Enjoy the reading..
🌻🌻🌻
"Kalian siapa??"
"Eh."
Suara itu membuat aktivitas Dika dan Satria terhenti, sedangkan Aksa masih tetap tenang. Satria dan Dika mengalihkan pandangan ke sumber suara. Terlihat wanita yang di bilang berumur 65 'ini pasti mbok Iyem Iyem itu,' itulah yang ada di pikiran Satria dan Dika.
"Kita Dika, Satria dan ini Aksa bu," kata Satria dengan sopan.
Aksa merasa namanya di panggil ia membuka matanya dan...yang pertama kali ia lihat adalah...
"Mbok Iyem," kata Aksa langsung bangun dari duduk dan berjalan ke depan Mbok Iyem.
"Iya saya sendiri kalian saiap? Dan mau apa kemari?" tanyanya mulai keheranan, tidak biasanya ada orang kota ke rumahnya. Ah lebih tepatnya tidak pernah ada orang kota ke rumahnya.
"Kita manusia mbok," jawab Satria dengan kekehan.
"Awshh," ringis Satria kala ada benda padat mengenai kakinya dan pelakunya adalah Dika yang menendang tulang keringnya dengan pelan.
"Diem!" perintah Dika, sedangkan mulut Satria langsung mingkem.
"Kita mau tanya-tanya sama Mbok tentang..."
"Masuk aja dan ngomong di dalem gak enak di lihatin tetangga!" setelah omong itu Mbok Iyem membukakan pintu dan masuk.
"Ayo masuk!" suruh Mbok Iyem.
Mereka mengemasi barang yang sempat mereka keluarkan tadi, dan langsung masuk. Hal pertama buat menggambarkan ruangan adalah sederhana, dan rapi semua tertata di tempatnya.
"Duduk duduk!" suruh Mbok Iyem yang muncul dari pintu dalam sambil membawa minum dan ia letakan di atas meja yang terbuat dari bambu itu.
Mereka ber-3 langsung duduk, di kursi yang terbuat dari bambu itu.
"Di minum dulu!" mereka langsung minum, kan disuruh yaudah lakuin aja juga buat menghargai yang punya rumah lagian mereka juga haus.
"Jadi kalian siapa dan tujuan kalian datang ke sini apa?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga.
"Kenalin mbok saya Aksara putra Alexander"
"Anak tuan Alexander?" tanya Mbok Iyem yang terkejut.
Jelas terkejut pasalnya tuan Alexander itu dulu adalah tetangga pas di kerja di kota. Dulu rumah El dan Aksa itu dekat bahkan tetangaan, jadinya asisten rumah tangga Aksa dan El juga kenal satu sama lain.
Aksa mengangguk, "Iya mbok."
"Bukanya anak tuan Alexander itu Sasa ya kok jadi Aksara?? Apa dia punya anak lagi?" tanyanya dengan heran. Pasalnya Mbok Iyem taunya Sasa bukan Aksa.
"Enggak, mbok ini saya Sasa itu Aksa," jawab Aksa mencoba menjelaskan.
"Masak mbok gak percaya," kata mbok yang tak mudah percaya sama orang yang baru ia kenal.
"Nih kalau mbok gak percaya," Aksa menunjukan tanda lahir di tengkuknya yang bentuknya memanjang menjulang ke atas, kebawah.
"Tanda lahirnya sama," Mbok Iyem mengangguk angguk. Oke mbok sekarang mulai percaya akan tanda lahir Aksa, dan yang kedua marga namanya.
Aksa menghela nafas lega, "Mbok Sasa ke sini mau tanya sama mbok."
"Apa den?" tanya Mbok Iyem.
"Mbok tau dimana El berada?" dan yah pertanyaan itu meluncur alus dari mulut Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLY ALBETRO (SELESAI)
Short StoryErly Albetro, gadis remaja yang kerap di sapa, Erly. Seorang gadis yang merelakan masa remajanya untuk melakukan pekerjaan yang tak seharusnya di lakukan di masa itu. Hidupnya tak seberuntung remaja seumurannya, melewati masalah demi masalah dalam k...