Cerita||4🍋

1.4K 156 10
                                    

Happy reading guyss🐹
Jangan lupa bintang nya yak💚
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Arsha tampak berjalan terburu buru sedangkan tangan kanannya yang menarik lengan Arrav tak terlepas barang sedetik pun Arrav tak mengerti dengan senior nya satu ini padahal ia yang di ejek tetapi kenapa pemuda di depannya ini tampak sedang menahan kesal.

"Bang mau kemana? " Pertanyaan dari Arrav langsung membuat langkah Arsha terhenti ia sedikit terkejut melihat keadaan sekitar yang cukup sepi ia sadar bahwa telah membawa Arrav menuju taman belakang sekolah yang katanya lumayan angker.

"Eh... Oh iya ya kita kok bisa sampek sini? " Arrav tertawa melihat wajah linglung Arsha ia tak tahu kenapa bisa tertawa sedangkan Arsha terdiam menatap juniornya ini tertawa entah mengapa hati nya terasa  menghangat. Arsha itu anak bungsu ia ingin memiliki seorang adik yang ingin di jaganya tapi sayang itu tak akan pernah terjadi oleh sebab itu waktu pertama kali melihat wajah Arrav seakan ada magnet dalam manik coklat itu untuk menyeretnya kedalam.

"Ayo sini duduk dulu saya mau bicara sama kamu" Arsha menepuk bangku di sampingnya mengisyaratkan agar Arrav duduk di sampingnya, Arrav berjalan lalu duduk memandang wajah tampan seniornya ia akui wajah Arsha lumayan, pantas banyak ciwi ciwi yang mengaguminya.

"Kenapa kamu bisa mencuri jambu itu hem? " Arrav melihat arah pandang Arsha yang tertuju pada pohon jambu besar tempat Arrav mengambil jambu seenak udelnya.

"Hah.. Emang nggak boleh makan jambu itu? Orang Arrav udah ijin kok"

Arsha mengerutkan keningnya ijin, ijin sama siapa setahunnya pohon itu bukan milik siapa siapa. "Sama siapa? " Arrav kembali melihat pohon itu dan tersenyum jahil.

"Sama mbah yang ada di sana emang abang nggak lihat? Hey ingatkan bahwa Arsha itu orang nya penakut mendengar hal ini saja membuat wajahnya pias.

" Apaan sih nggak ada apa apa kok"sangkal Arsha melihat ngeri pohon besar itu. "Emang nggak ada.. Dasar penakut " Ejek Arrav, Arsha merotasi kan bola matanya malas ia baru saja di permainkan junior nakalnya ini.

"Maafin ucapan mereka ya" Arsha dapat melihat wajah bingung Arrav karena ia yang tiba tiba minta maaf.

Arrav tersenyum ah masalah yang tadi pikirnya"nggak papa kok bang lagian udah biasa sama yang kayak gitu"angin berembus kencang membuat suasana menjadi dingin.

"Tapi mereka nggak tahu diri udah salah bukannya lansung minta maaf malah saling menyalahkan" Arrav terharu melihat wajah kesal Arsha yang begitu kecewa karena perbuatan teman nya itu.

"Santai bang biarin aja nanti kan kalau mau minta maaf dateng sendiri" Arsha kagum dengan Arrav karena anak itu tak terlihat marah sedikit pun tapi ia dibuat khawatir dengan wajah Arrav yang pucat.

"Kamu baik baik aja kan? " Arrav tersentak melihat seniornya yang cukup peka emang sedari tadi ia menahan pusing dan lapar lantaran tak sarapan ia ingkar kepada Abunya untuk baik baik saja.

"Oya bang keasikan ngobrol jadi lupa kenalan,nama abang siapa sekalian tanda tangan nya yak" Ucap Arrav mengalihkan topik pembicaraan Arsha hanya mengikuti alurnya saja, sadar bahwa Arrav tidak ingin membahas hal tersebut.

"Arsha, biasa di panggil babang tamvan" Arsha tertawa melihat wajah sepoh Arrav . Taukan wajah sepoh?
"Oya nama kamu Arrav caturazka .Y? Kalau boleh tahu Y apaan? " Tanya Arsha penasaran biasalah myster kepo.

"Oh Y ,it--"belum selesai Arrav menuntaskan kalimatnya suara menggelegar dari seorang Vian memotong kalimat Arrav.
" Woy asik bener kencannya!! "Arsha maupun Arrav mendengus jengkel menganggu saja batin mereka.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang