Welcome Home

9.1K 511 32
                                    


Jangan lupa vote dan komen💚

Agatha,Shasha, bi Rahma dan Jordan sedang mendekorasi kamar Sean dan Kirana, hari ini mereka diberi kabar oleh Sean, Kirana sudah boleh pulang. Bahkan disela-sela kesibukan Shasha dan Jordan untuk pernikahan mereka besok, mereka masih menyempatkan membuat surprise seperti ini. Bagi mereka Sean dan Kirana adalah keluarga mereka sendiri.

"Ka ini balonnya dimana?"tanya Agatha.

"Atasan aja tha, kamu naik ke kasur tapi nanti rapihin lagi."jawab Shasha.

"Woke,"

"Sayang, ini bunganya diletakin dimana?"tanya Jordan.

"Belah situ yang, jangan terlalu mepet sama fotonya, jauh Dikit jaga jarak."

Jordan terkekeh, "dasar,barang bisa ya jaga jarak?"

Bi Rahma baru saja masuk kedalam kamar membawa makanan dan minuman untuk Jordan Shasha dan Agatha.

"Ini neng, den silahkan diminum dulu, dari tadi kerja terus."ucap bi Rahma.

"Makasih ya bi, tanggung nih bentar lagi selesai."sahut Shasha.

"Neng sama den baik banget ya sama non Kirana dan den Sean, sampe-sampe bikin kaya gini segala, bibi jadi terharu."ujar bi Rahma.

"Ah si bibi bisa aja, ini kan udah kewajiban kita sebagai sahabat Kirana sama Sean ya kan sayang?"kata Shasha.

Jordan mengangguk, "betul banget, udah kewajiban kita untuk menghibur dan menemani Sean dan Kirana disaat seperti ini."

"Iya, apalagi ka Kiran sama ka Sean baru kehilangan calon anaknya, pasti terpukul banget. Agatha juga merasa kehilangan banget."sambung Agatha.

"Iya tha, apalagi kita. Kakak jadi curiga kalo ini semua bukan kebetulan, tapi ada yang ngerencanain."ucap Shasha.

"Iya ka aku juga, rasa-rasa nya semuanya terlalu janggal, apalagi ka Sean cerita kalo ditoilet itu sepi banget, ga mungkin dong toilet sepi?"

"Kayanya kita perlu cari tau, siapa dalang dibelakang ini."ucap Jordan.

"Setuju, nanti kalo kakak-kakak perlu bantuan Agatha Bilang aja, Agatha juga pengen tau siapa dalang dibalik semua ini."ujar Agatha dan diangguki Oleh Jordan dan Shasha.

***

Kirana dan Sean sedang berada didalam mobil sekarang, Sean sendiri ingin membawa Kirana ke makam Almarhum anak mereka, Sean dan Kirana turun dari mobil, Sean merangkul erat pinggang Kirana, mereka berhenti dibatu nisa bernama "Kiesha Ahmad" Air mata Kirana jatuh seketika, ia langsung jongkok dihadapan makam Almarhum anaknya diikuti dengan Sean.

"Sayang anak mamah, maafin mamah ya nak, kamu jadi kaya gini hiks..."

"Sayang kita kesini untuk mendoakan anak kita, aku gamau kamu nangis kaya gini, stop nangis sayang. Hati aku sakit,"ucap Sean mengeratkan rangkulan dipundak Kirana.

"Maaf mas, aku-aku hanya belum ikhlas dengan kepergian anak kita,"lirih Kirana.

"Kita berdoa ya sekarang,"ucap Sean.

Kirana dan Sean membacakan surat yasin dan juga berdoa untuk almarhum anak mereka, semuaa ini memang sulit, tapi Seiring jalannya waktu kalau Sean dan Kirana Ikhlas, semuanya akan baik-baik saja.

"Semoga kamu tenang disana ya sayang, tunggu mamah dan papah disana. Mamah sayang kamu,"ucap Kirana mengelus nisan tersebut.

"Papah juga sayang kamu nak, tunggu kita di surga."kata Sean.

Sean merangkul Kirana keluar dari pemakaman, lalu mengajaknya pulang, Kirana harus banyak istirahat.

***

My Husband Is Doctor {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang