Happy Reading✨
Jangan lupa comment and vote 🙏Azan subuh membangunkan Sean yang sedang tertidur pulas memeluk istrinya, Kirana gadis itu masih tertidur pulas di dada bidang Sean, entahlah sejak kapan posisi mereka berubah menjadi berpelukan? Sean melepaskan kedua tangannya yang berada dipinggang Kirana, lalu menyenderkan kepalanya di kepala ranjang, berniat mengajak Kirana untuk sholat subuh.
"Kirana bangun, sholat subuh."ucap Sean dengan suara khas bagun tidur.
"Nghh..."menggeliat Kirana mempererat selimut yang ia pakai, karna pagi ini begitu dingin.
"Heyy bangun, nanti kita bisa ketinggalan waktu subuh."
"Iyaiya mass, aku bangun tuhh."ucap Kirana lalu ia menyender ke kepala ranjang dengan bibir yang cemberut.
Sean tersenyum gemas melihat tingkah istrinya,"Ayo cepat ambil wudhu, kita sholat berjamaah."ucap Sean diangguki lemas oleh Kirana.
Setelah menjalankan sholat subuh, Kirana dan Sean bersiap-siap untuk pindah kerumah milik Sean, Sean sudah bilang kepada Kirana dan kedua orang tua Kirana setelah menikah ia dan Kirana akan tinggal dirumahnya.
"Udah semuanya?"tanya Sean.
"Udah ko, kita sarapan dulu ya abis itu baru berangkat."ucap Kirana diangguki oleh Sean.
Sean dan Kirana berjalan beriringan menuju meja makan dihotel tersebut disana ada mamah dan papahnya Kirana.
"Selamat pagi pah, mah."sapa Kirana dengan senyuman yang terukir dibibirnya.
"Selamat pagii, ayo sarapan dulu abis itu baru kalian berangkat yaa."
****
Sore ini Kirana dan Sean telah sampai dirumah baru mereka, rumah yang indah dengan halaman depan yang penuh bunga, ditambah lagi interiornya sangat pas untuk Kirana.
"Wahh kak- eh maksudnya mas, ini bagus banget rumah nyaaa."ucap Kirana girang.
"Kamu suka? Ayo kita masuk."ajak Sean menggandeng tangan Kirana.
Saat memasuki rumah sudah ada pembantu yang menyambut kedatangan mereka, Bi Cahya namanya, bibi yang telah mengurus Sean saat kedua orangtua Sean sibuk.
"Assalamu'alaikum."ucap Sean dan Kirana.
"Waalaikumsalam selamat datang non, aden, mari saya bawa kopernya."tawar bi Cahya.
"Eh gausah bi, biar saya saja yang bawa."ucap Sean menolak dengan halus.
Kirana duduk disofa ruang TV, "kamu duduk disini dulu ya, aku mau kekamar."perintah Sean.
"Aku ikut, kan aku mau beresin barang-barang aku."
"Yasudah ayoo."
Mereka berdua membongkar kopernya masing-masing dan memasukannya kedalam lemari,Sean membantu Kirana, begitu juga Kirana. Tak terasa membersihkan rumah mereka tak sadar bahwa hari sudah semakin malam.
Tok... Tok... Tokk
Pintu kamar mereka berdua terketuk, Kirana segera membukanya.
"Maaf non ganggu, makan malam sudah siap."ucap bi Cahya.
"Terima kasih bii,nanti sebentar lagi kita turun."ucap Kirana ramah.
"Baik non, kalo begitu saya kembali."
Kirana tersenyum langkahnya gontai menghampiri Sean yang sedang menutup lemari.
"Mas ayo ke bawah, makan malam sudah siap."ajak Kirana sedikit gugup, karna ada kata "mas." Entahlah ia belum terbiasa dengan panggilan itu.
"Ayoo."ucap Sean tangannya merangkul mesra pundak Kirana.
Jantung Kirana berdetak kencang lebih kencang dari pada yang biasanya,lalu Kirana mencoba untuk sedikit menjauh dari rangkulan Sean, membuat Sean sedikit menatap nya bingung.
"Kenapa? Aku salah?"tanya Sean yang langsung melepaskan rangkulan pada Kirana.
"Ng-ngga aku cuma belom terbiasa aja mas."ucap Kirana menunduk, bibir bawahnya ia gigit untuk mengurangi kegugupan nya.
Sean tersenyum, tangannya mengangkat dagu Kirana agar menatapnya, "jangan digigit, nanti berdarah."ucap Sean mengusap bibir Kirana.
"Ma-maaf."ucap Kirana bertambah gugup "sialan ni jantung gue kenapa sih?!"batin Kirana.
"Yaudah ayo turun,"ajak Sean mereka berjalan beriringan tanpa genggaman atau rangkulan mesra pada pasangan yang baru menikah pada umumnya.
Mereka berdua duduk dikursi yang disediakan.
"Mas mau makan apa? Aku ambilin."ucap Kirana.
"Apa aja yang penting kamu yang ambilin."kata Sean menurun naikkan kedua alisnya.
"Ihh genit banget matanya,minta dicolok."ucap Kirana memutar bola matanya malas.
Sean terkekeh, lalu mengambil piring yang sudah berisikan lauk pauk dari tangan Kirana.
"Abis makan jangan lupa sholat isya dulu yaa, aku yang imamin."
Kirana mengangguk "iya Mas."
Setelah makan dan melaksanakan sholat isya, Kirana langsung membaringkan tubuhnya diranjang, Sean pun sama membaringkan tubuhnya diranjang.
"Tidurlah ini sudah malam, jangan berfikiran tentang malam pertama, aku bukan tipe laki-laki yang omes dan terlalu ngebet."ujar Sean membuat Kirana membalikan tubuhnya menjadi menghadap Sean.
"Tidurlah aku tidak akan macam-macam Kirana,"ucap Sean mengusap lembut puncak kepala Kirana.
"Makasih Mas."ucap Kirana tersenyum dengan perasaan yang aneh, jantungnya pun tidak bisa di kompromi seperti tadi sore,
Sean mengangguk, Kirana menutup matanya dengan tenang, jujur saja sedaritadi Kirana memikirkan tentang hal malam pertama.
Namun Kirana beruntung, ia mempunyai suami yang tak memaksakan nya.
***
Kirana terbangun saat perutnya ditindih oleh tangan kekar,Kirana membuka mata hal yang pertama ia lihat adalah suaminya Sean, pria menyebalkan dan sangat kepedean,kini menjadi suaminya tangannya terangkat untuk menulusuri wajah tampan mulai dari mata elang berwarna biru kehijauan yang masih terpejam Damai, bulu mata yang lentik, lalu turun ke hidungnya yang mancung, dan turun menuju bibirnya yang merah.
"Udah liatinnya?"tanya Sean yang entah kapan ia bangun dari tidur nyaa, membuat Kirana sendiri langsung melepaskan tangannya dan gugup.
"Kamu kapan bangun?"tanya Kirana gugup.
"Dari tadii, dari kamu megang megang wajah akuu, kalo pengen megang tuhh pegang aja, jangan nunggu aku tidur."
"Ish pede banget, masih pagii mas inget."ucap Kirana memutar bola matanya malas.
Sean terkekeh, " Mandi gih sana, nanti gantian."ucapnya, diangguki oleh Kirana.
Kirana masuk kedalam kamar mandi, membersihkan diri nya, setelah beberapa menit ia keluar dengan pakaian santaii.
"Mas mandi gih, mau aku bikinin sarapan apa?"tanya Kirana.
"Apa aja, yang penting kamu yang masak."ucap Sean tersenyum manis, lalu masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Kirana tersipu malu dengan ucapan Sean.
"Dokter sialan bisa aja bikin hati gue disko."batin Kirana.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Doctor {END}
Teen FictionKirana Hanindya gadis cantik berumur 19 tahun dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan dokter tampan bernama Sean Ahmad, dokter serba bisa dan dokter spesialis dalam membuat Kirana jatuh hati padanya namun, Siapa sangka? Sean adalah dokter yang mem...