Flashback (2)

1.9K 137 0
                                    

Semenjak Jaehyun tau kalau Henry punya adik secantik Ji Ra, Jaehyun nggak pernah absen sedikitpun ketike Henry dan teman-temannya ngajak main, apalagi Jaehyun suka ngasih ide buat ngumpul di rumah Henry. Buat apalagi kalau nggak karena modus.

Awalnya Henry nggak sadar dan nggak menaruh curiga, tapi lama-lama agak aneh liat Jaehyun yang kepengen ke rumahnya terus dan lagi ketika Jaehyun udah di rumahnya, dia sibuk melihat sekeliling, kaya nyari orang, kaya sekarang nih.

"Lo nyari siapa si, Jae?" Tegur Henry yang sedaritadi penasaran dengan tingkah laku Jaehyun yang seperti sedang mencari sesuatu.

"Ah, nggak ada kok, Bang." Elak Jaehyun, namun matanya tak berhenti melihat sekeliling rumah Henry, rumah Henry hari ini sepi sekali, tidak ada sosok seseorang yang ia rindukan.

"Nggak ada, tapi mata lo dan tingkah lo kaya nyari sesuatu, kasih tau aja Jae, mana tau bisa gue bantu cariin." Ujar Henry lagi, membuat Jaehyun meringis, Henry sangat peka rupanya.

"Seriusan, Bang. Gue nggak nyari apa-apa, kok." Mata Jaehyun berhenti melihat sekeliling rumah Henry, hanya ada dirinya dan Henry, teman-temannya yang lain belum hadir.

"Lo nyari adek gue ya?" Tebakan telak datang dari mulut Henry yang membuat tubuh Jaehyun dan menegang.


"Iya kan? Dasar, Jung Jaehyun. Pantesan aja lo akhir-akhir ini aneh banget, sering banget buat alasan biar ke rumah gue, ternyata ada udang di balik batu." Henry hanya tertawa kecil melihat Jaehyun yang hanya tersenyum kaku, seperti tertangkap basah.

"Adek gue lagi ada acara dari kampusnya, di daerah Bandung, sekitaran lima hari, kemarin anaknya berangkat." Jelas Henry membuat bahu Jaehyun merosot, sia-sia aja dia dateng kesini, padahal dia udah memutar otak biar punya alasan kesini.

"Lain kali bilang aja kali, Jae, gausah gengsi gitu."

"Bang, mau nanya."

"Kok Bang Henry nggak pernah cerita ke kita satupun kalau punya adik cewe?" Tanya Jaehyun membuat Henry mendesah kecil.

"Gimana ya, Jae. Dia tuh adik kesayangan gue banget, gue seberusaha itu menjaga dia dan buat dia bahagia, gue nggak mau dia disakitin cowok-cowok bajingan diluar sana. Gue capek-capek bikin dia bahagia, eh cowok-cowok asing yang tiba-tiba masuk ke kehidupannya dia nyakitin dia gitu aja."

"Alasan gue nggak kenalin ke kalian ya, karena gue tau sifat kalian satu persatu, gue rasanya berat aja buat nyerahin adik satu-satunya gue ke kalian, karena nggak mungkin nanti gue ajak ribut kalian kalau adik gue sakit hati, gue cuma berusaha menjaga perasaan adik gue dan pertemanan kita."

"Gue nggak akan bikin dia sakit hati kok, Bang." Sergah Jaehyun membuat Henry memandangnya serius.

"Lo bisa ngomong gitu, Jae, ketika menjalanin sebuah hubungan, pasti nantinya ada aja sifat adik gue yang mungkin nggak cocok sama lo atau ada masalah yang mungkin menghadang hubungan kalian." Jelas Henry lagi membuat Jaehyun terdiam.

"Ji Ra itu susah banget di mengerti, mungkin di luarnya dia terima-terima aja, sebenarnya dia anaknya tuh gampang banget tersinggung dan terganggu. Ji Ra juga nggak bisa di tebak apa yang dia mau. Kalau lo sama dia, lo harus kuat-kuat kena semprotan dia, atau malah kena ulahnya yang bakalan diemin lo tiba-tiba tanpa alasan."

"Kalau lo sanggup, ya silahkan aja deketin." Lanjut Henry lagi membuat senyum Jaehyun mengembang.

"Gue gamau janji, Bang, tapi gue akan berusaha semaksimal mungkin buat terus bikin Ji Ra bahagia." Tegas Jaehyun.

"Cuma lo doang nih yang gue kasih kesempatan buat deketin adek gue, jangan sampe lo sia-siain."

"Sip, Bang, tenang aja gue nggak akan ngecewain lo." Janji Jaehyun, mulai dari hari itulah Jaehyun berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu membuat Ji Ra bahagia dengan semampunya. 

(1) Bucin - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang