29. Bara dan Cahya

334 22 43
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

"Mama"

Dia adalah orang tua Dirga, bisa di sebut juga orang tua angkat Erly. Paruh baya sampai di depan UGD, dengan sigap Dirga, menyalimi diikuti Audi, Aksa, dan Dika.

Satria?? masih di dalam ruangan UGD.

"Dirga, mama tanya? adik kamu kenapa?" tanya Cahya--mama Dirga dengan raut wajah khawatir.

"Masuk rumah sakit tante," sahut Satria tiba-tiba dengan nada santai setelah keluar ruang UGD.

Cahya mengalihkan pandangan kearah Satria, "Iya tau emang kenapa?" tanyanya.

"Kepleset masuk jurang, kepalanya kepentok pohon dan kepatok uler tante," sahut Satria dengan cepat.

"Hah bener itu Dirga?" tanya Cahya dengan raut wajah terkejut.

Dirga mengangguk, "Iya ma."

"Kenapa bisa coba cerita!" Perintah Bara--papa Dirga dengan menuntun Cahya duduk di kursi panjang diikuti Audi, Aksa, Dika, Dirga dan Satria.

Akhirnya Dirga menceritakan persis seperti Pak Bayu cerita tadi.

Cerita selesai, mama menutup mulutnya, "Astagfirullah innalilahi"

"Terus sekarang Erly di mana? Keadaanya gimana?" tanyanya dengan tak sabaran.

"Ada di dalem ma dan," Dirga menunjuk ruang UGD ia menjeda omonganya sejenak, "Koma," lanjut Dirga dengan nada lirih dan menunduk.

"Astagfirullah, mama mau masuk," final Cahya.

Dirga mengangguk, "Satu orang saja ma, pa!"

"Iya," jawab Cahya, lalu ia memasuki ruangan UGD.

Tinggallah Audi, Aksa, Dika, Dirga, Satria dan Bara.

Dirga menengok ke samping tepatnya kearah papanya, "Kenapa papa bisa tau kalau Erly masuk rumah sakit? kan belom aku kabari?"

Bara menengok ke samping, dirinya terkekeh pelan, "Gampang, papa disini banyak mata-mata yang selalu ngasih papa kabar full 24 jam keseharian kamu dan adek kamu."

"Hah," Dirga di buat melongo.

"Walaupun papa kerja ke luar negri, tapi kalian berdua masih papa pantau dari jarak jauh, jadi jangan macem-macem," lanjut Bara.

"Ck iya iya serah papa aja," final Dirga.

"Siapa diantara kalian yang sudah membawa anak om ke rumah sakit?" tanya papa yang mengalihkan pandangan kearah Aksa, Audi, Dika dan Satria. Karena kalau di pikir-pikir gak mungkin seorang Dirga.

"Kita semua om," sahut Satria dengan cengiran khasnya.

"Maksut om yang bawa Erly naik dari jurang, katanya kepleset ke jurang?" kata Bara membenarkan pertanyaan yang tadi.

Satria menyengir, "Ehehe Aksa om."

Papa mengangguk, "Mana Aksa?"

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang