Home

3.4K 223 2
                                    

Sedari tadi handphone Ji Ra berdering, siapalagi kalau bukan Jaehyun pelakunya, terhitung sudah 45 misscall, 70 message dari Jung Jaehyun, sang spammer hari ini.

Ji Ra menatap ponselnya dengan tak berminat, hari ini hari pertama ia datang bulan, moodnya sedang berada dalam tingkat sangat buruk, sangat buruk untuk sekedar menjawab panggilan telfon dari Jaehyun.

Ditambah kemarin dia mendengar gossip dari teman-teman kampusnya banyak yang melihat Jaehyun di club malam bersama dengan teman-teman Jaehyun. Ji Ra tak mempermasalahkan hal tersebut, namun ketika ada Chaeyeon disebelahnya, itu yang sangat Ji Ra benci.

Chaeyeon adalah mantan Jaehyun, putus dengan baik-baik sih, tapi tetap saja Ji Ra tidak suka. Masalahnya Chaeyeon benar-benar cantik dan tipe ideal seluru umat lelaki, dibandingkan Ji Ra yang acak-acakan dan Chaeyeon yang anggun, membuat Ji Ra selalu merasa panik jika Chaeyeon berada di dekat Jaehyun.

Bisa aja mereka balikan kan? Chaeyeon cantik, anggun, fashion designer terkemuka di Korea, pantas bersanding dengan Jung Jaehyun, tampan, CEO muda.

Memikirkan hal itu membuat mood Ji Ra semakin jatuh saja, bahkan tadi pagi, Henry, abangnya, sudah kena semprot Ji Ra yang berakibat Henry harus membelikan Ji Ra 4 bungkus cokelat dan ice cream agar setidaknya mood Ji Ra membaik.

"Dasar, Jung Jaehyun brengsek. Kalau mau balikan tuh ngomong-ngomong, jangan kayak gini." Jaehyun bilang sih dia mau ngumpul bareng temen-temennya. Tapi Jaehyun tidak menjelaskan spesifikasinya berupa ada Chaeyeon di dalamnya.

"By, ampun deh, kamu aku telponin dari tadi. Anaknya malah duduk santai disini." Jaehyun tiba-tiba saja ada di depan mata Ji Ra dengan nafas yang tidak teratur, abis lari-lari dari lantai bawah ke lantai atas, tepat kamar Ji Ra berada.

"How can you call me, after you met your favorite ex ever, Jung Jaehyun?" Sinis Ji Ra membuat tubuh Jaehyun menegang. Bagaimana bisa Ji Ra tahu, padahal dua hari yang lalu Jaehyun bilang tidak ada Chaeyeon.

"Ji Ra, it's not like that. I can explain it." Jaehyun duduk disebelah Ji Ra dan menatap dalam Ji Ra. Jaehyun merasa bersalah telah membohongi Ji Ra. Hanya saja jika Jaehyun mengatakan yang sebenarnya, Ji Ra pasti tidak akan mengizinkan Jaehyun untuk pergi, padahal sudah lama sekali Jaehyun tidak hangout dengan teman-temannya.

Jaehyun pun bingung kenapa Ji Ra sangat tidak suka dengan Chaeyeon, diantara semua mantan Jaehyun, Ji Ra paling tidak suka dengan Chaeyeon, padahal Jaehyun dan Chaeyeon juga putus baik-baik. Memang karena mereka tidak cocok dan sejalan.

"I don't need too. Mending kamu pulang aja, aku lagi nggak mau berantem."

"Aku nggak ngajak kamu berantem Ji Ra!" Seru Jaehyun meninggikan suaranya. Membuat Ji Ra terdiam, takut melihat Jaehyun yang marah seperti ini.

"I'm sorry I don't tell you. Aku ngaku, aku salah. Nggak ngasih tahu kamu kalau Chaeyeon ikut juga kemarin. Karena kamu pasti nggak akan izinin aku."

"Halah, mau seizin aku atau enggak kamu tetep pergi."

"Ji Ra."

"It's okay Jae, I know my worth. You priority is Chaeyeon, not me." Jaehyun menghela nafasnya frustasi.

"No! No! Kamu tetap prioritas aku. I'm so sorry. This is the first and the last time. I swear!"

"Jae, aku nggak maksud mau mengekang kamu bertemu dengan siapapun, even with your ex, I don't mean it. Aku, aku cuma takut, takut kamu balik lagi ke Chaeyeon. Chaeyeon cantik, anggun, sedangkan aku? Cuma mahasiswi biasa, acak-acakan lagi."

"But you're my home! And that's enough for me. You know all those pretty girls who always smiles at me will never win my heart, except you. Listen!  Chaeyeon just my ex, I love you, and that's all I know." Jaehyun menatap Ji Ra dan mengusap air mata yang keluar dari mata Ji Ra. Jaehyun sangat merasa bersalah membuat Ji Ra menangis karenanya.

"Jangan pernah ngerendahin diri kamu dibandingkan orang lain Ji Ra, aku nggak suka. Kamu dan orang lain berbeda, nggak bisa dibandingkan, okay. This is your first period right? Sini aku peluk." Jaehyun merengkuh erat tubuh kecil Ji Ra membuat Ji Ra mengeratkan pelukannya.

Hari ini Ji Ra merasa beruntung bisa mempunyai lelaki seperti Jung Jaehyun, yang selalu berada disisinya, yang menghargainya, yang selalu ada untuknya.

"Remember that I told you no matter where I go, I'll never leave your side you will never be alone, even when we go through changes, even when we're old, remember that I told you, I'll find my way back home." Suara merdu Jaehyun memasuki telinga Ji Ra, ya Jaehyun benar. Ji Ra menemukan jalan ke rumahnya. Yaitu Jaehyun.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(1) Bucin - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang