18

299 80 12
                                    

hAppY rEadInG!💛
•warning typo nengintai•
.
.
.

flashback on

"Hmmm enak banget cilok di sini, tau gitu kan gue dari awal sekolah di sini aja." kata Eric memecah keheningan sambil memegang bungkusan plastik berisi cilok yang merah merona kebanyakan saos.

Minjoo yang sedari tadi hanya diam memandangi manusia-manusia kecil yang ada di bawah sana, akhirnya menoleh dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Emang kenapa Lo pindah ke sini?" tanyanya. Tentunya ia terkejut saat tadi pagi Bu Seulgi mengumumkan bahwa ada siswa baru di kelas, dan ternyata itu Eric.

"Cewek disini cakep-cakep. Gue mau cari degem." jawab Eric asal.

"Bohong." kata Minjoo yang bisa melihat dari manik mata Eric yang tidak menatapnya balik sedari tadi. Ia hafal betul karakter sahabat dari kecilnya ini, tangannya yang terus-terusan menyentuh hidung, tanda dia pasti punya sesuatu yang disembunyikan atau merasa gugup.

"Jangan ngusap idung mulu, idung Lu tetep gede gak ada obatnya!" kata Minjoo sambil menarik tangan Eric yang hampir mendarat di hidungnya.

"Beneran. Apaan cewek di sana kekar-kekar kek Mike Angela, gak demen gue." elaknya.

"Mike Tyson bego. Jauh banget. APAAN IH KASI TAU GAK?!" kata Minjoo yang suaranya makin serak.

"GAK! GAK MAO!!" eh Eric nya malah nantangin yang bikin Minjoo mencubit kecil lengan Eric. "Tetep sakit anjir dari dulu juga." Eric meringis karena cubitan Minjoo semenjak balita sampe sekarang sama aja bikin perih.

"Kasi tau gak atau gue lompat dari sini!!" ancam Minjoo sambil berjalan lalu berdiri di tepi ujung bangunan. Mereka lagi ada di rooftop buat ngobrol setelah sekian lama mereka gak ketemu karena sekolah mereka beda kota.

"Lompat aja atuh gak papa, gak ngaruh di idup gue." kata Eric ngeselin banget yang akhirnya menoleh ke Minjoo saat air mata gadis itu turun untuk pertama kalinya. Eric tahu, emosi Minjoo saat ini masih belum stabil. Bahkan kata Sangyeon juga Minjoo kalau lagi diem terus ngelamun gitu tiba-tiba nangis. Apalagi waktu hujan, yang bisa bikin pikirannya melayang kemana-mana.

"Lo mau ikut gak? Sekalian aja nih." tantang Minjoo yang semakin mendekatkan dirinya pada ujung gedung, sedangkan Eric baru saja berdiri dari duduknya dan mengikuti Minjoo.

"Gak, gue mau cari degem yang imut-imut kiyowo dulu di sini. Hm, anak cheer cakep-cakep gak? Gue mau satu." kata Eric lagi yang siap bikin Minjoo mendidih.

Sejak kedatangan Eric tadi pagi, Minjoo berusaha menebak-nebak mengapa Eric tiba-tiba pindah ke sekolahnya secara mendadak tanpa mengabarinya terlebih dahulu. Secara gitu, Eric udah sekolah di tempat yang bikin bakat basketnya bakal lebih berkembang pesat, di sana juga dia sudah berjaya. Apa Eric ada masalah di sana?

"ERIC KENAPA SIHHH??? GUE KAN KEPO!! JAHAT BANGET IH GAK MAU NGASI TAU GUE, HUH!!" teriak Minjoo lagi disusul air matanya yang sudah bercucuran deras, hingga kakinya lemas dan hampir terduduk begitu saja, membuat Eric refleks menahan tubuhnya dan membantunya berdiri kembali.

"Kenapa sih kok nangis? Terhura ya tahu gue sekolah di sini??" kata Eric yang berpura-pura tidak mengerti.

"Eric jah—" belum selesai ia mengutuk Eric, badannya sudah lemas terlebih dahulu hingga jatuh ke pelukan Eric yang sedikit tersentak, namun tidak menolak.

"Semuanya ninggalin gue..." lirih Minjoo yang sudah menangis membasahi seragam baru Eric.

"Semua, temen-temen gue, bahkan pacar gue sendiri. Gue cuma punya Bang Sangyeon.." lanjutnya namun tertahan oleh pertanyaan Eric.

cheer up! ❬✔❭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang