Bonus Part III

699 76 2
                                    

Jaehyun berjalan menuruni tangga dengan handuk basah di tangannya khas orang yang baru selesai mandi dan mendapati istrinya yang tengah asik menonton acara televisi di hadapannya.

"Besok jadi check up kan, by?" Ucap Jaehyun yang sudah menidurkan kepalanya di paha Ji Ra, membuat Jaehyun dapat melihat wajah Ji Ra dengan jelas dari bawah.

"Jadi, kamu besok kerja kan?"

"Kerja sih, tapi kan bisa izin bentar keluar buat anter kamu check up."

"Kamu kerja aja, Jaehyun. Aku bisa pergi sendiri ke rumah sakit." Ucap Ji Ra yang membuat Jaehyun langsung memasang wajah tak suka.

"Jangan buat aku marah."

"Jae..."

"Ra, aku nggak mau ribut karena ini loh." Ucapnya dengan nada datarnya. Mencoba menahan amarah yang sebentar lagi meledak.

Selalu seperti ini, Ji Ra tak pernah mau diantar check up oleh Jaehyun, yang berujung mereka akan selalu meributkan hal yang sama. Padahal apa salahnya kalau Jaehyun yang mengantar? Itu juga kewajiban Jaehyun bukan?

"Kenapa sih kita harus ributin hal yang sama? Kamu nggak capek?" Tanya Jaehyun membuat Ji Ra membuang mukanya, tak mau menatap Jaehyun. Jaehyun membenarkan posisinya, duduk di sebelah Ji Ra dan memegang tangan Ji Ra erat.

"Ra, liat aku." Ucap Jaehyun meraih wajah Ji Ra agar mau menatapnya.

"Ra, liat aku!" Serunya lagi membuat Ji Ra akhirnya menatap Jaehyun.

"Kenapa sih? Ada masalah? Cerita sama aku, jangan di pendem kaya gitu." Ucap Jaehyun, sedangkan Ji Ra masih bertahan dalam diamnya.

"Udah lima kali kamu kaya gini loh, pasti ada apa – apanya."

"Jangan diem kaya gini, Ra. Diem nggak menyelesaikan masalah."

"Ra!" Sentak Jaehyun membuat Ji Ra terkejut, ia tak pernah melihat Jaehyun semarah ini selama mereka menikah.

"Gatau lah, aku nggak tau lagi harus gimana." Ucap Jaehyun menyerah dan melepaskan tangan Ji Ra.

"Aku cuma mau pergi sendiri, emang salah?" Ucap Ji Ra dengan nada lirihnya, membuat Jaehyun mendesah frustasi, mengusap wajahnya asal, tak mengerti dengan jalan fikir istrinya.

"Kalau aku mau anter kamu itu juga salah?" Balas Jaehyun membuat Ji Ra kembali terdiam.

"Jaehyun, kecilin suara kamu, nanti anak – anak kebangun." Ucapan Ji Ra membuat Jaehyun menarik nafasnya panjang, berusaha meredamkan amarahnya, tak ingin anak – anaknya terbangun dan melihat kedua orang tuanya yang sedang bertengkar.

"Terserah kamu sekarang, mau ngapain aja. Aku ikutin mau kamu gimana." Ucap Jaehyun dingin, meninggalkan Ji Ra yang menahan tangisnya sedari tadi di ruang keluarga.

******

"Gimana hasil check upnya tadi?" Tanya Hendry ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Hendry lah orang yang mengantar dan menjemput Ji Ra untuk check up ke dokter.

"Bagus kok, sehat semuanya, nggak ada kendala apa – apa." Jelasnya membuat Henry mengangguk pelan.

"Hari ini pulang ke rumah kan? Biar abang yang anter." Ji Ra hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Kalian sering – sering dong ke rumah, ajakin Lio sama Ona juga. Jaehyun juga dibawa, masa kalian bertiga doang yang ke rumah."

"Jaehyun ke rumah paling cuma jemput kamu doang, sibuk banget ya dia? Sampe nggak bisa nganter kamu check up atau sekedar main ke rumah?" Tanya Henry membuat Ji Ra terdiam, tak tau harus menjawab apa.

"Lumayan sibuk sih, lagipula kan aku pengen sesekali dianter sama abang." Jawab Ji Ra membuat Henry tertawa kecil dan mengusap lembut rambut adiknya.

"Udah jadi ibu anak tiga, masih aja manja ke abang." Ji Ra hanya tersenyum menanggapi ucapan Henry. Henry tak perlu tahu apa yang sedang terjadi, lebih baik seperti ini, Henry hanya perlu tahu bahwa Ji Ra baik – baik saja. Meskipun kenyataannya berbanding terbalik. 

(1) Bucin - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang