46. Makam El

271 16 16
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

"Nyebelin banget sih, hari pertama masuk sekolah udah dapet musuh aja," gerut Ela dengan geram.

Tadi setelah meninggalkan kantin Ela langsung masuk kelas dengan perasaan campur aduk, antara kesel sama malu. Tapi yaudahlah udah terlanjut mulutnya yang tak terkondisikan.

Selama pelajaran sampai pulang Ela tak bertingkah. Sampai di rumah pun ia tak tegur sampa sama asisten rumah tangganya, mungkin masih kesal.

"Ternyata sekolah elit ada juga cabe ya hahaha."

Karena bosan Ela bergegas berhanti pakaian lalu menyambar kunci motornya di atas meja dan keluar rumah menaiki motornya menarik pedal gas nya, meninggalkan rumah tanpa tujuan. Mungkin mencari angin.

🌻🌻🌻

Kalau Ela bosan lalu mencari angin beda halnya dengan seorang Aksa cowok dingin  dan datar itu.

Dirinya bosan dan kangen seorang El ia berencana sekarang ini akan berkunjung ke makan Erly.

Dirinya sudah siap cukup memakai hodi putih, celana training putih dan juga sepatu sneaker putih juga, semua serba putih. 

Selesai bersaiap, keluar kamar berjalan melewati tangga keluar rumah di depan diirnya berpapasan dengan Anjani dirinya berhenti Anjani juga ikut berhenti.

"Mau kemana Aksa?" tanya Anjani yang heran dengannya sebab berpakaian serba putih.

"Ke makan El, Aksa pamit Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam hati hati!"

Aksa mengangguk sebagai jawaban, menaiki motornya memacu dengan kecepatan normal.

"El, andai saja Tuhan masih baik sama kamu pasti Aksa akan senang dengan ini semua," kata Anjani yang sudah melihat motor Aksa hilang dari pandanganya.

Ya Anjani sudah tau semuanya dirinya merasa bersalah dengan Aksa yang tega memisahkan teman kecil yang saling sayang menyayangi dan setelah ketemu tapi Tuhan tidak mengijinkan mereka bersama.

Ini takdir yang begitu menyakitkan bagi Aksa. Tapi apa boleh buat?

🌻🌻🌻

"Assalamualaikum El Sasa kembali lagi," salam Aksa setelah sampai di tempat peristirahatan Erly.

Tidak ada sahutan hanya angin yang menerpa dirinya. Aksa berjongkok mengelus batu nisan yang masih baru itu.

ERLY ALBETRO
BINTI
ALBETRO

LAHIR: 16 APRIL 2003
WAFAT: 1 MARET 2020

Ia melihat tulisan itu membuat hatinya bergemuruh, ada rasa sesak saat melihat sahabatnya yang ia amat sayangi meninggalaknnya saat dirinya telah mengetahui yang kebenaranya.

Metakan bunga yang ia beli sebelum ke makam tadi dan tak lupa menyiram airnya di atasnya.

"El sebenernya Sasa mo cerita banyak nih, El cukup dengerin aja."

"Sebelumya maafin Sasa udah telat cari El. Seharusnya dari dulu Sasa cari El. Sasa awalnya seneng banget udah tau kalau seorang Erly itu El' sahabat Sasa pas kecil dan orang yang Sasa cari selama ini. Tapi kesenangan itu hancur seketika pas Sasa denger El udah meninggal rasanya sakit banget di tinggal sahabatnya yang di cinta. Tapi apa boleh buat takdir udah menentukan semuanya.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang