Enjoy the reading..
🌻🌻🌻
"Maaf.."
"Kenapa harus minta maaf dok?" heran Cahya.
"Maaf kita sudah usaha sebisa mungkin tapi, Tuhan berkehendak lain," jawab dokter itu dengan wajah lesuh.
"Hahaha boong kan dok?" tertawa hambar yang keluar dari mulut Audi.
"Nggak, saya gak bohong. Racun itu sudah menyebar hampir keseluruh tubuh, tapi kita udah mengeluarkannya tapi, nyawa pasien tidak tertolong."
"Dokter gak becus gak bisa lo nanganin pasein," sengak Aksa dengan nada menusuk.
"Pasien akan kami pindahkan di ruang jenazah," final dokter itu.
"GAK GAK BOLEH ANAK AKU BELOM MATI," teriak Cahya histeris, jangan lupakan tangan yang tak henti-hentinya menabok sang suami.
"ADEK GUE BELIM MATI DOK BILANG KALAU INI MIMPI BILANG DOK," teriak Dirga lantang yang memegang pundak dokter dan menggoyang goyangkannya.
"Mimpi ini nyata semuanya akan ketemu dengan kematian. Dan inilah buktinya. Saya tidak berbohong silahkan cek di dalam," kata dokter mempersilahkan.
Tanpa banyak basa basi mereka masuk ke dalam ruangan VVIP. Bau khas obat obatan menusuk indra penciuman mereka, salah satu objek yang membuat mereka menegang seketika. Kain putih menutupi keseluruhan brankar, membentuk tubuh manusia. Menghampiri dan mengkerubungi brankar, tangan wanita paruh baya terulur dengan bergetar, perlahan meraih ujung kain dan ia tarik, terlihat gadis remaja yang setia menutup mata, bibir pucat, tak ada suara hembusan nafas. Apakah ia mati? Menyentuh tanganya 'dingin' satu kata yang ia rasakan.
Runtuh sudah pertahanan, yang sedari ia tahan. Aksa di landa panik, perlahan tanganya memegang Erly, yang ia rasakan adalah dingin ia mendekatkan telinganya di dada Erly..
Duarr
Bagai di hantam beton, jantung Aksa seakan berhenti berdetak, ia tak merasakan detak jantung yang ia dengar hanya suara Isak tangis dari sampingnya. Menegangkan tubuhnya menatap Erly lekat hatinya serasa hancur lebur, tak bersisa harapnya telah pupus. Pulang ke Kota buat ketemu Erly. Tapi Tuhan tidak mengijinkannya. Apa ini akhir dari persahabatannya?
"EL BANGUN!! INI SASA UDAH DATENG, EL BANGUN LO HARUS BANGUN?! KITA SELALU BERSAMA KAN EL?? AYO EL BANGUN -BANGUN!! PLEAS WAKE UP!!" Teriakan Aksa yang mengoncangkan tubuhnya.
Menubruk tubuh tak bernyawa itu, membisikan kata demi kata agar orang itu bangun. Tapi apa? Tuhan tak mengabulkan doanya.
Harapanya sudah hancur sehancur hancurnya. Setelah pulang ke kota niat ya mau cerita cerita ke El. Bahagia bareng El. Hidup bersama El. Dan terakhir selalu melihat senyumnya tapi...SEMUANYA HANCUR LEBUR.
Bruk
Cahya ambruk di pelukan Bara karena sudah tidak kuat menerima kenyataan. Bara dengan sigap membopong dan mendudukannya di sofa. Sebenarnya Bara juga sedih teramat sedih melihat putrinya meninggal. Putri satu satunya pelengkap keluarga Aldebaran kini telah lenyap di tangan orang lain. Ia bersumpah akan memberikan balasan kepada orang di balik ini semua 'nyawa di balas dengan nyawa'
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLY ALBETRO (SELESAI)
Storie breviErly Albetro, gadis remaja yang kerap di sapa, Erly. Seorang gadis yang merelakan masa remajanya untuk melakukan pekerjaan yang tak seharusnya di lakukan di masa itu. Hidupnya tak seberuntung remaja seumurannya, melewati masalah demi masalah dalam k...