Kirana dan Sean berhenti dibutik temannya mamah Sean,setelah turun dari mobil Sean menggandeng tangan Kirana dengan erat."Assalamu'alaikum tante selamat siang."sapa Sean ramah.
"Waalaikumsalam, Dokter Sean selamat siang."ucap tante Fransisca, pemilik butik itu.
"Hai ini calon istri dokter sean?"tanya Fransisca.
Sean mengangguk,"namanya Kirana."
"Kirana tante."ucap Kirana tersenyum memperkenalkan diri.
"Fransisca, kamu cantik banget ga salah kalo Sean milih kamu."ucap Fransisca.
Kirana tersenyum malu menundukan kepalanya, "tante bisa aja."
Fransisca terkekeh, "yaudah yu kita cobain gaunnya,Tania sudah menyiapkan semuanya untuk kamu nanti, kamu pilih yang kamu suka yaa." Kirana mengangguk.
"Nah kalo Sean, kamu ikut sama dia yaa, dia bakalan nunjukin baju kamu."ucap Fransisca menunjuk laki-laki setengah bengkok, maksdunya banci.
Sean meneguk salivanya, "mati saya!"
Kirana terkekeh melihat ekspresi Sean, lalu membisikan, "yang sabar ya kak dokter, udah yaa aku mau nyobain gaun babay."
"Ayo tan."ajak Kirana pada Fransisca.
Fransisca mengangguk, "Meloniii kamu urus Sean dengan baik yaa, jangan diapa-apain."teriak Fransisca tak lama laki-laki bernama Meloni itu menghampiri mereka.
"Amboyy, ini pangeran dari mana cynn cucok meong syangatt, ketampanannyaa bikin hati eyke serseran."ucap Meloni dengan nada bancinya membuat Sean bergidik ngeri.
"Sean kamu gausah takut sama dia ya, dia udah jinak ko."ujar Fransisca pada Sean yang daritadi bergidik ngeri.
"Ayo sayang kita coba gaun."ajak Fransisca dan Kirana mengangguk mengikuti Fransisca.
"Ka Sean duluan yaa, selamat menikmati."ledek Kirana lalu berlalu.
"Ayo mas ikut eyke, dijamin baju disini endol, mas umurnya berapa? Ko masih ganteng eyke tergila-gila banget sama mas, sayangnya mas nya udah punya calonnya."celoteh Meloni.
Sean memutar bola matanya jengah, kenapa masih ada saja orang seperti ini? "Kapan ya kita cobain bajunya?"tanya Sean yang sudah muak.
"Amboy yaampun eyke lupa, yu capcus!"ajak Meloni.
"Sabar Sean, hanya sehari untuk hari ini."batin Sean.
***
"Mami gaunnya bagus ga? Kila udah kaya plincess belom?"tanya Syakila mencoba gaun berwarna putih, gadis kecil itu sangat cantik dan imut.
Shasha tersenyum, "bagus kaya princess."kata Shasha.
"Yaudah aku pilih yang ini ya mi, mami udah ketemu gaunnya belum? Kalo belum kila bantu cali."ucap Syakila.
Shasha menggeleng, "mami ga beli gaun, mami udah punya dirumah."
"Yah kenapa ga beli? Kan bial samaan kaya kila mami."ucap Syakila sedih.
Shasha mensejajarkan tinggi badannya dengan Syakila, mengusap rambut Syakila dengan lembut, "jangan sedih dong, kamu tenang aja gaun mami warnanya sama lo kaya gaun kila, jadi kita bisa samaa."
"Benelan mi? Mami ga boongkan sama kila?"
Shasha terkekeh, mengapa anak ini selalu membuatnya gemas sendiri
"Mami ga boong ko, sekarang kamu ganti kita beli yang ini yaa."Syakila mengangguk, "kila mau kelumah sakit mi."ucap Syakila.
"Loh sayang, tapi papi lagi operasi nanti aja yaa? sore kan papi janji mau beliin kamu icecream hmm?"
Syakila terdiam walau akhirnya mengangguk, "ohiya kila lupa."
"Yaudah ayo kita ganti gaunnya, abis itu kita pulang tunggu papi kamu yaa."ucap Shasha dan Syakila mengangguk menuruti apa kata maminya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Doctor {END}
Teen FictionKirana Hanindya gadis cantik berumur 19 tahun dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan dokter tampan bernama Sean Ahmad, dokter serba bisa dan dokter spesialis dalam membuat Kirana jatuh hati padanya namun, Siapa sangka? Sean adalah dokter yang mem...