26

271 80 36
                                    

hAppY rEadInG!💛
.
.
.

Hyunjae yang masih bau senyawa natrium hidroksida itu tidak bisa menahan amarahnya. Berani-beraninya ada yang masuk ke kamar dia. Coba aja tadi dia gak keburu-buru ke kamar mandi karena kebelet boker, pasti kamarnya udah dia kunci dulu dan gak bakalan ada penyusup seperti sekarang ini.

"LO NGAPAIN KE KAMAE GUE, HAH??" bentak Hyunjae lagi pada gadis yang tidak ia ketahui sedang berjongkok di ujung ruangan dengan menenggelamkan wajah di lipatan kedua lututnya.

"MINGGIRRR!!!!" gadis itu—Minjoo—berteriak menggelegar bersama alunan musik dangdut yang semakin jedug-jedug. Untung saja kamar Hyunjae kedap suara, jadi siapapun di rumah ini tidak ada yang bisa mendengarnya.

"INI RUMAH GUE!!!" balas sang empunya rumah sambil berusaha menutupi dada dan perutnya dengan tangan sebisanya.

"HUAAA SIAPA SIHH!!!" Minjoo masih enggan membuka matanya, yakali. Dia juga takut sekarang, mana gak ada jalan atau pintu buat kabur di dekatnya, dia udah dipojok diapit sama kulkas dan orang ini lagi.

Kalo ini kamar om-om jahat gimana?

Hwall Lo jahat banget :(

Tiba-tiba suara itu hilang, sepertinya sudah tidak ada orang lagi di depannya, lagu Tarik Sis juga sudah dimatikan. Saat ia meraba-raba daerah sekitarnya juga kosong tidak ada tanda-tanda manusia di situ. Maka Minjoo perlahan membuka matanya, dan akhirnya bisa bernapas agak lega. Sekarang waktunya lari keluar.

Namun tidak semudah itu, Minjoo.

"Lo ngapain di sini?" tiba-tiba terdengar suara yang sangat dingin mengejutkan Minjoo dari belakangnya.
"Lancang banget jadi orang ya."

Sampe Minjoo merinding dengernya. Rasanya kaya ketahuan mencuri tau gak. Minjoo langsung membeku di tempat. Dia gak tau harus ngelakuin apa, mau bilang kalau Hwall yang nyuruh dia kesini juga gak baik dong, berarti dia udah menyalahkan Hwall. Seharusnya Minjoo aja yang gak usah sembunyi kalau ada mantan.

Tapi nggak bisa, nggak!

Tanpa Minjoo ketahui juga Hwall sebenarnya merasa bersalah ke Sunwoo karena dia udah satu tim sama mantan sahabatnya, apalagi dia masih belum bisa move on. Pasti Sunwoo marah besar dan bisa-bisa dia dibuang di gorong-gorong tol Cipali. Kan serem.

Kalau Minjoo, sama. Dia juga belum bisa move on, yah meskipun dia korban di sini. Tetep aja dia gak sanggup kalau harus berhadapan langsung dalam jarak yang dekat. Hal itu bakal bikin dia ingat semua memori manis dan pahit yang dilaluinya.

Bersatu kembali tak bisa, berpisah pun enggan.

"...ngelamun lagi!"

Suara ngegas orang itu terdengar lagi, bersamaan dengan derap langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya.

Pintu letaknya tidak jauh dari tempat Minjoo berdiri, harusnya ia bisa meraihnya dalam sekejap.

Maka Minjoo berlari, namun saat ujung telunjuknya baru menyentuh gagang pintu tersebut, sebuah tangan meraih pundaknya. Membuat Minjoo tersentak kaget hingga ia nyaris tergelincir.

Untung saja sebuah tangan dengan sigap menopang tubuhnya, membawa Minjoo ke dalam pelukan seorang pria jangkung beraroma wangi yang sepertinya pemilik kamar ini.
















"Kak Jeje?" Minjoo mengerjapkan matanya berulang kali, masih tidak percaya bahwa dia berada di kamar Kak Jeje.

"..." berbeda dengan Hyunjae yang bola matanya menatap intens wajah rupawan penyusup kamarnya. Semakin lama dalam jarak sedekat ini membuat Hyunjae semakin menyadari bahwa gadis ini mirip dengan bentuk wajah seseorang dari masa lalunya, hanya berbeda waktu atau usia yang membuat wajahnya bertumbuh menjadi lebih dewasa.

cheer up! ❬✔❭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang