Terkadang, di sebuah hubungan, ada kalanya kalian merasa sedang berada di titik jenuh, merasa bosan, dan ingin kebebasan. Sama seperti yang Jaehyun alami sekarang. Entah kenapa dia merasa jenuh dengan hubungannya dengan Ji Ra. Dia terlalu capek untuk meladeni sifat Ji Ra yang masih labil dan susah dikendalikan. Ditambah pekerjaannya yang semakin menggila dan terpaksa Jaehyun harus turun tangan untuk mengaturnya membuat Jaehyun lelah.
"Hallo, Ji Ra, aku nggak bisa jemput kamu ke kampus. Kerjaan aku banyak banget." Ucap Jaehyun sambil memijit keningnya, lelah sekali sedaritadi terus berkutat dengan kertas-kertas, bahkan ia lupa untuk makan dari pagi.
"Jae, kamu kan udah janji mau jemput." Rengek Ji Ra di ujung sana, kesal karena Jaehyun tidak menepati janjinya.
"Ji Ra, aku bener-bener sibuk. Tolong ngertiin dong."
"Kita udah nggak ketemu sebulan loh, Jaehyun. Karena kamu sibuk terus. Aku kurang ngertiin apa lagi sih?"
"Ji Ra, I'm so tired. Tolong jangan dibesar-besarin hal kecil kayak gini. Kamu kayak anak kecil." Jaehyun lumayan tersulut emosi karena nada bicara Ji Ra disebrang sana yang meninggi.
"Kamu ngatain aku kayak anak kecil? Iya, Jae, aku emang anak kecil, dan kamu lagi pacaran sama anak kecil sekarang." Ji Ra semakin meninggikan nada bicaranya, dia juga sama lelahnya dengan Jaehyun, tetapi apa yang ia terima? Ia dibilang kekanak-kanakan oleh Jaehyun?
"Udah ya, Ji Ra. Aku capek banget, aku nggak mau berantem sekarang." Jaehyun langsung menutup sambungan teleponnya dan mengusap wajahnya frustasi, kembali fokus dengan pekerjaannya kembali
*****
Sudah seminggu semenjak kejadian Jaehyun memutus sambungan teleponnya secara sepihak, tidak ada tanda-tanda Jaehyun berniat menghubunginya. Padahal Ji Ra menunggu Jaehyun untuk sekedar menelpon kembali dan meminta maaf, tapi Jaehyun sama sekali tidak menghubunginya membuat Ji Ra sangat kesal.
Ia lelah, sama seperti Jaehyun. Jaehyun lelah dengan pekerjaannya yang sangat banyak dan juga lelah menghadapi Ji Ra, Ji Ra juga lelah dengan segala makian dosen dan skripsinya yang selalu di revisi sana sini. Ia sama lelahnya, bahkan Ji Ra begadang untuk mengerjakan skripsinya, agar Ji Ra cepat lulus dan Jaehyun tak perlu repot-repot menjemputnya lagi ketika pulang dari kampus.
Sungguh Ji Ra sangat lelah, dan ia sangat butuh Jaehyun saat ini, tetapi yang ia butuhkan, tidak ada untuknya. Dan ia juga lelah, untuk menghadapi Jaehyun yang egois seperti ini, hanya ingin di mengerti secara sepihak.
Semingguan ini, Ji Ra jadi banyak berpikir, apakah ia memang pantas bersanding dengan Jaehyun? Karena selama dua tahun terakhir mereka bersama, Jaehyun sepertinya merasa sangat direpotkan oleh Ji Ra. Dan juga, Jaehyun pantas mendapatkan wanita dewasa yang mandiri, tidak sepertinya yang menyusahkan dan kekanak-kanakan.
Ji Ra pun mengambil handphonenya, mengetikkan sesuatu di room chat Jaehyun, setelah selesai mengetik, Ji Ra berpikir lima menit, hingga akhirnya dengan menahan nafas, ia menekan tombol send, dan pesan itu terkirim dengan mulus pada Jaehyun.
Ji Ra
Jae, I think we don't fit each other. Kita sama lelahnya dengan hubungan kita. So lets break up and separate. Thank you, for your patience and your love for me. I really mean it. Thankyou for those two years that it was so amazing for me to be with you.
Setelah mengirim pesan tersebut, Ji Ra perlahan meneteskan air matanya, namun ia segera mengusapnya, ini yang terbaik, untuk Jaehyun dan dirinya pada saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) Bucin - Jaehyun
Short StoryImagine that being Jaehyun's bae 24/7 "Jae, udah malem ngapain kamu kesini?" "Capek, aku mau ngecharge energi aku dengan ketemu kamu hehe." #BucinSeries Let's see how Jaehyun become a bucin 24/7