Jam 20.00 malam, Kirana bangun dari tidurnya. Kini suhu badannya sudah lumayan membaik, tidak sedingin tadi. Tangan kekar Sean masih setia di pinggangnya membuat Kirana tersenyum melihat wajah tenang Sean saat tidur.Kirana mengangkat pelan tangan Sean agar tidak bangun, malam ini ia dan Shasha akan memasak untuk makan malam.
"Aku masak dulu ya mas."bisik Kirana lalu beranjak dari kamarnya menutup pintu agar suaminya tak terganggu saat tidur.
Kirana melihat Shasha dan Jordan didapur, mereka tampak sedang mengeluarkan bahan-bahan masak dimeja makan, membuat Kirana langsung menghampiri mereka.
"Hai ran ko bangun?"tanya Jordan.
"Iya dokter Jordan kan belom nyiapin makan malam."jawab Kirana.
"Jangan panggil dokter panggil aja Kak Jordan ya."ucap Jordan.
"Eh iya ka."
"Yaudah aku keluar dulu ya sha, selamat masak jangan lupa masak yang enak."ucap Jordan pada Shasha.
"Iyaiya udah sana jangan ganggu, syuhh."usir Shasha.
Pletak
"Kualat loh ngusir calon suami."ucap Jordan sehabis menyentil dahi Shasha.
"Baru calon, bukan suami beneran."ucap Shasha cemberut tangannya mengusap dahinya.
"Ya kan bentar lagi jadi suami beneran."ucap Jordan menggoda Shasha lalu berlalu.
Kirana terkekeh, "aduduh romantis banget sihh."ucap Kirana menggoda Shasha.
"Apaan sih romantis bapak lu."ucap Shasha malas.
"Makannya cepet-cepet nikah, kayanya kak Jordan gasabar pengen ngehalalin lo."
"Ran, lo ngomong halal-halalin lagi gue jejelin lo pake cabe."
"Eh iyaiya maaf Shasha cantik."ucap Kirana tersenyum, membuat Shasha memutar bola matanya malas.
"Yaudah kita mau masak apa malam ini?"tanya Shasha.
"Ayam saus tiram sama orek tempe aja pasti enak."ucap Kirana.
"Boleh tuh, ayo mulai."
Kirana dan Shasha saling membantu saat memasak, Shasha membuat ayamnya sedangkan Kirana membuat tempe oreknya. Masakan mereka berdua sangat enak, tak heran kalo mereka menjadi istri idaman kaum Adam.
"Enak banget masakan lo Sha, gue kira lo gabisa masak."ucap Kirana setelah mencicipi ayam saus tiram yang dimasak oleh Shasha tapi sedikit dibantu oleh Kirana.
Shasha memutar bola matanya jengah, "enak aja, gini-gini juga gue bisa masak tauk."kata Shasha.
Kirana terkekeh, "iyaiya dehh, panggil ka Jordan sanah suruh makan, gue mau manggil suami gue dulu."ujar Kirana.
"Ck. Mentang-mentang udah halal, mau pamer lo sama gue karna udah punya suami huh?"
"Dihh ngapain pamer, nggaklah. Orang cuma mau sombong."ucap Kirana lalu meninggalkan Shasha yang siap untuk meluapkan kekesalannya.
"KIRANA LAKNAT KAU YA!"teriak Shasha.
Kirana tertawa sambil berjalan menuju kamarnya dan Sean, saat ia masuk suaminya masih tertidur lelap, membuat ia tak tega untuk membangunkan suaminya.
"Tenang banget tidurnya, jadi ga tega bangunin."gumam Kirana menatap Sean dari dekat.
"Tapi kalo ga di bangunin kasian juga, diakan baru makan sore tadi pasti dia laper."lanjut Kirana.
"Mas, bangun yu."Kirana membangunkan Sean dengan nada yang sangat halus.
"Eughh... Eh sayang."ucap Sean dengan suara seraknya.
Kirana tersenyum malu, "shit! Baru bangun aja bisa banget bikin pipi gue langsung blushing."batin Kirana. "Mas bangun ya, kita makan malem bareng, aku sama Shasha udah masak."ucap Kirana.
Sean mengangguk, "aku cuci muka dulu sebentar."
Kirana tersenyum,"iya mas." sambil menunggu Sean mencuci wajahnya Kirana merapihkan kasur nya.
"Yang, yu keluar."ajak Sean yang sudah tampak segar.
Kirana mengangguk, Sean melingkari tangannya dipinggang ramping Kirana. Membuat Kirana tersenyum malu. "Aish sumpah deg-degan banget gue."batin Kirana.
Shasha melihat Kirana dan Sean tampak mesra membuat ia tersenyum senang sekaligus tersenyum iri melihat kemesraan mereka, "Pengen sih kaya gitu, tapi gue belom siap jadi istri. Kekurangan gue banyak."batin Shasha.
"Iya deh yang udah halal, umbar umbar aja tu Kemesraan."cibir Jordan melihat Kirana dan Sean.
"Syirik aja lo, makannya cepet-cepet nikah sama Shasha biar ga syirik."ucap Sean tak mau kalah.
"Siapa yang syirik? Nggak tuh biasa aja."elak Jordan.
"Udah-udah jangan ribut, duduk yaa kita makan malam penganten baru dan jomblo akut."ucap Shasha meledek kearah Jordan dengan "jomblo akut".
Jordan mengerucutkan bibirnya,"jahat kamu sha."ucap Jordan.
Kirana terkekeh, "kalian ini emang kucing sama anjing, selalu aja berantem."ucap Kirana.
"Bukan kucing sama anjing lagi yang, tapi Tom and Jery."celetuk Sean terkekeh.
Jordan dan Shasha menatap tajam Kirana dan Sean seakan-akan ingin menerkam mereka berdua.
"BACOT!"ucap Jordan dan Shasha bersamaan.
"Cie.. Cie.. Samaan, emang deh ya kalian berdua tu cocok."ledek Sean.
"Udah ayo makan perut aku sakit kalo ketawa terus."ucap Kirana.
Mereka berempat makan malam dengan suasana hangat dan akrab. Kirana cukup bersyukur mempunyai suami dan sahabat yang selaly ada menemaninya, semoga suasana ini akan terus terjalin. Sampai seterusnya.
"Kalian kapan nyusul kaya gue dan Kirana?"tanya Sean disela-sela makan malam dimulai.
"Secepatnya dong ya kan sha."jawab Jordan.
"Secepatnya-secepatnya aja! aku belom bilang kalo kita bakalan cepet-cepet nikah yaa, aku belum siap."ucap Shasha.
"Belum siap segimana lagi sih sha? Lo itu udah 20tahun, baik, dan udah cocok ko jadi ibu buat Syakila."celetuk Kirana.
Jordan mengangguk menyetujui omongan Kirana, "aku rasa juga begitu, kamu udah cukup siap buat jadi istri aku sha."kata Jordan.
"Nanti aku pikirin lagi,"ucap Shasha.
"Jangan lama-lama mikirnya Sha, nanti Jordan diambil dokter sama suster dirumah sakit."celetuk Sean, membuat Shasha mengerucutkan bibirnya "awas aja kalo sampe Jordan diambil, gue pites tu orang."ucap Shasha.
Sean, Kirana dan Jordan terkekeh atas tingkah ajaib Shasha, tadi ia bilang belum siap menjadi istri Jordan tapi ia juga tak mau Jordan diambil wanita lain. Dasar Shasha plinplan.
Setelah makan malam yang hangat, Kirana mencuci piring sedangkan Shasha membersihkan bekas makan tadi.
"Semangat cuci piring nya."bisik Sean melingkari tangannya dipinggang ramping Kirana.
"M-as? Ngagetin aja."ucap Kirana gugup, dengan posisi Sean memeluknya dari belakang, membuat jantung Kirana berdegup sangat kencang.
"Kenapa hmm? Aku bantuin ya?"ucap Sean meletakan dagunya dipundak Kirana.
"Ga- gausah gapapa mas, aku bisa sendiri."ucap Kirana terbata-bata. "Shit kenapa gue ngomongnya jadi gagap gini sihhh."batin Kirana.
"Yakin? Ko kamu tiba-tiba jadi gagap kenapa?"goda Sean yang masih di posisinya.
"Ngg-ngga."ucap Kirana.
Sean terkekeh melihat tingkah gugup istrinya, sangat menggemaskan. "Aku tunggu dikamar ya, jangan lama-lama."ucap Sean, sebelum meninggalkan Kirana. Sean mencium pipi kanan Kirana, lalu pergi ke kamarnya.
Kirana tersenyum malu, mengusap pipi yang dikecup oleh Sean, "bisa aja bikin gue seneng."gumam Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Doctor {END}
Novela JuvenilKirana Hanindya gadis cantik berumur 19 tahun dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan dokter tampan bernama Sean Ahmad, dokter serba bisa dan dokter spesialis dalam membuat Kirana jatuh hati padanya namun, Siapa sangka? Sean adalah dokter yang mem...