Cerita||5🍋

1.3K 155 1
                                    

Happy reading guysss🐹
Jangan lupa bintang nya💚💚
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Malam ini bulan dan bintang agak nya tak ingin menampakkan diri dengan bersembunyi di balik awan hitam, pemuda beriris hitam legam itu hanya memandang langit dengan hati yang yang entah lah ia sendiri tak dapat mendeskripsikannya. Fakta buruk itu akhirnya terungkap dari Abu-nya sendiri, Arsha si penyuka tawa itu tampak murung tapi ia sudah tahu hal ini akan terjadi karena di balik sosok lembut dan tenang nya Arsha adalah kunci dari semua rahasia yang di sembunyikan orang tuanya semua ia tahu saat usianya berumur 9 tahun.

Flashback*

Sore itu kaki kecil yang di balut sepatu bola itu berlari cepat kerumahnya bocah itu harus mengambil bola karena ia pikir teman temannya ada yang membawa bola ternyata dugaan dirinya dan Arka salah, jadilah Arsha kembali kerumah karena memang rumah Arsha dan Arka yang paling dekat dengan lapangan.

"KAMU, nggak ngerti Mey! Aku udah nggak habis pikir dengan jalan pikiranmu, ingat kita sudah berpisah.Dan sekarang aku punya kewajiban untuk mengurus Arrav juga"ucapan penuh emosi itu membuat langkah Arsha terhenti di depan pintu kamar orang tuanya yang sedikit terbuka, ia cukup terkejut melihat orang tuanya bertengkar hebat hingga ayahnya mampu membentak ibunya.

"Aku.. Maaf.. Maaf, aku memang egois mas tapi aku ingin kamu tetap disini " Lirih Meylan pelan, tampak sangat lawan bicara menghela nafas lelah lalu menatap sendu mantan istrinya.

"Arrav sakit Mey.. Dia sakit nggak ada yang menjaganya kamu tahu kan Ira sudah pergi sekarang hanya aku yang di miliki nya " Mata Meylan berkaca kaca mendengar kabar tersebut ia merasa dirinya sangat egois dulu ia merebut kebahagiaan sahabatnya sekarang ia juga ingin menghancurkan kebahagiaan anak dari sahabatnya ia sungguh menyesal.

"Arrav sa-kit?! "

"Iya sekarang sudah jelaskan kenapa aku jarang kerumah?, aku kesini untuk anak anakku, aku ingin mereka tetap bahagia jadi ku mohon beri aku waktu dengan Arrav. Permisi! " Arsha lantas berlari bersembunyi di balik meja saat ayah nya pergi dengan tergesa meninggalkan ibunya yang bersimpuh di lantai dengan tangisan yang memilulan.

"Mama"

Meylan terkejut melihat anak bungsunya berdiri di depan pintu dengan wajah bingung ia lantas bangkit dan berjalan mendekat kearah Arsha lalu memeluknya masi dengan sisa tangis miliknya.

"Kamu mendengar semuanya Arsha? Maafin Mama dan Abu ya, maaf membuat mu takut. " Meylan lalu menangkup kedua pipi Arsha dengan lembut Arsha hanya diam ia ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Mama kenapa Abu marah marah?, terus Arrav siapa? " Tanyanya polos.

Meylan lalu tersenyum miris "kamu mau janji kan sama Mama nggak akan kasih tahu siapa siapa soal ini termasuk mas Artha dan Arka heum?

Arsha semakin bingung kenapa harus rahasia pikirnya tapi tetap saja ia mengangguk guna menyetujui ucapan Mamanya.

" Janji jangan tinggalkan Abu walau apapun itu ya nak, lalu soal Arrav dia adik kamu kamu harus menjaga dan menyayangi nya seperti Arsha sayang Mama ya nak"

"Adik? Tapi mama nggak pernah hamil? Terus kenapa dia adik Arsha? "

Meylan kembali tersenyum "suatu saat kamu pasti akan mengetahuinya Arsha" Arsha lalu melihat ibunya berdiri lalu berjalan menuju laci nakas tampak Meylan mengambil kotak kecil berwarna biru lalu mengeluarkan kalung berbentuk kunci.

"Ini Mama beri untuk kamu di jaga baik baik ya, jika saatnya tiba kamu dapat menggunakan kunci ini untuk mengetahui semuanya, Mama sayang Arsha" Ucap Meylan memasangkan kalung itu di leher Arsha lalu memeluknya.

For our Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang