3. Gagal kencan

1K 83 22
                                    

Enjoy the reading...

🌻🌻🌻

Tidak terasa kini waktu berputar begitu cepat. Tepat sekarang ini sudah pukul jam 2 siang, pertanda waktu 'kencan' di laksanakan.

Di Wardhe kini sudah selesai bersiap untuk kencan. Tinggal menunggu bos mereka.

“Cabut ke lapangan,” nah kan orang yang di tunggu-tunggu udah datang. Sebelum benar-benar pergi mereka semua pamit sama Pakdhe.

Mereka menaiki motor, melaju meninggalkan Wardhe menuju ke Lapangan Merah. Jaraknya nggak jauh dari SMA Andromeda, hanya butuh 3 menit perjalanan, Aksa dan kawan-kawan, kalau bagi orang lain mungkin 5 menit atau 10 menitan.

Mereka kini sampai, tapi udah ada musuh teman kencannya, yang kayaknya menunggu kedatangan mereka. Memarkirkan motor agak jauh dari tengah lapangan, lalu berjalan mendekat juga diikutin yang lainya.

“Hai mantan sahabat, sudah siap kah? Fisik dan mental? Hahahaha," sapanya di iringi tawa mengejek.

“Hai mantan sahabat, sudah siap kah? Fisik dan mental? Hahahaha," sapanya di iringi tawa mengejek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia Derek. Mantan sahabat Aksa yang menjadi musuhnya. Kalau dilihat-lihat dari segi fisik oke, terutama mukanya yang sangar. Yang buat dia sangar cuma alisnya yang di seset aslinya ya gitu deh.

“SERANG”

Bugh..

Bugh..

Anjing..

Bugh..

Derek tidak terima oleh pukulan Aksa yang tiba-tiba, dia hendak balik memukul Aksa tapi kalah cepat dengannya.

Pukulan Derek meleset jauh, dia hendak memukul kembali tapi...

Wiuaiu..wiuaiu...

"Anjing siapa yang lapor polisi??" batin Aksa.

“BUBAR”

“CABUT”

Karena mereka tak mau kena masalah, apalagi masalah hukum, mereka semua langsung menuju motor masing-masing dan langsung tancap gas meninggalkan Lapangan Merah, dengan beberapa lembam menghiasi muka mereka.

Yang masih di benak Aksa, 'siapa yang lapor ke polisi?'

Aksa kini melaju dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran polisi, tapi naas polisi malah mengikutinya. Sebuah ide jahil terlintas di otak Aksa, menarik pedal gas-nya hingga motor Aksa melaju dengan kencang. Terjadilah aksi kejar-kejaran antara Aksa dan polisi itu.

Kira kira aman nggak di kejar polisi Aksa, balik ke Wardhe untuk melihat kondisi teman-temannya. Kaki Aksa memasuki Wardhe langsung saja suasana menjadi hening. Dihempaskanya pantatnya di kursi dekat dengan Satria. Kondisi wajahnya tak jauh beda dari muka Aksa.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang