23. Tuduh tanpa bukti

299 36 20
                                    

Enjoy the reading..

🌻🌻🌻

Siang saat dimana matahari tepat di atas kepala kita, terasa panas dan garing. Siang juga waktu yang tepat buat tidur, nyantai, istirahat dan yang paling penting buat minum es teh rasanya akh mantapp.

Tapi tidak bagi orang-orang yang ada di area lapangan, panas-panasan, keringat bercucuran, dan terakhir kehausan dan merasakan tenggorokannya kering dan hanya bisa menelan ludahnya sendiri.

Siapa mereka??

Siswa dan siswi SMA Andromeda yang sedang bercamping lebih tepatnya yang ada di lapangan percampingan.

Setelah jalan pagi tadi, mereka langsung di kumpulkan di lapangan memberitahukan kedetailan kegiatan yang akan di lakukan setelah ini.

Banyak yang mengeluh panas, entar gosong, entar ini itu banyak lagi. Bahkan ada juga yang berpura pura pingsan hanya untuk berteduh.

"BUBAR JALAN!"

Seketika barisan yang tadinya rapi menjadi ambrul adul bak semut yang sedang mencari makan dan semua kembali ke tenda masing-masing.

"Huaaaa kulit gue gosong, mana panas lagi gak ada kipas apa ya?" ucap Dela dengan mengibaskan tanganya bagaikan kipas.

"Udahlah Del gak usah lebay besok bisa luluran lagi biar gak gosong, biar putih, dan kinclong," sahut Audi yang rebahan di dekat Dela.

Dela menengok ke Audi, "Pakai apa biar cepet kinclong dan putih?" tanyanya, dia juga ngikut rebahan.

"Ya gak bisa cepet lah Del harus butuh proses," sahut Erly yang duduk di dekat Dela lalu mengipasi dirinya dengan kipas kecil

Jadi posisi duduknya itu Dela di tengah lagi rebahan, Audi rebahan di sebelah kanan, dan Erly duduk di sebelah kiri Dela.

Audi berusaha bangun dari rebahannya, ia menengok kearah Dela, "Bisa, tapi entar kulit lo gak bisa bersih lagi alias kinclong terus."

Karena seneng Dela bangun, "Ya gpp lah! Btw pakai apa??" tanya Dela dengan antusias.

"Minyak goreng nih gue ambilin gue olisin juga?" jawab Audi dengan mengambil minyak goreng yang masih utuh dan yang ada di di belakang Erly.

"Iyuhhh gak mau," tolak Dela dengan muka jijiknya.

"Sekarang jadwal isoma kan?" tanya Erly yang melihat jam di HP-nya.

"Iya kenapa?"

"Mau masak buat makan siang yuk!"

"Yaudah hayuk kita masak bareng di tenda masak."

"Kuyy berangkat."

Audi, Dela, dan Erly langsung keluar tenda dan menuju tenda khusus buat masak. Melewati lapangan yang luas panas dan sepi. Sepi mungkin karena banyak yang di dalam tenda istirahat.

"Mau masak apa nih tinggal telor aja?" talanya Audi pas sudah sampai di tenda masak. Ia melihat hanya telur yang tersisa di meja dekat kompor.

ERLY ALBETRO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang