51. Pagi yang berbeda

253 17 2
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

Rembulan kini sudah usai bertugas, kini giliran sang mentari yang menjalankan tugasnya menyinari isi bumi dengan sinarnya yang terang benderang, sampai-sampai sinar itu menembus kaca jendela dan memasuki kamar yang di dominasi biru laut itu.

Sang pemilik kamar merasa terusik dengan itu, ditambah usapan lembut di puncak kepalanya. Perlahan mata bulat itu terbuka dan yeah sempurna.

Bibir tipis merah alami itu perlahan berkedut membentuk senyum lebar.

"Pagi anak mama, yuk bangun!" kata orang yang memanggil dirinya dengan sebutan 'mama' sambil membantu membangunkan anaknya.

"Pagi juga mamaku," sapa balik anaknya. Tangannya terangkat mengarah ke arah matanya diusapnya perlahan untuk menajamkan penglihatannya.

"Sekarang langsung mandi gih siap-siap kesekolah mama tunggu di bawah ya!"

"Oke ma"

Ditinggalkannya gadis itu sendiri di dalam kamar, tak selang lama gadis itu bangkit dari king size nya lalu merapikannya sebentar ditepuknya tangan pertanda selesai, seulas senyum masih terpancar di bibir tipis merah itu. Bola matanya menyapu kepenjuru ruangan itu.

Hari ini, pagi ini terasa beda bagi seorang Elanka a.k.a Erly.

Beda??

Ya beda dari biasanya. Yang biasanya di pagi hari harus di bangunkan dengan jam weker tapi pagi ini akh mungkin mulai hari ini dirinya di bangunkan oleh sang mama tercinta.

Setelah kejadian kemarin malam selesai, dirinya langsung di paksa oleh Dirga untuk tinggal di rumahnya. Erly tidak keberatan tinggal bersama Bara dan Cahya tapi dirinya keberatan buat meninggalakn rumah peninggalan ayah dan bundanya.

Tapi setelah mendengar nasehati Cahya Erly jadi mau 'Tinggal sama mama dan papa bukan berarti harus lupa dan ninggalin rumah kamu Erly. Kamu boleh tinggal di sana saat kamu mau. Tapi ingat tidak boleh lama-lama karena rumah kamu sekarang di kediama Aldebaran'.

Karena Erly tidak mau membuat keluarganya menunggu terlalu lama ia memutuskan untuk bersiap kesekolah. Selesai mandi dirinya memakai seragam ala Erly bukan ala Ela. Karena kalau ala Ela ambrul adul tak karuan dan itu buat Erly tidak pd. Dan juga dirinya tak memakai make up ala bad ia hanya memakai bedak tipis dan lip tint biar gak kelihatan pucat.

Perfact

Selesai dan siap semua Erly keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang makan. Karena kamar Erly ada di dekat kamar Dirga dan itu letaknya di kantai dua dirinya harus menuruni tangga ya kali nglesot.

"Morning family," sapa Erly setelah sampai di dekat mereka dan langsung duduk di dekat Dirga.

"Morning juga dek."

"Morning sayang."

"Morning anak papa."

"Erly mau makan apa?" tanya Cahya yang hendak menyiapkan sarapan Erly.

"Mau nasi sama sayur sama ayam ma," jawab Erly cepat.

Cahya tak menjawab langsung saja ia mengambilkan buat Erly, tak lupa juga untuk anak yang satunya dan suaminya.

Erly menerima piring yang disodorkan, "Makasih ma."

"Sama-sama langsung di makan aja!"

Semuanya diam menikmati sarapan dengan hikmat tapi sebelum itu berdoa dulu di pimpin sang papa.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang