24. Tersesat

303 33 29
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, mengesalkan, memegalkan kaki dan juga melewati pos demi pos akhirnya Dela dan Audi sudah sampai di pos terakhir, di sana sudah  banyak orang yang beristirahat 'yah gak jadi pemenang dong' pikir Audi begitu. Audi dan Dela berjalan menuju kearah mereka semua.

Di sana juga sudah ada Aksa dan ke dua sahabatnya yang sedang lesehan di tanah lebih tepatnya sih hanya Satria dan Dika kalau Aksa cuma jongkok.

Sesampainya di dekat Aksa, "Hey Sat udah sampai duluan aja perasaan tadi kita duluan" kata Dela dengan heran. Dela dan Audi juga duduk lesehan di dekat mereka--Aksa, Dika dan Satria.

Satria merasa ada yang manggil, ia melihat Dela dan Audi sudah duduk lesehan tak jauh darinya, "Oh jelas dong kan cowok itu jalanya cepet gak kayak cewek lambat" sindir Satria dengan bangga.

Mata Dela seketika melotot yang mendengar itu lalu ia geplak kepala Satria.

Plak

"Woy sakit ngapai lo tabok kepala gue?" Tanya Satria dan juga mengadu kesakitan lantaran ada tangan yang menabok kepalanya di bagian belakang.

"Makanya jangan ngehina cewek!!tanpa cewek lo gak akan terlahir di dunia!! Sama aja lo ngehina nyokap lo," jawab Dela yang sok menasehati Satria.

"Tanpa cowok juga lo gak akan terlahir di dunia, mana mungkin emak lo hamil tanpa seorang cowok" jawab Satria juga tak mau kalah.

"Heh...."

"Woy udah ribut mulu," lerai Audi yang melihat Satria dan Dela akan ribut.

"Bar-bar duluan yang mulai, ngapain salahin gue" tuduh Satria yang menunjuk Dela dengan jari telunjuknya

"Kalau lo gak ngehina juga, gue gak mulai" tuduh Dela juga yang tak mau kalah.

Terjadilah adu mulut antara Satria dan Dela yang tidak mau mengalah satu sama lain. Yang ada di dekat mereka berdua hanya memutar bola matanya malas.

Audi merasa janggal dan ada yang kurang ia melihat sekeliling kayak ada yang tertinggal tapi apa?? ia diam untuk mengingat, setelah keingat seketika matanya melebar sempurna.

"WOY ERLY KETINGGALAN ADUH GIMANA INI," teriak Audi dengan panik. Teriakan itu juga membuat orang-orang di sekitarnya mengalihkan pandangan kearahnya lalu mereka acuh. Beda halnya dengan yang ada di dekat Audi mereka menutup kuping mereka dengan tangan kecuali Aksa yang hanya memejamkan matanya.

"Heh, jangan ngadi-ngadi lo," kata Satria yang menengok kearah Audi

"Gue gak ngadi-ngadi Sat" Dapat dilihat dari wajah Audi nampak cemas, khawatir, dan panik

Dela memutar bola matanya malas, jengah dengan sikap Audi yang kelewatan lebay, "Lo gak perlu khawatir, kan dia bawa peta lagipula kan ada petunjuk jalan juga," sahut Dela dengan santai dan juga mencoba menenangkan Audi.

"Hmm bener tuh kata Dela" sahut Dika tiba-tiba yang mendengar jawaban dari mulut Dela.

"Iya juga ya, semoga cepet sampai dan gak ada halangan" doa Audi diangguki yang lainya.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang