hAppY rEadInG!💛
.
.
.Malam yang indah. Dari rooftop restoran yang masih merupakan bagian dari hotel dapat disaksikan bintang yang berkilau bersama cahaya temaram rembulan. Tak lupa alunan musik yang senada dengan suasana telah dimainkan. Hyunjae tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
It's a beautiful night, we're looking for something dumb to do
Hey baby, I think I wanna—
"Kim Minjoo, be my queen."
Hyunjae mengulas senyum tulusnya seraya menatap lekat pada gadis yang kedua matanya telah berkaca-kaca. Genggamannya mengerat, seiring dengan degupan jantungnya yang tak dapat ia kuasai lagi saat berpijak di depan gadis yang telah ia nanti sejak dulu.
Walau masih terkejut, sejujurnya Minjoo ingin dengan lekas menganggukkan kepalanya, menjawab 'ya' dengan lantang, serta segera menenggelamkan dirinya dalam dekapan hangat cowok jangkung di depannya ini. Tapi, tidak. Ini semua salah. Ini tidak boleh terjadi.
"Ta-tapi Kak..." Minjoo yang kini menunduk tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena kekhawatirannya selalu menghantui. Minjoo bimbang, bagaimana dia dapat menjelaskannya?
Minjoo yang merasa tak pantas untuk bersanding dengan Kak Jeje, dan yang utama, ia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama pada Abangnya.
Seolah tahu apa yang diresahkan Minjoo, Hyunjae melangkah lebih dekat lalu menjangkau dagu Minjoo agar gadis itu dapat menatapnya.
"Lo nggak perlu jawab ini sekarang, gue tau Lo pasti kaget kan?" tutur Hyunjae perlahan.
"Yang penting, Lo harus tau perasaan gue, Jo. Gue sayang Lo apa adanya, terlepas Lo itu Minmin atau bukan. Lo nggak ada apa-apanya dibanding Sakura."
Kalimat Hyunjae seketika membuat Minjoo membelalakkan matanya di tengah air mata yang mulai merembes membasahi pipinya.
"Kak..." Minjoo menatapnya bingung. Kok Kak Jeje tahu?
Semenjak Hyunjae merasa sangat yakin dengan kepastian siapa Minmin semalam, sebenarnya ia sulit untuk mengendalikan diri agar perasaannya yang membuncah ini tidak ia utarakan terlebih dahulu. Hyunjae tahu, Minjoo juga pasti merasakan yang sama. Walau terlihat seperti orang yang tidak peka, Hyunjae sebenarnya mengetahui itu, hanya ia masih menyimpannya sendiri. Setiap orang punya caranya sendiri untuk menunjukkan cintanya.
Masih banyak pertimbangan yang Hyunjae pikirkan. Sangyeon, bang jago yang overprotektif pada adiknya. Ia harus mendapat restu Sangyeon terlebih dahulu. Jika tidak, ia bisa dijadikan kaldu atau bubuk rempah-rempah.
Kalau Minjoo tahu, sebenarnya Hyunjae melihatnya tadi siang. Minjoo yang pergi dengan wajah sendunya saat Sakura menunjukkan kekhawatirannya pada Hyunjae
Bahkan alasan Hyunjae yang tidak sama sekali berpapasan dan bertemu dengan Minjoo sejak siang tadi adalah karena diam-diam cowok itu mengikuti Minjoo. Ia selalu berjalan di belakang Minjoo tanpa gadis itu sadari. Bukan menguntit, Hyunjae hanya ingin tahu apa yang Minjoo khawatirkan.
Termasuk saat Hyunjae mendengar celotehan Minjoo di tangga darurat sendirian tadi sore.
"Jojo. Nama yang lucu. Kak Jeje, nama yang lucu juga. Nggak nyangka banget Kak Hyunjae yang ngeselin, pelit, punya prinsip konyol, dan childish itu jadi orang yang berarti di hidup gue." Minjoo tertawa kecil, sedangkan Hyunjae harus membeli helm baru karena kepalanya membesar sombong. Kan, Minjoo pasti juga menyukainya.
"Tapi Jo, Lo harus inget! Semua itu cuma bakal jadi secuil kenangan dari harapan yang gak mungkin Lo raih."
Hyunjae menaikkan kedua alisnya bingung, maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
cheer up! ❬✔❭
Fanfiction[тнє вσуz χ ιz*σηє] ❝𝐌𝐢𝐧𝐣𝐨𝐨 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?❞ ❝𝐌𝐢𝐧𝐣𝐨𝐨 𝐜𝐚𝐩𝐞𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐠𝐚𝐧𝐭𝐞𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚!❞ ↪𝚃𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚖 𝙼𝚒𝚗𝚓𝚘𝚘 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚔𝚒𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚙𝚞𝚛𝚞𝚔𝚗𝚢𝚊. 𝙼𝚎𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒...