27

248 80 50
                                    

hAppY rEadInG!💛
.
.
.

"NUNI SUMI MAMI!!!!!"

"KALIAN KEMANA!!!!"

Juyeon menggaruk tengkuknya frustasi di depan semak-semak taman apartemennya. Tiga anaknya, eh anak kucingnya tiba-tiba hilang saat ia membersihkan kandang.



"HUAAAAAA!!!!! HUSH HUSHH!!!!!"

Teriakan seorang dari arah timur itu membuat Juyeon menoleh, mendapati seorang gadis lari terbirit-birit dikejar sesuatu di belakangnya.

"KAKAK AKU DIKEJAR GARONG HUAAA!!!" teriak gadis itu yang melompat dan berlari kesana kemari namun 3 kucing kecil itu terus saja mengikutinya, bahkan satu kucing menggingit sepatunya hingga ikut terbawa.

"MEOW MEOW MEOWWWW!!!!"



"NUNI SUMI MAMI!!!!!"

Juyeon berlari ke arah gadis itu, mengambil 3 anak kucingnya dan memeluk mereka erat.

"Muah muah kalian kemana aja sih?"

Juyeon nggak berhenti-berhentinya ciumin itu anak kucingnya, sampai gadis yang kini berdiri di belakangnya itu menatapnya gemas bercampur geli karena ia tidak suka kucing.

"Permisi.. Itu kucing Lo?" tanya gadis itu sambil menepuk bahu Juyeon.

"Eh? Iya-DEK YUJINNN???"

"KAK JUYEON?!?!"


















"Kakak gak geli apa pelihara kucing?" tanya Yujin saat keduanya telah menepi di salah satu bangku taman.

"Nggak lah. Mereka tuh imut, lucu, gemesin, semua deh pokoknya gue suka." jawab Juyeon yang bukannya dengan melihat 3 kucingnya, dia malah menatap Yujin-membuat Yujin merasa dia yang dipuji, bukan kucingnya.

"Ahh... Makasih." kata Yujin malu-malu sambil menyibak rambut ke belakang daun telinganya.

"Makasih apa?" Juyeon kebingungan. "Oh itu, gue yang makasih udah nemuin Nuni Sumi Mami. Makasih banyak ya." dia jadi salah paham, Yujin kira dia menyindirnya karena tidak berterimakasih sejak tadi.

"Hah? Eh?" ya ampun sebenernya Yujin cuma mau bilang makasih dalam hati tadi, malah keceplosan deh.

"Kenapa?"

"Gapapa Kak, sama-sama hehe."

"Dek Yujin mau gue anterin pulang gak?" tawar Juyeon sambil menaruh tiga kucingnya di kandang.

"Mau Kak, cuma udah deket rumahnya." kata Yujin. Kenapa gak dari tadi aja sih ketemu Kak Juyeon nya :(

"Gapapa yuk, kasian kaki orang cantik gak boleh lecet." ajak Juyeon yang membuat Yujin tersipu malu. "Udah sore juga, ntar kalo ada om-om klorofil gimana?"

Pertanyaan Juyeon segera membuat Yujin menoleh ke arahnya, "klorofil?"

"Iyah."

"PEDOFIL ATUH KAK!!" ya ampun kenapa Yujin bisa suka sama orang yang sering salah ngomong sih. Kak Juyeon emang sengaja atau beneran rada gini? Mana jauh lagi pedofil ke klorofil. Untung ganteng.

"Oh iya lupa. Lidah Kakak sering kongslet soalnya hehe." cengenges Juyeon.

Lidah apa otaknya yang kongslet? Untung Kak Juyeon.

Lalu mereka berdiri, Juyeon menitipkan kandang kucingnya pada Pak Satpam lalu mengantarkan Yujin ke rumahnya.

Selama perjalanan mereka tidak mengenal kata hening. Selalu saja ada kalimat yang menyambung obrolan mereka.

cheer up! ❬✔❭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang