"Woe Ji Ra, lo gapapa nih pulang bareng gue?" Tanya Daniel, salah satu teman kuliah Ji Ra di kampus. Dan juga salah satu mantan Ji Ra.
"Ya, emang napa si, emang nggak boleh?"
"Nanti kalo gue diamuk cowo lo gimana? Dia kan sensian abis. Dosen aja dia cemburuin, gimana gua?" Sahut Daniel bergidik ngeri mengingat cerita Ji Ra tentang Jaehyun yang cemburu dengan dosen muda mereka di kampus.
"Yaampun, lo kan temen gue kali, lagian dia gua chat nggak dibales. Siapa juga yang mau nungguin lama-lama di kampus. Udah deh gausah banyak bacot, balik aja." Ji Ra langsung menaiki motor ninja milik Daniel yang sudah dinaiki sebelumnya oleh sang pemilik motor.
"Lo tanggung jawab ya Ra, kalo Jaehyun sampai ngebantai gue abis ini."
"Iya, bawel lo, buruan jalan."
*****
Jaehyun menatap layar handphonenya, ingin mengetahui sudah jam berapa sekarang, namun layarnya mati, ternyata habis baterai. Dia pun menatap jam dinding ruangan kerjanya.
"Mampus, udah jam 4. Ji Ra pasti ngamuk nih. Lupa lagi gue." Jaehyun menepuk keningnya kencang dan panik, baru kemarin mood Ji Ra sudah kembali bagus karena ulah Somi, sekarang karena ulah Jaehyun.
"Woi, mau kemana lo Jae? Nih, kerjaan, tanda tangan pak boss." Sahut Mingyu yang masuk ke ruangan Jaehyun dan menyerahkan beberapa berkas file yang harus Jaehyun tanda tangani.
"Ntar deh Ming, mampus gue, udah telat jemput Ji Ra dari kampus, gue udah janji soalnya kemarin, taruh situ dulu deh, besok gue check." Ucap Jaehyun seraya tergesa-gesa berlari ke luar ruangan.
"Jae, ini harus sekarang–woi Jaehyun! Kampret, gue ngomong dikacangin." Ucap Mingu sebal, dasar bucin-bucin kelas kakap.
*****
Jaehyun bersender di mobilnya, seraya mengamati lalu lalang para mahasiswa di kampus Ji Ra. Menunggu kedatangan Ji Ra, handphone Jaehyun mati, mempersulit Jaehyun untuk menghubungi Ji Ra dan bertanya gadisnya tersebut ada dimana.
"Eh, ada Kak Jaehyun. Ngapain disini, kak?" Sahut seorang wanita menyapa Jaehyun dengan senyuman semanis mungkin, Somi.
"Jemput Ji Ra, liat Ji Ra nggak?"
"Loh, emang kaka nggak tau? Ji Ra kan tadi pulang sama mantannya, Daniel." Sahut Somi berusaha polos dan tampak manis di depan Jaehyun.
"Daniel? Kang Daniel?"
"Iya kak, setengah jam yang lalu, sama Daniel, naik motornya. Mau jalan kali, Kak, sama Daniel." Jaehyun hanya mendesah pelan, dasar Ji Ra, bisa-bisanya memilih pulang dengan Daniel dibandingkan menunggunya untuk menjemput.
"Kalau gitu, Kak Jae anterin aku pulang aja gimana?"
"Nggak deh, makasih. Nggak mau diamuk Ji Ra, duluan ya, Som." Jaehyun pun memasuki mobilnya membuat Somi menghela nafas kecewa.
"Dasar Ji Ra lagi, Ji Ra lagi, cantik juga engga, bisa bisanya Jaehyun mau sama tuh cewek." Gumam Somi dalam hati.
*****
"Kenapa, Jae? Nyariin Ji Ra? Tuh di kamar anaknya, udah pulang daritadi. Samperin aja ke atas." Tanya Henry yang melihat Jaehyun baru masuk ke dalam rumahnya.
Jaehyun pun naik ke atas, ke kamar Ji Ra dan mendapati gadisnya sedang asik bermain games sambil tidur-tiduran di kasur. Membuat Jaehyun geleng-geleng kepala dan tersenyum kecil.
"Loh, Jae? Sejak kapan kamu di kamar aku?" Ji Ra kaget tiba-tiba melihat penampakan dihadapannya adalah kekasihnya sendiri, Jaehyun.
"Enak ya, pulang sama mantan. Pacarnya nungguin di kampus dilupain gitu aja." Sindir Jaehyun dengan nada sinis di dalamnya, membuat Ji Ra tertawa kecil. Lucu banget ngeliat Jaehyun dengan muka cemberutnya.
"Emang napa si? Nggak boleh? Kan Daniel temen aku."
"Gatau ah, nggak denger." Ucapan Jaehyun membuat tawa Ji Ra makin meledak, entah kenapa Jaehyun selalu menggemaskan ketika dia cemburu dengan Daniel, mantannya yang satu itu.
"Lagian kamu nih, sama Daniel aja cemburu, kenapa? Kalah ganteng dari Daniel ya makanya cemburu?"
"Kamu gila ya? Semua orang juga tau aku ganteng banget, buktinya, temen-temen kamu sampe anak-anak kampus kamu juga ngejer-ngejer aku."
"Iya deh, Jaehyun, pacarku, paling ganteng sedunia." Ujar Ji Ra sambil membentuk love sign ke arah Jaehyun, membuat Jaehyun mau tak mau terseyum melihat kelakuannya.
"Tapi boong! Hiya hiya hiya!" Seru Ji Ra tertawa puas melihat muka Jaehyun yang auto cemberut.
"Bodo amat, aku marah."
"Ih, marah kok bilang-bilang?!"
"Jae..."
"Jae..."
"Jae... jangan ngambek dong. Aku kan cuma bercanda, kamu ganteng beneran kok." Ji Ra menarik lengan kemeja Jaehyun, berharap Jaehyun mau menoleh ke arahnya.
"Bodo. Aku ngambek."
"Jae... jangan marah."
"Kiss dulu baru aku nggak marah." Ji Ra pun tersenyum dan memberi ciuman di pipi Jaehyun.
"Muahhhh. Udah kan? Jangan marah lagi dong. Lagian kamu kan yang janji, mau jemput aku, tapi kamu aku chat nggak dibales. Yaudah aku pulang duluan sama Daniel, kebetulan aja yang ada dia." Jelas Ji Ra membuat Jaehyun tersenyum dan mengelus puncak kepala Ji Ra.
"Kamu, lain kali jangan pulang sama cowok lain, aku tuh sebel banget, aku bisa ngelakuin itu kok, pokoknya susahin aku aja, jangan susahin cowok lain, oke?"
"Oke!" Sahut Ji Ra tertawa sedangkan Jaehyun mencubit gemas pipi Ji Ra yang sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) Bucin - Jaehyun
Short StoryImagine that being Jaehyun's bae 24/7 "Jae, udah malem ngapain kamu kesini?" "Capek, aku mau ngecharge energi aku dengan ketemu kamu hehe." #BucinSeries Let's see how Jaehyun become a bucin 24/7