36. Home Mbok Iyem

257 23 3
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

"Jadi El sahabat kecil lo itu Erly?? Cewek yang selalu sama kita?? Cewek tangguh?? Dan sekarang di rumah sakit??” kata Dika yang terkejut.

Aksa tak menjawab ia masih diam. Apa itu benar?? Kalau benar dunia begitu sempit. Jadi El selalu di dekatnya tapi ia masih belum tau. Begitu indah rencana Tuhan.

Dika setelah selesai membaca surat ia lipat, lalu di taruh di atas kotak hitam itu.

"Emang non El kenapa den kok masuk rumah sakit?" tanya Mbok Iyem.

"Itu mbok di celakai sahabatnya," bukan Aksa yang menyahut melainkan Satria.

"Sahabat non El siapa?? Odi??" tanyanya pasalnya setau Mbok Iyem cuma itu sahabat Erly.

Satria menggeleng, "Bukan mbok sahabat dari SMP."

"Oh gitu," Mbok Iyem mengangguk, ia melihat ke arah Aksa, "Masih gak percaya den?" tanya Mbok Iyem yang sedari tadi melihat Aksa diam setelah membaca surat. Aksa mengangguk sebagai jawaban

"Mbok ada fotonya pas dia SMP mungkin mukanya masih sama sekrang," perkataan itu sontak membuat Aksa tersenyum lebar.

"Mana mbok?" tagih Aksa.

"Bentar mbok ambil dulu."

Mbok Iyem berdiri dan berjalan masuk. Sekitar 3 menit ia kembali membawa selembar kertas yang di kira Aksa foto El sahabatnya dan..

"Ini den," mbok mengulurkannya, tampa basa basi Aksa mengambilnya dan melihat

Duarr

Bagai di sambar petir siang bolong Aksa merasa terkejut bukan main. Oke sekarang Aksa percaya kalau El itu Erly. Di kertas itu terdapart foto Erly yang tersenyum. Senyum yang selalu menghiasi wajahnya setiap hari.

Lidahnya serasa keluh hanya untuk mengutarakan saja tidak bisa, seakan ada yang mengganjal di rongga mulutnya. Aksa tidak bisa berkata apa apa lagi semuanya sudah ada di depan matanya.

Semuanya sudah terjawab?? Sahabat yang selama ini ia cari ia kangeni, ada di dekatnya.

"Udah percaya den?" tanya mbok yang melihat Aksa diam melihat foto itu.

Aksa berdiri hampir beranjak tapi tanganya di tahan Mbok Iyem.

"Mau kemana den?"

"Pulang, nyusul El."

"Udah malem den, besok aja pulangnya udah jam 7 gak keburu pulang," kata mbok Iyem mencoba menenangkan Aksa yang tidak sabaran. Ia tau Aksa mau ada buat El sahabatnya, tapi waktu ini gak memungkinkan dia pulang ke kota, takutnya di jalan ada sesuatu yang tidak di inginkan.

"Iya Sa besok aja," celatuk Satria. Dia juga tau apa yang ada dipikiran Aksa sekarang.

"Sekarang aden masuk ke kamar situ yang pintunya cat putih, kalian semua tidur di situ dulu besok setelah sarapan boleh kembali ke rumah dan nemuin non El," usul mbok sambil menunjuk pintu yang di maksud.

"Ya mbok," Satria dan Dika mengangguk, "Ayo Sa masuk!" lanjut Dika dengan nada memerintah.

Sebelu masuk ke kamar Dika kembali ke luar untuk memasukan motor mereka satu-satu, takutnya di maling. Motor mahal ehehe.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang