Hari yang ditunggu-tunggu oleh Jung Jaehyun dan Han Ji Ra pun tiba. Hari bahagia mereka berdua, sebuah hari yang sudah mereka perjuangkan sejak lama. Untuk mencapai titik ini, banyak derai air mata dan energi yang terkuras oleh keduanya. Siapa sangka mereka akan bertahan sejauh ini.
Jung Jaehyun sangat tampan hari ini, dengan tuxedo putihnya yang membuatnya semakin menawan dan benar-benar terlihat sebagai pangeran dari kerajaan dalam cerita-cerita fantasi yang selalu Ji Ra baca, dan Ji Ra sangat beruntung bisa memiliki Jaehyun.
Begitupun Ji Ra yang hari ini sangat cantik dengan gaun pernikahan yang ia kenakan. Jangan salah sangka, Ji Ra sangat cantik setiap hari di mata Jaehyun. Namun hari ini, hari dimana Ji Ra resmi menyandang marga Jung di depan namanya, membuat Jaehyun bahagia. Impiannya telah tercapai satu, diantara sekian banyak impian miliknya.
Saat dimana Ayah Ji Ra berjalan menuju altar sambil menggenggam tangan Ji Ra erat, rasa haru yang menggebu-gebu mencuat di dada Jaehyun. Entahlah, rasanya sangat bahagia yang membuat Jaehyun ingin terus menangis.
"Jaehyun, Ayah percaya sama kamu, tolong jaga putri Ayah yang paling cantik ini." Ucap Ayah Ji Ra sesaat setelah menyerahkan putrinya ke tangan Jaehyun. Jaehyun hanya membalasnya dengan anggukan, tak sanggup bicara lebih lagi.
Menggenggam tangan Ji Ra, perlahan melangkah ke ujung altar, dimana mereka akan mengucapkan janji pernikahan mereka. Janji sehidup-semati yang akan mereka pegang untuk selamanya, sampai tak bernyawa.
Jaehyun tahu ini adalah awal dari segalanya, awal dari cerita mereka, awal dari perjuangan mereka untuk mengarungi sebuah bahtera pernikahan. Jaehyun sudah siap untuk segalanya, Jaehyun sudah siap menyerahkan hidupnya bersama Ji Ra.
"In the name of God, I Jung Jaehyun, take you Jung Ji Ra, to be my wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness."
Terharu dengan janji pernikahan yang Jaehyun ucapkan, membuat air mata turun perlahan dari kelopak mata Ji Ra. Bukan hanya Jaehyun yang bahagia dengan hari ini, dirinya juga. Bersama Jaehyun, Ji Ra selalu bahagia, dalam keadaan apapun.
"In the name of God, I Jung Ji Ra, take you Jung Jaehyun, to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness."
Setelah pengucapan janji pernikahan oleh Jaehyun dan Ji Ra, tak lama terdengar suara sorakan dari kursi tamu yang ricuh, siapalagi kalau bukan teman-teman Jaehyun dan Ji Ra.
"CIUM! CIUM! CIUM!" Sorakan tersebut membuat Ji Ra dan Jaehyun jadi salah tingkah dan malu. Ayolah, meskipun mereka sudah sering melakukan hal tersebut, namun tetap saja malu jika dilakukan dihadapan orang banyak.
"Jung Ji Ra, I love you." Ucapan Jaehyun terakhir sebelum bibirnya mendarat di bibir Ji Ra yang membuat sorakan kencang dari teman-teman mereka yang menggema di ruangan gereja ini.
"I love you too, my husband." Balas Ji Ra setelah adegan ciuman mereka berakhir, membuat Jaehyun tersenyum bahagia.
"Kamu jangan bisanya nyorakin paling kenceng, kamu kapan nikah juga kaya adik kamu?" Senggol Ibunya yang membuat Henry memanyunkan bibirnya, ditanya soal pernikahan membuat Henry kesal.
"Belum lahir kali jodohnya." Celetuk Henry asal.
"Jangan sembarangan kamu, beneran kejadian aja nanti." Henry tak membalas lagi ucapan Ibunya karena sudah sibuk memfoto adegan ciuman Ji Ra dan Jaehyun dengan kamera handphone miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) Bucin - Jaehyun
Short StoryImagine that being Jaehyun's bae 24/7 "Jae, udah malem ngapain kamu kesini?" "Capek, aku mau ngecharge energi aku dengan ketemu kamu hehe." #BucinSeries Let's see how Jaehyun become a bucin 24/7