Enjoy the reading..
🌻🌻🌻
Dika pov
Pagi ini gue sial banget udah bangun kesiangan, di tinggal BangSat anjim banget. Bukanya gue gak berani berangkat sendiri ya, tapi gak biasa aja jalan sendiri lewat koridor.
Yaudahlah udah terlanjur juga gue udah sampai di sekolah. Aneh rasanya jalan sendirian gak biasanya, males aja sama orang yang natap dan ngomongin gue.
"Gak ada yang laen apa selain gosip Most Wanted mulu," batin gue.
Emang sih tiap hari yang lewat di koridor gue, Aksa dan Satria pasti di omongin. Gue bertiga itu fomus. Udah tau.
Gue males aja ngadepin ocehan orang-orang, gue pasang earphone di telinga dan mainan hp sambil jalan menuju kelas.
Bruk
"Anjirr gak liat apa?" batin gue, Gue agak oleng tapi masih bisa gue jaga keseimbangan tubuh gue. Gue lihat dan ternyata seorang cewek yang nabrak gue. Cewek yang nabrak gue tadi jatuh terduduk
"Eh eh sorry gak liat tadi," cewek yang nabrak gue sambil berdiri dan bersihin roknya.
Cewek tadi tampilannya cukup sopan gak kayak cabe-cabean. Seragam pas di tubuhnya gak kecil gak kebesaran. Rambut tergerai ada jepitanya kecil nampak lucu. Eh?
"Hmm, btw lo murid baru?" tanya gue, karena kayak asing dan juga baru liat.
"Hehe iya, boleh anter atau tunjukkin ruang kaspek??"
"Ikut gue!"
Gue jalan duluan menuju kaspek diikuti cewek tadi.
"Sampek."
"Makasih," gue hanya mengangguk
"Kenalin gue Audi," kata cewek tadi ngenalin dirinya dengan mengulurkan tanganya di depan gue.
Gue membalasnya, "Dika," dan gue langsung pergi ninggalin Audi sendiri di depan kaspek.
Sesampainya di kelas...
"Weiss Dik sori tadi gue tinggal, lha lo gak ke tempat biasa sih yaudah gue tinggal aja," kata Satria menghampiri gue yang udah duduk di kursi.
"Hmm."
"Elah lo marah sama gue?" kayak cewek aja pertanyaannya
"Gak."
"Yaudah cuma tanya."
"Hmm."
"Gue denger-denger katanya ada murid baru cewek lagi, bwuh pasti cantik gebet akh."
"Udah tau."
"Dar..."
Kring..kring..kring
Dika pov end
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLY ALBETRO (SELESAI)
Cerita PendekErly Albetro, gadis remaja yang kerap di sapa, Erly. Seorang gadis yang merelakan masa remajanya untuk melakukan pekerjaan yang tak seharusnya di lakukan di masa itu. Hidupnya tak seberuntung remaja seumurannya, melewati masalah demi masalah dalam k...