Happy reading guys💚.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐹.
*
*
*
*
*
*
*"Karena setiap keluarga punya Rahasia"
~Nanti kita cerita tentang hari ini~**********
2 jam sebelum kabar Arrav pingsan."Serius Ar nggak mau sampai dalam aja? " Tanya Arsha pada remaja yang 2 tahun lebih muda darinya itu.
Kini mereka sedang berada di depan gang padahal rumah Arrav berada di gang lain yang tentunya tempat orang orang elit tinggal, namun Arrav memilih diturunkan di sini ia ingin jalan jalan sebentar menyapa ibu komplek yang berkerumun untuk bergosip ria sekalian menghilangkan rasa penat fisik maupun batin.
"Nggak usah bang di sini aja, lagian dari gang ini juga nembus kok kerumah Arrav, abang pulang aja istirahat biar cepet sembuh" Baru Arsha ingin menyela cowok ber eye smile itu sudah memotong ucapan Arsha.
"Udah sama abang aja nanggung berapa meter lagi "
"Bang Kin , bawa pulang bang Arsha aja kasihan pasti bang Arsha capek pengen cepet rebahan" Sedangkan Arsha mendelik gemas pada Arrav, pandai sekali anak itu mencari alasan.
"Yeu kamu kali, yang mau cepet rebahan"
Arrav terkekeh lalu mengkode Kin untuk melajukan mobilnya membawa Arsha yang kekeuh ingin mengantar Arrav, sedangkan Kin mengehela nafas lalu mengangguk.
"Yaudah deh gue ama Arsha pulang dulu, lo hati hati jalanya awas kesandung" Pesannya pada Arrav yang hanya memutar bola mata malas. Apa apaan itu ia bukan anak kecil lagi tapi ya tak bisa di pungkiri bahwa ia sangat ceroboh.
Bisa ia dengar suara Arsha yang berteriak tak terima, ada untungnya juga Kin peka dan langsung tancap gas meninggalkan Arrav yang terseyum namun tak lama senyum itu luntur.
Cukup menyenangkaan berjalan di bawah sinar matahari yang cukup cerah, Arrav tidak ingin pulang untuk saat ini ia pasti akan di berondong pertanyaan mengapa ia pulang cepat dan perihal kepalanya yang sedikit di perban.
Saat berjalan Arrav teringat dengan tingkah sahabat Arsha yang ya cukup bar bar, di balik wajah kalem Kin rupanya Kin itu juga sedikit bandal mungkin.
"Bang! Ada pak Bejo di depan gimana nih bisa ketabrak tuh!? " Panik Arrav saat melihat keamanan Sekolah yang terkenal dengan kumis membahana dan tongkat saktinya itu tampak ingin menghadang mobil Kin.
"Lo tenang aja, Ar wak Bejo mah tampang nya aja sangar dalemnya lembek kek puding basi" Arrav hanya bisa pasrah melihat tingkah bar bar Kin. Ingat sekolah mereka melarang tegas siswa maupun siswi membawa kendaraan ke sekolah alhasil banyak yang menggunakan sepeda atau berjalan bagi rumah yang dekat . Tapi tidak untuk Arsha dan kawan-kawan mereka menyimpan kendaraan mereka di kebun jeruk belakang sekolah.
"HEH BOCAH!, mau saya laporkan ke mam Sita hah!? " Teriak pak Bejo yang terduduk lemas ia hampir di tabrak Kin yang kurang akhlak itu.
"COBA AJA PAK, NANTI SAYA BILANG KE ISTRI BAPAK KALO BAPAK NAKSIR AMA BU ARA! "Bagai di sihir pak Bejo langsung kicep mendengar ancaman Arsha fyi bu Ara guru muda yang di sukai oleh pak Bejo dasar sudah bau tanah masih mau berbuat maksiat itupun belum tentu bu Ara mau dengan pak Bejo.
Arrav di buat terkekeh sendiri bak orang gila , akan tetapi ia langsung diam saat sadar ia di tempat umum dan teringat perkataan nyelekit dari Arka. Kata siapa Arrav tak sakit hati tentu ia sedih saat mendengar nya.
Mata Arrav langsung menunduk menatap gadis kecil yang menarik seragam yang di pakai Arrav"adek kenapa? "Tanya Arrav lembut namun sedikit canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
For our Brother✔
Teen FictionDi Larang Plagiat❗. Melody itu?...... Ah.... gue jadi rindu sama tu bocah. Dia.. yang selalu tersenyum sehangat mentari Tetap tegar di ganasnya takdir yang ia lalui Walau begitu, dia tetap ceria sehingga tak tahu Bahwa kemungkinan terburuk sedan...