Seakan tak memberi kesempatan bagi Ji Ra untuk menjelaskan, Jaehyun terus mendiamkannya, bahkan ini sudah minggu kedua sejak kejadian malam itu. Jaehyun seakan menganggap Ji Ra tak kasat mata ketika di rumah. Membuat Ji Ra cukup pusing memikirkannya.
Pagi ini Ji Ra bangun tidur dengan keadaan rumah yang sudah kosong, Jaehyun pasti sudah pergi ke kantor pagi hari dan kembali pulang tengah malam. Menghindari untuk bertemu Ji Ra tentunya.
"Pusing." Lirih Ji Ra sambil meraih handphone di nakas meja kamarnya.
Dengan setengah sadar Ji Ra menekan beberapa nomor dan menelpon sang pemilik nomor. Siapa lagi kalau bukan Jaehyun, yang ia butuhkan saat ini.
"Hallo, Jae." Ucap Ji Ra pelan.
"Apa? Aku sibuk, jangan telpon." Sahut suara dingin di sebrang sana yang membuat Ji Ra meringis pelan.
"Jangan dimatiin dulu, aku udah nggak kuat, Jae tolong pulang." Lirih Ji Ra dengan suara lemah.
"Aku sibuk, kamu ngerti nggak sih! Jangan manja." Bentak Jaehyun dengan suara tingginya membuat Ji Ra mengerjapkan matanya menahan sakit dari bentakan Jaehyun.
"Maaf, kalau aku ganggu kamu. Aku ke Rumah Sakit sendiri aja." Ucap Ji Ra menutup telpon dari Jaehyun dan memegangi keningnya yang lumayan panas.
*****
Jam menunjukkan pukul lima sore, membuat Jaehyun langsung bergegas ke parkiran kantor miliknya. Hari ini hari yang melelahkan. Jaehyun harus menghadiri banyak rapat bersama para investor.
Jujur saja, Jaehyun sangat kalang kabut saat istrinya menelpon tadi siang. Namun Jaehyun tak bisa meninggalkan rapat begitu saja, maka dari itu Jaehyun membawa mobil dengan cepat agar sampai ke rumahnya.
"Ra, Ji Ra!" Teriakan Jaehyun yang menggema hanya dibalas oleh kesunyian yang membuat jantung Jaehyun semakin berdebar.
"Apa dia beneran ke Rumah Sakit sendiri?" Gumam Jaehyun sambil menekan nomor Ji Ra di ponsel miliknya.
"Ra, angkat tolong."
"Hallo! Ra, kamu dimana?" Ucap Jaehyun saat Ji Ra mengangkat panggilan di ponselnya.
"Lo jadi suami yang becus! Adek gue terkapar di rumah dan lo masih bisa santai nanya Ji Ra dimana? Otak dipake!" Bentak seseorang di sebrang sana membuat Jaehyun terdiam setengah mati.
"Nggak usah nanya adek gue dimana dan nggak udah cari dia dimana. Gue bisa jaga adek gue sendiri."
"Bang, nggak gitu. Sorry, bang. Please, kasih tau gue dimana Ji Ra." Lirih Jaehyun panik dan khawatir menjadi satu.
"Adek gue nggak butuh suami kaya lo, yang cuma ngandelin emosi sesaat dan nggak mau dengerin penjelasannya." Ucapan terakhir dari Henry sebelum sambungannya tiba-tiba terputus membuat Jaehyun menatap ponselnya nanar.
Bukan maksudnya untuk mengabaikan Ji Ra, sungguh. Hanya saja, rasa kecewanya membuatnya mengabaikan Ji Ra. Kali ini, Jaehyun melakukan kesalahan yang besar. Dan Henry pasti tidak akan mudah memaafkannya.
Jaehyun, sudah mengecewakan Ji Ra dan Henry.

KAMU SEDANG MEMBACA
(1) Bucin - Jaehyun
Cerita PendekImagine that being Jaehyun's bae 24/7 "Jae, udah malem ngapain kamu kesini?" "Capek, aku mau ngecharge energi aku dengan ketemu kamu hehe." #BucinSeries Let's see how Jaehyun become a bucin 24/7