37. Takut

268 22 25
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

Sampai di Jakarta Aksa, langsung menuju rumah sakit. Ia ingin ketemu El, dan cerita-cerita banyak bahkan sedari berangkat dari rumah Mbok Iyem, sepanjang perjalanan Aksa selalu senyum amat sangat tipis, bahkan sampai tak terlihat. Hayo jelas gak terlihat kan pakai helm gimana seh.

Kalau Dika dan Satria??mereka juga ikut Aksa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit Aksa dkk memarkirkan motornya di parkiran, mematikan mesin motor dan tak lupa melepas helm, serasa sudah lalu berjalan masuk ke rumah sakit.

Dari ujung lorong terlihat di depan ruang VVIP yang ramai terdapat Dirga, Audi, Cahya dan Bara dengan raut muka cemas. Dirga yang mondar-mandir Audi dan Cahya sedang berpelukan dengan derai air mata dan Bara juga memeluk Cahya terlihat mencoba menenangkan.

Perasaan gak enak mulai menggerogoti hati Aksa, daripada di buat penasaran tingkat akut Aksa berlari dengan cepat diikuti Dika dan Satria.

"Tante, om ada apa?" tanya Aksa setelah sampai di depan mereka.

Suara itu membuat mereka menghentikan aktivitasnya, mereka semua melihat ke Aksa. Tapi tidak di jawab.

"Ada apa bang?" bukan Aksa yang bertanya melainkan Satria yang bertanya dengan Dirga.

Dirga diam membuat mereka--Aksa dkk penasaran

"Ada apa sih bang?? Penasaran gue?" desak Satria yang tidak sabaran.

"Erly tadi kejang-kejang," kata Dirga dengan nada gugup.

"Hah kok bisa?" kaget Aksa.

"Gue gak tau pasti pas balik dari toilet Erly udah kejang-kejang," jawab Dirga. Daripada mondar-mandir gak ada gunanya, Dirga menghempaskan badanya di kursi tak jauh dari orang tuanya.

"Emang ceritanya gimana?" tanya Aksa berjalan mendekati Dirga.

"Gini,"

Flashback on

Seperti biasa Dirga menemani Erly di rumah sakit. Cahya dan Bara keluar karena mau beli sarapan, jadi Dirga di tinggal di ruangan VVIP dengan Erly.

Pas di ruang VVIP cuma berdua, Dirga selalu duduk di dekat Erly entah itu buat bicara atau hanya buat main hp. Seperti sekarang ini Dirga sedang ngomong-ngomong dengan Erly, tapi sayangnya tak di respon sama sekali.

"Dek lo kapan bangun sih?? Kangen gue udah satu Minggu lebih juga?"

Memang sudah satu Minggu lebih Erly koma dan itu belum ada tanda-tanda kesadaran Erly. Hal itu membuat semuanya sedih terutama Dirga. Sedih karena gak bisa berantem sama Erly tapi di sisi lain ia sakit melihat adik yang ia sayangi juga sakit.

"Dek bangunlah!!" Dirga mengguncangkan tanggan Erly yang tidak di infus, tapi tak di respon.

"Anjir perut gue," rintih Dirga yang merasa perutnya seperti di lilit tali.

Dirga mencoba mengingat makanan apa yang membuat perutnya sakit, "Padahal belum makan apa apa tapi kok udah sakit aja perut gue, haduhh syalan," rasanya semakin menjadi-jadi Dirga berdiri memutuskan ke kamar mandi tapi sebelum itu....

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang