Azan subuh mulai terdengar, setiap umat Islam telah bangun untuk menghadap Rabb-nya. Begitupun dengan seorang gadis cantik, tubuhnya itu masih dibaluti mukena, duduk di atas sajadah, di kedua tangan mungilnya terdapat kitab suci Al-Qur'an. Dan ya, gadis itu adalah Sabilla Naira Arumi.
Setelah selesai shalat subuh, Naira tak langsung bangkit. Dia duduk di atas sajadah itu, menyapa langit dengan seuntai doanya.
Hari ini adalah hari dimana dia akan memulai kehidupan yang baru, tempat baru, rumah baru, tetangga baru, sekolah baru, bahkan teman baru.
Abi nya, Abrisam dipindahkan tempat kerja ke kantor pusat, lebih tepatnya di Jakarta.
Naira mulai bersiap-siap, dia telah rapi dengan rok yang berwarna hitam, ditambah kaos panjang berwarna putih, tak lupa pula pashmina hitam. Simpel, namun tampak lebih elegan di tubuh mungilnya itu.
Dia menuruni tangga, seraya membawa kopernya itu. Mereka akan meninggalkan rumah itu hari ini.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi" sapanya setelah menuruni tangga
"Wa'alaikumussalam, selamat pagi kembali" balas ketiganya itu.
"Loh udah siap dek?"
Naira bukanlah anak tunggal, jadi yang barusan bertanya itu adalah Abangnya, Zaki Mubarak.
"Udah dong"
"Yaudah, sekarang kita sarapan dulu. Baru berangkat" keduanya memandang wanita paruh baya yang barusan berbicara
"Oke umi" seru keduanya.
"Wahh ada apa nih rame-rame?" Tanya seorang pria paruh baya yang baru keluar dari kamarnya.
"Ini nih bi, bang Zaki mau demo katanya" ucap Naira lalu tertawa. Zaki yang tersangka pun hanya melotot melihat adiknya itu.
Kedua paruh baya itu hanya menggeleng melihat kelakuan putra dan putri nya.
"Yaudah, ayuk kita sarapan, Abangmu udah lapar kayaknya" kata Abi nya
"Zaki mulu perasaan yang kena" ucapnya kesal
"Abi, nanti sebelum berangkat, Naira mau ketemu Rahmi dulu boleh ngga?"
Rahmi adalah sahabat dekat Naira, keluarganya juga telah mengenal dia.
"Iya boleh sayang"
Naira segera menyelesaikan makannya, dia tidak sabar menemui sahabatnya itu. Ah pasti nanti dia akan merindukannya.
"Naira udah selesai, Naira duluan yah. Assalamu'alaikum umi, Abi dan Abang" pamitnya, tak lupa mencium tangan kedua orangtua dan Abangnya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati"
Naira langsung berlari ke rumah Rahmi, rumah mereka tidak jauh, hanya dibatasi oleh 5 rumah. Sahabat ku memang dekat, 5 rumah dari rumah. Ehh
"Assalamu'alaikum mi" ucapnya mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.
"Wa'alaikumussalam, ngapain kamu kesini?" Tanyanya ketus
"Ra-rah..mi" ucapnya bergetar, dia kaget mendengar ucapan ketus keluar dari mulut sahabatnya itu
"Apa?" Bukan hanya ketus, ucapan Rahmi sekarang meninggi, disusul buliran bening yang keluar dari kedua matanya itu.
Melihat buliran itu keluar dari mata Rahmi, Naira juga ikut menangis jadinya.
"Rahmi kenapa?" Tanya Naira pelan.
Bukannya menjawab, Rahmi langsung menabrak tubuh mungil Naira, dia memeluk Naira. Naira paham sekarang, Rahmi tidak rela berpisah dengan Naira
"Kenapa? Kenapa hiks kamu harus hiks pergi sih? " Tanya Rahmi di sela tangisannya.
Kedua nya masih berpelukan, Naira yang mendengar pertanyaan yang meluncur dari mulut Rahmi semakin menangis. Dia tidak tega meninggalkan sahabat nya itu.
"Maaf mi, Naira harus ikut Abi dan umi hiks..hiks" ucapnya segugukan
Keduanya masih menangis dalam keheningan. Naira mulai melepas pelukan itu, "maa..maaf Mi" ucapnya terbata-bata.
"Tak ada yang salah disini" ucap Rahmi lalu kembali memeluk Naira.
Sulit untuk melepaskan sahabat, apalagi sudah sangat dekat.
"Kamu jaga diri baik-baik, aku pasti akan merindukanmu" lanjutnya
"In syaa Allah, nanti pasti Naira akan berkunjung ke rumah Rahmi, Naira sayang Rahmi. Assalamu'alaikum" ucapnya kemudian langsung berlari meninggalkan Rahmi yang masih terisak pelan.
Sesampainya di depan rumah, dia melihat Abi, umi dan Abangnya yang telah siap. Mereka menunggu Naira.
"Lohh mata Naira kenapa?" Tanya Zaki lembut, dia tau adiknya itu habis menangis.
"Abang" Naira kembali terisak di pelukan Zaki.
Zaki tau, Naira berat untuk meninggalkan Rahmi, tapi harus gimana lagi? Mereka terpaksa pindah dari kota itu.
"Sssttt...udah jangan nangis lagi" Naira tak mengindahkan perkataan Zaki, dia semakin terisak
"In syaa Allah, nanti kalo libur, kita bakalan kesini lagi," katanya menenangkan Naira
"Bener? Betul? Ngga boong kan? Janji?" Tanya nya sekaligus.
Zaki terkekeh melihat muka cute adiknya, "in syaa Allah dek"
Tumben sekali akur
"Yaudah, sekarang kita berangkat. Zaki, kamu yang bawa mobilnya" perintah Abrisam
"Ishh Abi, masa Abi nyuruh Abang bawa mobil sihh, kan berat" ucap Naira memonyongkan bibirnya.
Zaki hanya melongo mendengar nya, adiknya itu polos banget, ya Allah. Eh bentar, ini polos atau goblok sih? Ups, maap Nai
"Maksud Abi itu, Zaki yang ngendarain mobilnya" jelas Abi nya.
Naira hanya membulatkan bibirnya seperti huruf O
Keempat nya langsung melangkah memasuki mobil. Jarak Bandung ke Jakarta kurang lebih 3 jam.
Kini mereka telah sampai di Jakarta, rumah disini lebih besar daripada rumahnya di Bandung.
Naira langsung berlari menuju lantai dua, dia langsung memasuki kamar yang berwarna putih dengan pintu yang di desain sederhana itu, di dalam kamar itu terdapat perpustakaan kecil, seperti permintaannya Minggu lalu.
"Naira, langsung shalat Dzuhur ya sayang, terus langsung istirahat. Nanti pas shalat ashar Abi bangunin, sekalian Abi mau bicara" suruh Abi nya dari luar kamar.
"Iya bi" jawabnya.
Naira melangkahkan kakinya menuju kamar mandi di kamarnya itu, dia langsung menggelar sajadah untuk berkomunikasi dengan Penciptanya. Setelah selesai shalat, dia langsung menaiki kasur untuk mengistirahatkan tubuh mungilnya itu.
Tanpa waktu lama, kedua mata indah nya terpejam dengan sempurna.Begitupun dengan yang lainnya, mereka juga beristirahat karena perjalanan yang sedikit jauh, membuat mereka duduk lama di dalam mobil.
°°°
Assalamu'alaikum guyssssss 🥳🥳🥳
Terimakasih udah baca cerita saya🤗
Jangan bosan-bosan buat mampir yahhh
Jangan lupa follow akun saya😁
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAHH.....
KAMU SEDANG MEMBACA
VANRA {TERBIT}
Teen Fiction"kita dipertemukan bukan untuk dipersatukan" Sabilla Naira Arumi "Terimakasih telah hadir, walaupun bukan takdir" Revano Putra William LENGKAP VERSI WATTPAD Rank🏅 #1 in Septi /12-5-22 #1 in Hijabers/23-6-22 #1 in Naira /2-7-22 #1 in Islami /28-8-2...