton sudah menunggu" Panggil staff yang mengawas kompetisi tersebut, Arrav menarik napas mencoba tersenyum saat melihat juri dan penonton yang tidak sabar melihat penampilannya. Mata Arrav meliar mencari keberadaan Adriel ataupun kakak kembarnya namun nihil ia tahu jika Arka dan Arsha sedang ujian tapi Adriel kenapa tidak datang sampai penampilannya yang terakhir ,mendadak Arrav menjadi sedih.

"Umma, Arrav persembahkan lagu ini untuk Umma. Apa Umma senang?"

Melody dari lagu berjudul Happy Ending tersebut mengalun lembut membuat siapa saja langsung terhipnotis akan kelihaian Arrav dalam memainkan tuts-tuts piano tersebut.

Semuanya merasa terhanyut akan lagu it mereka pikir lagu ini akan terdengar bahagia sebab judulnya namun beberapa dari mereka menangis karena merasakan apa yang di rasakan Arrav sekarang.

Air mata menetes dari manik coklatnya, kenapa rasanya sesak sekali? Sejujurnya Arrav lelah untuk berjuang lagi, namun ia mengingat pesan Umma untuk bisa membuat Adriel bangga padanya oleh karena itu dengan lagu ini ia berharap Adriel akan bangga dengan kehadirannya yang membuat wanita tercintanya pergi untuk selama-lamanya.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang