41

236 67 8
                                    

vote and comments or i will whack you with this notebook!  📒 :>

note: baca chap 35



hAppY rEadInG!💛
.
.
.

"GIMANA KALO HYUNJAE PANJAT PINANG AJA SAMPE JENDELA KAMARNYA MINJOO??!!??"

Lengkingan suara Juyeon memecah keheningan konferensi meja kotak di warteg Bu Michelle Ziudith. Mereka lagi bahas gimana caranya Minjoo bisa ketemu Hyunjae dengan aman tanpa mendapat amukan Sangyeon. Eunbi pencetusnya.

Dia tidak tega melihat Minjoo yang sudah 3 hari demam tinggi sejak beli cimol malam itu. Sudah dibawa ke rumah sakit pun tidak ada hasilnya, hampir aja Changmin bawa ke dukun siapa tau kena guna-guna. Dih, bilang aja Changmin sekalian mau pasang susuk biar Chaeyeon, temennya Sakura, klepek-klepek sama dia.

Eunbi dan Yujin yang sudah 3 hari pula menginap di rumah Sangyeon itu sering mendengar Minjoo mengigau, memanggil nama Hyunjae, entah Kak Je, Kak Jeje, atau Ilhyunman apa pula mereka gatau. Seringkali diiringi tangisan. Tidur gadis itu setiap malam tidak pernah nyenyak, bahkan sering terjaga sepanjang malam.

Yujin sama Eunbi sampai kehabisan ide untuk menenangkan Minjoo dan membujuk Sangyeon agar dia setuju Hyunjae menjenguk Minjoo karena Minjoo seperti itu karena pasti merindukan Kak Jeje-nya.

"Maksud Lo panjat tembok kan bego? Dikira Agustusan apa." tanya Chanhee memastikan.

"Iya lah, yang lebih bego!!" Juyeon gak mau kalah.

"GILA LU JUY!"

Yang disuruh langsung ngegeplak kepala Juyeon, sedangkan 3 lainnya mengangguk antusias.

"OKKEE!! Ntar gue temenin deh, Jae!" Chanhee nepuk bahu Hyunjae sok iye.

"Gue yang megangin tangga!" seru Juyeon.

"Changmin baca doa, malem-malem ntar ada setan kan nggak kiyowo."

Eunbi masih terlihat ragu dengan saran abal-abal Juyeon. Tapi setelah banyak pertimbangan akhirnya ia setuju. "Terbaik sih menurut gue, sekali-kali nekat. Demi Minjoo loh, Jae." 

"Sebenernya ini bukan saran yang baik, sama aja Hyunjae ngelakuinnya tanpa sepengetahuan Sangyeon." sanggah Jacob tak setuju. "Terus apa bedanya Hyunjae sama Sunwoo?"

"Tapi Cob, kita tuh harus realistis." Chanhee tiba-tiba serius. "Gue yakin, setelah Hyunjae jenguk Minjoo, tuh anak bakal baikan."

Eunbi mengacungkan jempol setuju.

"Gak boleh, biasa lah paling juga kangen sama Hyunjae. Ntar bosen sendiri. Biarin aja." alasan tak berbobot Sangyeon waktu Eunbi menyarankannya untuk mempertemukan Hyunjae dengan Minjoo.

Sungguh teganya Sangyeon, Eunbi hampir mengumpat. Sabar, untung Pak Boss. Makin hari makin keras kepala aja tuh cowok, gak bisa apa dengerin saran orang lain? Ini demi kebaikan Minjoo juga loh. Gak sadar apa kalau Sangyeon itu malah bikin Minjoo tersiksa?

"Bener tuh kata Jacob." kata Hyunjae. Beneran ya dia lagi pusing sekarang. Dia harus banget nih jengukin Minjoo, tapi gimana caranya coba selain lewat pintu depan secara nanti Sangyeon tahu dan langsung nendang dia jauh-jauh?

"Kalau Hyunjae ke sana, dengan cara apa pun, Sangyeon bakal tahu. Dia bakal marah besar, bukan cuma ke Hyunjae, tapi Minjoo." Jacob berpetuah.

"Kalo gue gak masalah, tapi jangan sampai Minjoo kena marah Sangyeon terus." Hyunjae ikutan.

Empat lainnya memutar bola mata malas. Gini nih fungsinya jadi orang bego, idenya dibutuhkan banget waktu darurat. Tapi masalahnya orang-orang lebih waras macem Jacob dan Hyunjae selalu berseberangan pendapat.

cheer up! ❬✔❭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang