42 (part 2)

533 36 4
                                    

Zelo..

Aku membuka mataku perlahan, melihat-lihat dan mengamati setiap inci kamar sederhana yang asing ini. Mencoba mengingat apa yang terjadi namun tak ada gambaran sedikitpun, hingga seorang perempuan memasuki kamar ini dengan membawa nampan berisi makanan, perempuan itu mendekatiku, menyimpan nampan di atas kasur yang saat ini masih kutiduri.

"Tuan silahkan dimakan, saya akan ada di depan kamar jika anda butuh sesuatu". Ucapnya.

'apa?' aku semakin kebingungan dibuatnya.

Saat perempuan itu akan kembali keluar, "tunggu!..-" aku pun mendudukan diriku lalu kembali menatapnya.

"Siapa namamu?"

"Jamie, tuan" jawabnya sambil menundukkan wajahnya.

"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi padaku, Jamie? Dan dimanakah ini? Bau dan suhu disini sangat asing bagiku"

"M-maaf saya tak memiliki hak untuk menjelaskannya pada anda apa yang terjadi. Tapii saya bisa menjelaskan tempat apa ini... Anda sedang berada disebuah pulau yang belum pernah diketahui keberadaannya oleh pemerintah, dan Rumah ini adalah milik Pimpinan kelompok kami saat ini"

Aku mengernyitkan dahiku, 'Pulau? Kelompok? Pimpinan? T-tunggu... Inii'

"Kau bagian dari kelompok itu? Kelompok pemberontakan?"

Perempuan itu menunduk tak menjawab...

"Se-sebaiknya anda makan terlebih dahulu, saya akan memanggil pimpinan  agar anda dapat bertanya lebih lanjut" perempuan yang kutau bernama Jamie itu pun meninggalkanku.

Aku pun memakan makanan yang disediakan Jamie untukku, bukan karna lapar, namun untuk mengetahui asal makanan yang kumakan. Ini adalah salah satu kekuatanku yang ku pikir takan berguna.

Aku memakan semuanya hingga habis, begitu juga dengan air mineral yang juga disediakan.
Ternyata semua makanan itu berasal dari pulau ini sendiri, pulau ini sangat besar dan memiliki beberapa dusun yang kuketahui dari 3 jenis makanan yang berbeda. Dan air yang ku minum berasal dari mata air yang cukup dekat dengan rumah ini.

'hah... Tak ada informasi dimana letak pulau ini sebenarnya, dan seberapa jauh pulau ini dari perkotaan' aku pun beranjak mendekati jendela kamar untuk melihat suasana diluar sana, daerah sini sepertinya dijadikan markas atau sejenisnya karena tak banyak orang berkeliaran dan hanya ada 5 rumah saja, tempat ini dikelilingi oleh pepohonan yang rindang..

Tok..tok..

Seseorang mengetuk pintu lalu masuk dengan sendirinya. Dia laki-laki yang memiliki perawakan yang cukup gagah dengan memakai baju hitam tanpa lengan, dia membungkuk 90° memberi hormat.

"Bagaimana perasaan anda tuan?" Tanyanya padaku.

"Apa aku mengenalmu?" Tanyaku.

"Ah.... Maaf, perkenalkan nama saya Chris, tuan. Maafkan saya karna telah lancang membawa anda kemari dengan paksa" ucapnya sambil membungkuk kembali.

"Tak usah berlebihan, kau membuatku semakin bingung. Jadi.. kau pemimpinnya bukan?" Tanyaku, yang langsung di anggukinya.

Aku pun mendekatinya, sangat dekat sekali. Melihat kedalam matanya, dan... Dengan cepat ku palingkan mataku...

"Kau... Kekuatanmu... Mengendalikan kesadaran dan tubuh seseorang melalui kontak mata...
Kau... Berani menculikku dengan cara itu?" Aku pun dengan tiba-tiba..

"Aaakh!!"

...memukul perutnya hingga ia meringkuk kesakitan, aku berjalan dengan santai melewatinya dan pergi keluar dari kamar itu.

Pet (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang