HAPPY READING ✨
jangan lupa Vote and Coment yaaa🙏~
Jam menunjukan pukul 6.30 pagi, tapi Kirana masih terlelap dengan selimut tebal yang berada ditubuhnya, seperti biasa sehabis sholat subuh ia tertidur, tetapi hari ini? Mungkin ia akan diusir dari kelas.
"ASTAGFIRULLAHALADZIM KIRANA BANGUN! INI UDAH JAM SETENGAH TUJUH, KAMU GAK MAU KULIAH HAH?"teriak Siska jengkel saat melihat putri semata wayang nya sedang tertidur.
Kirana mengambil bantal disebelahnya, lalu menutup kedua telinganya dengan bantal itu, "berisik banget sih mah, masih pagi juga ahh."
"MASIH PAGI KAMU BILANG?! BANGUN GA BANGUN!"ucap Siska menjewer kuping Kirana.
"Aw, aw sakit mah aw, garang banget sihh."ringis Kirana mengusap kedua telinganya yang memerah.
"Abis udah siang bukannya bangun, liat tuh udah jam setengah tujuh, kamu mau terlambat hah?"
"Hah? Setengah tujuh? Kirana telat mamah!"ucap Kirana langsung berlari ke arah kamar mandi.
"Salah sendiri udah dibangunin ga bangun-bangun dasar kebo!"gerutunya Siska.
***
Kirana berlari di sepanjang koridor kampus, namun sial karna ia tak terlalu memperhatikan sekitar, ia jadi menabrak orang.
"Aduh, sorry sorry ga sengaja lagi buru-buru."ucap Kirana tanpa menatap orang yang ditabrak nya.
"Gak papa, lain kali hati-hati yaa."ucap orang itu dengan suara laki-laki yang serak.
Kirana mendongkakan kepalanya, "maaf, gue Kirana lo?"ucap Kirana menjabat tangan, sialan kenapa ia sangat so asik pada orang?
"Gue Syahdan,kalo gitu gue duluan ya."ucap laki-laki itu dan diangguki oleh Kirana.
"Ganteng, orangnya ramah lagi cocok ni kalo dijodohin sama shasha haha."gumam Kirana terkekeh.
"Oalah gue lupa! Gue kan terlambat."pekik Kirana lalu kembali berlalu melanjutkan perjalanan nya.
"Ah elah tu si Kirana kemana sih? Untung dosen belom datang."ucap Shasha gelisah didalam kelas.
"Hos, hos, Assalamu'alaikum hos."teriak Kirana.
"Waalaikumsalam, Kirana lo kemana aja sih!"ucap Shasha.
"Tar dulu sha, gue cape nafas dulu bentar."Kirana duduk disebelah Shasha.
Shasha memutar bola matanya malas,"udah?"
Kirana mengangguk, "gue tadi kesiangan, mamah gue tadi ngamuk-ngamuk bangunin gue, terus yaa tadi gue ketabrak sama cowo ganteng banget, terus ramah dan gue rasa cocok buat dijodohin sama lo."ucap Kirana panjang lebar.
"Enak aja lo maen jodoh-jodohin gue!"sewot Shasha.
"Ya abis gue kasian sih sama lo udah 21 tahun masih aja jomblo, cari pacar dong. Gue aja yang umur 19 udah mau nikah."ucap Kirana sombong.
"Ya lo juga karna dijodohin yaa, kalo nggak dijodohin juga gabakal lo nikah sekarang."
"Iya deh iyaa."
***
"Sean, sibuk ga?"tanya laki-laki berumur 27 tahunan masuk dengan santai kedalam ruangan Sean.
"Jordan? Tumben lo kesini ada apa?"tanya Sean bingung.
"Gue baru selesai operasi, gue laper gue mau ngajak lo makan."ajak Jordan.
Jordan Xavier dokter ganteng spesialis bedah, berumur 27 tahun memiliki wajah yang sangat tampan, ia juga sahabat dari perkuliahan Sean di Universitas London, bedanya walaupun Jordan belum menikah, ia sudah memiliki anak, yaa anak anak dari kaka dan kaka ipar nya, Sandra dan Sandy, mereka berdua kecelakaan saat ingin pulang kerumah temannya, jadilah anaknya Syakila Anindita diasuh oleh Jordan dan Syakila sudab menganggap Jordan seperti ayah kandungnya sendiri, begitu juga Jordan menganggap gadis kecil 6tahun itu anaknya.
"Ayo gue juga mau ngenalin calon istri gue ke lo, gimana?"
"Boleh tuh bawa aja, calon istri lo punya temen ga? Kali aja jodoh sama gue."
Sean memutar bola matanya malas, "dasar kelamaan jomblo, yaudah bentar gue telfon calon istri gue dulu."
"Hallo kak dokter adaa apa nelpon saya? Saya lagi istirahat nih ganggu aja."ucap Kirana.
"Kamu bisa kerumah sakit? Saya mau ngajak kamu makan siang bersama,saya ingin memperkenalkan kamu pada teman saya. Oiya satu lagi kalo kamu punya teman bawa saja, teman saya jomblo siapa tau mereka jodoh."ucap Sean, Jordan yang mendengar ucapan Sean itupun mengacungkan jempolnya ke udara.
"Bisa dong, iya siap nanti saya kesana bawa temen saya, kebetulan temen saya juga jomblo haha kalo begitu sampe ketemu dirumah sakit kak dokter."ucap Kirana terkekeh.
"See you."
BIP.
"Sha ayo cabut."ajak Kirana pada Shasha yang sedang asyik memakan batagor nya.
"Cabut kemana? Makanan gue aja belom abis, bentar lah abisin dulu sayang ni gue udah bayar."
"Ah elah sha, kita mau diajak makan sama calon suami gue udah ayo cepetan nanti kalo lo makan ini, yang ada lo kekenyangan terus makanan enak disana ga lo abisin, rugian yang mana?"
Shasha berfikir sebentar, "iya juga ya, yaudah ayoo deh, eh bentar disana ada temen dia ga? Ogah ah gue kalo jadi nyamuk."
"Ada, udah yo."
***
"Sha, calon suami lo yang mana sih? Ko dicari-cari nggak ada?"tanya Shasha melihat sekeliling kantin rumah sakit.
"Bentar dong, eh nah tu dia ayoo."ucap Kirana menarik tangan Shasha.
"Haii kak dokter,"sapa Kirana dan Shasha hanya tersenyum canggung.
"Ini calon istri lo? Masih kuliahan ternyata, tapi temennya boleh juga tuh."bisik Jordan pada Sean.
"Hai kiran, Hai temannya sini gabung."ucap Sean.
Kirana duduk disebelah Sean, Shasha duduk disebelah Jordan.
"Nah Kirana ini Jordan temanku, dan Jordan ini Kirana calon istri gue."ucap Sean.
"Kirana."
"Jordan Xavier, jomblo ganteng yang sedang mencari pendamping hidup dan juga mencari ibu dari anakku."ucap Jordan, matanya menuju pada Shasha yang sedaritadi diam.
"Wah anak? Maksudnya dokter Jordan Duren?"tanya Kirana.
"Duren apa tuh?"celetuk Sean.
"Duda keren."kata Kirana dengan tampang polos.
"Haha, saya masih jomblo kiran, mungkin nanti calon suami kamu bisa cerita ke kamu."jawab Jordan dan Sean mengangguk.
"Hai Shasha, saya Jordan."kata Jordan menyalami Shasha yang sedari tadi bete, mendengar bahasa formal mereka.
"Shasha Anastasya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Doctor {END}
Teen FictionKirana Hanindya gadis cantik berumur 19 tahun dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan dokter tampan bernama Sean Ahmad, dokter serba bisa dan dokter spesialis dalam membuat Kirana jatuh hati padanya namun, Siapa sangka? Sean adalah dokter yang mem...