48

165 45 38
                                    

kembali lagi setelah sebulan di goa,  hope u still enjoy guys🤸🏻‍♀

hAppY rEadInG!💛
.
.
.

Memasuki malam kedua, rombongan dua lusin manusia sedang menikmati hawa dingin pegunungan sambil bakar-bakar. Ada yang bakar daging bbq, marshmallow, yupi, oreo, gedung mnyet, kenangan, bahkan bakar uang khusus Chaewon dan anak-anak sultan lainnya.

"Apa manfaat tisu kalau bersihin mulut masih pake tangan."

Suara dingin milik Eric tiba-tiba terdengar oleh Wonyoung yang sedang melahap daging bbq. Ia mengerjap, menatap Eric sekilas dengan heran namun akhirnya mengambil tisu tersebut dan mengelap sudut bibirnya.

Memang cuma perlakukan sederhana, tapi berhasil membuat senyum Wonyoung mengembang. Tidak biasanya Eric memperhatikannya begini, yang ada semenjak mereka jadian malah cuek, dingin, dan bahkan sempat putus. 

Sepertinya baru semalam mereka tidak saling sapa akibat Wonyoung yang memberi tahu Minjoo tentang perasaan Eric untuknya. Sejak itu, Wonyoung sudah tidak bisa berharap lebih untuk tetap bersama Eric, khawatir pacarnya itu malah memilih Minjoo. Karena Wonyoung tidak bisa bohong pada diri sendiri kalau sejak dari awal ia yakin saat melihat Minjoo dan Eric selalu terlihat bersama bahwa mereka pasti sangat dekat, atau bahkan sedang dalam sebuah hubungan.

Dia salah, apalagi saat mengira Minjoo akan memilih Eric daripada Hyunjae. Mungkin Wonyoung orang yang paling bahagia saat mendengar pengumuman Hyunjae tadi pagi. Setidaknya, ia tidak perlu khawatir bahwa Eric akan memilih untuk memiliki Minjoo.

Kalau dirasa, sepertinya perlakukan baik Eric untuknya juga tidak lepas dari Minjoo yang ia kira sebagai rival-nya karena cowok itu mulai memperlakukannya dengan baik sejak pagi tadi, tepatnya setelah mereka pulang dari pasar bersama Sunwoo, Hyewon, dan Jacob.

"Thanks, Yur." Eric mengambil piring yang dibagikan Yuri setelah memanggang bbq, lalu menoleh dan menyadari kalau Wounyoung masih belum bangun dari lamunannya. " Lo mau gak?" 

Eric tau, pasti Wonyoung lagi mikirin dia. Tentang perlakuannya yang mendadak baik dan sedikit perhatian ini kan? Oke, Eric sudah cukup untuk mengelak perasaannya lagi buat Wonyoung apalagi setelah disidang dadakan oleh Minjoo tadi pagi. Tidak ada salahnya membuka hati, sebelum terlambat.

"Mau! Tapi aku yang suapin ya?"

"Nggak—"

Karena tau bahwa Eric akan menolak, Wonyoung segera menyuapkan daging bbq ukuran jumbo hingga pipi cowok itu menggembung lucu sembari kesusahan mengunyah.

"Beb jangan main game mulu dong!"

Tidak jauh dari tempat Wonyoung dan Eric, ada Younghoon yang manyun karena Sakura tidak lepas dari game di ponselnya. Waktu yang lain asyik makan, bahkan Younghoon sempat lihat ada bocah paling kecil di sini lagi suap-suapan, dia malah dicuekin sama mbak pacar. Padahal Younghoon kan juga mau kaya gitu :( 

"Kalo main game terus, kita putus." bisik Younghoon bikin Sakura langsung ngelempar ponselnya gatau kemana.

"Gak lucu tau putus nyambung!" omel Sakura, apalagi kalau ingat dulu dia sempet diputusin karena masalah keluarga Younghoon padahal hubungan mereka baik-baik aja. Waktu itu, dunia serasa runtuh dihantam gajah pluto dan semua angan serta harapannya terbang menghilang ditiup lalat gorong-gorong. Makanya, waktu Younghoon meminta mereka balikan, Sakura langsung mengiyakan. Younghoon itu segalanya buat Sakura, sumber kehangatan, cinta, dan dana, eh bukan.

Younghoon tersenyum penuh kemenangan lalu kedua tangannya merentang lebar dan memeluk gadisnya. "Bukan aku ngelarang hobi kamu main game. Cuma, kamu udah kelamaan main gamenya. Sayang mata kamu yang cantik." bisiknya.

cheer up! ❬✔❭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang