Nightmare

1.6K 158 8
                                    

Sorry for being late, here we go....





"Jaehyun, bangun dulu." Ucap pelan seseorang sambil menepuk pipi Jaehyun, bermaksud membangunkan Jaehyun dari tidurnya.

"Hngghh, aku udah di surga ya sekarang?" Ucap Jaehyun pelan, menatap wajah perempuan di hadapannya dengan tatapan sendu.

"Kamu ngomong apa sih? Kamu ada di rumah, Jae. Kamu kenapa sih? Ngigo manggil nama aku, peluk aku erat banget sampe aku nggak bisa nafas, terus nangis lagi. Aneh banget." Ucap Ji Ra bingung, sambil menghapus bulir – bulir air mata yang tersisa di pipi Jaehyun.

"Jadi, cuma mimpi kan?" Kali ini Jaehyun bisa bernafas dengan lega, mimpi yang sangat buruk dan menyeramkan baginya.

"Kamu mimpi? Mimpi apa?" Tanya Ji Ra yang masih tetap bingung dengan apa yang terjadi.

Jaehyun menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya pelan, menarik tubuh Ji Ra dalam pelukannya, erat namun tak membuat Ji Ra kesulitan bernafas, sambil mengusap perut Ji Ra dengan lembut.

"Aku mimpi, mimpinya buruk banget. Aku takut banget, mimpinya kerasa nyata banget. Aku bersyukur banget itu cuma mimpi. Kalau beneran, aku ngga tau lagi harus hidup kayak gimana."

"Kamu mimpi apa memangnya? Coba cerita sama aku." Ji Ra menatap wajah Jaehyun dan mengusap pipinya pelan yang membuat Jaehyun tenang.

"Aku mimpi aku selingkuh, terus kamu pergokin aku sama bang Henry, terus kamu kecelakaan, kamu ninggalin aku selama – lamanya. Aku takut banget, kalau sampai jadi kenyataan." Jelas Jaehyun sambil mengecup kening Ji Ra berkali – kali. Mencari ketenangan dari mimpi buruknya tadi.

"Kalau sampe kamu beneran selingkuh, kamu jahat banget. Aku nggak suka!" Ucap Ji Ra sebal setelah mendengarkan penuturan dari mulut Jaehyun.

"I wont do that. Jangan khawatir soal itu." Kekeh Jaehyun menatap muka Ji Ra yang sangat menggemaskan ketika Ji Ra sedang marah seperti saat ini.

"Lagipula aku nggak akan ninggalin kamu, Jaehyun. I swear to God. Kecuali maut yang memisahkan kita, itu di luar kuasa aku." Ucap Ji Ra membuat Jaehyun menatap tepat di manik mata Ji Ra.

"Hm, aku tahu. Cuma aku belum siap, kalau sekarang. Aku masih mau menikmati sisa hidup aku lebih lama sama kamu. Melihat anak kita lahir dan tumbuh besar, mendidiknya bersama, dan menua bersama. Aku mau menghabiskan hal itu sama kamu. Jadi, janji jangan tinggalin aku, sebelum semuanya itu terwujud, ya?" Pinta Jaehyun yang diiringi anggukan pelan dari Ji Ra.

"Tentu, aku akan selalu ada di samping kamu, sampai kita tua nanti." Ucap Ji Ra sambil tersenyum, senyuman yang mampu membuat Jaehyun merasa lega dan tenang.

"I should say thankyou to God for giving a bless to me. Bless to have you in my life, Ra." Ucap Jaehyun mengecup kembali kening istrinya dengan hangat, Jaehyun sangat bersyukur, memiliki Ji Ra dalam hidupnya. 

(1) Bucin - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang