Happy reading guyss💚
Jangan lupa tinggalkan jejak ye🐹
*
*
*
*
*
*"Masa lalu selamanya tidak akan pernah menang karena ia selalu berada di belakang"
~Tere Liye~************
"Pagi Arrav!"Sapaan selamat pagi dari teman sekelasnya lagi membuat Arrav mau tak mau tersenyum kikuk sedikit terkejut dengan perubahan sikap teman-teman sekelasnya ya walaupun para murid lainnya masih men-judge dirinya dengan berita kebohongan itu, tapi setidaknya ini lebih baik.
"Tumbenan para makhluk" Celetuk Evan membuat Ori menjitak kepalanya pelan ia berpikir Evan ini serba salah, baik salah jahat salah terserah manusia satu ini dah pikirnya.
"Gue juga kagak tau, balik ke kelas semalam udah berubah mereka terus-terusan minta maaf"
Arrav menghampiri mejanya melihat kursi di belakangnya terdapat tas itu berarti Zay sudah masuk salah besar Zay di skors dua minggu pasti ayah-nya selalu membujuk Shita untuk mengurangi hukuman sang anak.
"Jadi lo maafin? " Tanya Ori menduduki kursi kosong di samping meja Arrav sedangkan Evan sudah nangkring di atas meja bodo amat dengan tatapan illfel para siswi kelas sahabatnya itu.
"Iya.. " Evan menatap Arrav dalam sudah tahu tipikal Arrav yang penyabar dan pemaaf namun dia tidak akan pernah melupakan semua hal yang terjadi karena Arrav pernah berkata padanya.
"Gue maafin mereka tapi nggak akan ngelupain perbuatan mereka ke gue. Karena kalo gue lupain semua yang terjadi gue jamin mereka bakal makin ngelunjak"
Benar karena memafkan tidak semudah yang di bayangkan. Bel masuk berbunyi membuat Evan maupun Ori mendesah kecewa malas belajar lalu pamit menuju kelas IPS.
"Arrav ini gue beli spesial untuk lo" Sang gadis tersenyum malu-malu seraya memberikan sekotak susu pada Arrav sedangkan temannya yang lain berada di bangku masing-masing seperti menyemangati lalu matanya melirik kotak tersebut menerimanya dengan canggung sang gadis sontak memekik senang karena pemberiannya di terima oleh Arrav.
"Iya makasih.. " Sang gadis mengangguk pergi menuju bangkunya membuat murid laki-laki lain sedikit iri karena gadis tersebut dalah primadona angkatan mereka kenapa sedikit karena mereka sadar dengan level ketampanan mereka yang tak seberapa di bandingkan Arrav.
Arrav memasukkan susu putih itu di dalam tas mungkin ia akan memberikan pada Ori sang maniak susu kenapa tidak ia minum sendiri? Boro-boro minum mencicipi rasanya saja Arrav lupa kapan terakhir kalinya, karena dirinya alergi parah terhadap susu sapi.
"Anak-anak dengarkan kalian kedatangan murid baru! Woy yang di belakang mau Ibu sembelih?! " Semuanya mendadak diam melihat guru Astronomi yang sangat galak melebihi raja hutan sedikit berbisik siapakah murid baru itu.
"Kamu masuk" Suara bu Ratna melembut menyambut murid laki-laki dengan perawakan yang waw seperti titan eh enggak kok.
"Jasean Harahap ,pindahan Amerika"Sean memperkenalkan dirinya setelah bu Ratna menyuruh terdengar bisik-bisik ya biasalah kalau ada murid baru lalu ada satu siswi menunjuk tangan membuat semua menoleh padanya.
"Uhh h–ello bebi ai lek yu" Sontak hal tersebut membuat yang lain bersorak membuat telinga kiri Arrav sedikit berdengung menggerutu sebal lalu melanjutkan tulisan yang ia tulis di note lagu miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For our Brother✔
Teen FictionDi Larang Plagiat❗. Melody itu?...... Ah.... gue jadi rindu sama tu bocah. Dia.. yang selalu tersenyum sehangat mentari Tetap tegar di ganasnya takdir yang ia lalui Walau begitu, dia tetap ceria sehingga tak tahu Bahwa kemungkinan terburuk sedan...