Haii terima kasih karena mau membaca cerita yang updatenya selow banget hiks, calangek <3
hAppY rEadInG!💛
•warning typo mengintai•
.
.
.Hari ini, Hyunjae dan teman-teman satu klubnya lagi keliling SMA untuk mempromosikan olimpiade tahunan yang diadakan kampusnya. Selain jadi sekretaris panitia bareng Sakura dan Kino, dia juga merangkap jadi divisi humas. Kata ketua panitia nya sih karena selain pandai berbicara atau bisa dibilang cerewet, visualnya juga ikut andil.
"Jae lo merasa ganteng gak?"
"Banget."
"Yaudah jadi divisi humas kalo gitu. Jadi contact person-nya. Fix no penolakan."
Begitulah kata Seungyoun Hyung si ketupat alias ketua panitia tadi pagi yang bikin Hyunjae badmood hari ini. Kan seharusnya tugas sebagai sekretarisnya sudah selesai, kenapa harus merangkap juga sih. Belum lagi dia ditunjuk buat jadi ketua alias juru bicara dari tim yang sebentar lagi akan ke kelas-kelas untuk berbicara panjang kali lebar kali tinggi pula buat promosi. Padahal sebenarnya hari ini dia agak gak enak badan, mana hidung mampet, tenggorokan juga sakit, pas banget dah.
"Oke, sudah bel pelajaran. Kita mulai kelilingnya." ucap Sakura memberi perintah, lalu tim yang terdiri dari 3-4 orang pun berjalan keluar, ke kelas masing-masing.
"Jae, ayo?" Sakura langsung menuju Hyunjae yang berada di pojok ruangan yang keliatan banget kalau badmood. Mana hidungnya merah lagi, emang lagi sakit ya?
"Lo sakit?" tanya Sakura, Hyunjae menggeleng. Lalu ia berjalan mendahuluinya sambil mengambil kertas formulir dan selebaran di tangan Kino. Diikuti Sakura yang berjalan di sebelah Hyunjae.
"Kalau sakit nggak usah ikut—"
"PERMISIII PERMISIII!!!!" baru saja keluar dari ruang rapat, mereka sudah disambut gadis jangkung berambut pendek sedang berlari ke arah mereka. Otomatis mereka bertiga menghindar, hingga sebuah teriakan lagi mengejutkan mereka.
BRUUUUKKKK!!!!!
"ADUUUHHH!!!!"
Tiba-tiba saja seorang gadis yang muncul dari tikungan koridor, membentur dada bidang Hyunjae, hingga membuat kertas-kertas di tangannya beterbangan kemana-mana.
"Aduh..." lirih gadis yang kini bersimpuh di depan Hyunjae, rambutnya berantakan hingga menutupi wajahnya.
Hyunjae yang sebenarnya siap meledak itupun menghela napasnya panjang. Dia gak boleh marahin atau teriakin ini cewek, mana lagi di sekolah ya kan, tenggorokan juga sakit, energinya mending disimpen buat ceramah pas promosi nanti.
"Itu dada apa pagar besi sih... Aduh pala gue jadi pusing gini kan..." gumam gadis itu yang kini berusaha berdiri, namun kesusahan hingga sebuah tangan terulur di depan wajahnya.
"Bisa berdiri gak?" tanya Hyunjae dengan nada dingin yang terkesan terpaksa, membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk menerima uluran tangan Hyunjae.
Hyunjae kembali menarik tangannya, rasanya kaya dejavu gitu. Oh, kemaren itu si Minjoo. Dih, awas aja.
Dengan susah payah, akhirnya gadis itu berdiri sendiri. "Kak, kalo jalan itu jangan di tengah jal—KAK HYUNJAE???!!!???"
Betapa terkejutnya Hyunjae saat rambut gadis itu telah tertata kembali, hingga menampakkan wajah yang sangat tidak asing baginya.
"Lah elu lagi anak ayam?" Hyunjae melongo melihat Minjoo di depannya dengan wajah yang sudah merah, entah karena emosi atau kesakitan, Hyunjae gak peduli. Yang jelas dia udah mengabaikan uluran tangan Hyunjae yang kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cheer up! ❬✔❭
Fanfiction[тнє вσуz χ ιz*σηє] ❝𝐌𝐢𝐧𝐣𝐨𝐨 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?❞ ❝𝐌𝐢𝐧𝐣𝐨𝐨 𝐜𝐚𝐩𝐞𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐠𝐚𝐧𝐭𝐞𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚!❞ ↪𝚃𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚖 𝙼𝚒𝚗𝚓𝚘𝚘 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚔𝚒𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚙𝚞𝚛𝚞𝚔𝚗𝚢𝚊. 𝙼𝚎𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒...