32

993 80 11
                                    

Di hari berikutnya Jenny masih setia menunggu Zelo, sejak kemarin dia enggan meninggalkan Zelo. Sejak kemarin pula Jenny menanti-nanti untuk mendengar Zelo berbicara, dia ingin mendengar Zelo menyebut namanya.

Pagi ini, Jenny menyuapi sarapan Zelo. Senyuman tak pernah hilang diwajah Jenny saat Zelo dengan minat menerima suapannya.

"Zelo... Apa kau... Masih tak mau bicara padaku? aku ingin mendengar kau menyebut namaku dan memaafkanku" Jenny menunduk sedih.

Zelo meraih tangan kiri Jenny dan menggenggamnya. D saat bersamaan Arata dan Azora datang. Zelo melihat kedatangan mereka sekilas, lalu kembali memandang Jenny.

"boleh kah aku.. Memanggilmu Nona?" tanya Zelo dengan senyum yang mengembang.

Jenny bingung apa yang dimaksud oleh Zelo.

"Zelo apa kau tau Yong-"
"ya" Zelo memotong perkataan Azora.

"aku tau Yongguk hyung sudah tiada" lanjutnya, kemudian menghela nafas memberi jeda.

"aku bertemu dengannya di alam lain, aku bertemu Tuan Yongnam dan Yongguk hyung, Tuan menjelaskan bahwa dia meminta kekasihnya untuk menjagaku tapi di sisi lain dia tak ingin memaksa. Yongguk hyung... Dia tak mau meninggalkan Tuan sendirian dan dia juga tak ingin aku mati tanpa merasa bahagia, dia juga berharap aku dapat majikan baru yang lebih memiliki waktu luang untuk mengurusku dan memberikan kebahagiaan yang tak sesingkat dulu". Jelas Zelo panjang lebar.

Jenny menangis, "maafkan aku Zelo, maaf aku terlambat menyadari kebodohanku" Jenny memeluk Zelo dengan sangat erat.

"jadi..." Arata menggantungkan kalimatnya.

Jenny mengambil pisau buah lalu mengiris ibu jarinya. Lalu memasukkannya kedalam mulut Zelo, "minumlah, aku akan menjadi majikanmu Zelo. Kumohon jangan menolaknya".

Zelo perlahan menghisap lalu meneguk darah Jenny, tanda kontrak Darah majikan dan pet spesial seperti dirinya.

Arata melihat ke arah Azora,  Azora yang melihat kebingungan Arata hanya tersenyum lalu mengusap kepala Arata, "mulai saat ini kau tak akan merengek lagi ingin bertemu Zelo, dia akan tinggal bersama kita" jelas Azora pada Arata.

Arata tentu merasa sangat senang, "Senpai, akhirnya kau punya banyak waktu bersamaku untuk melatihku" ucap Arata antusias.

"jadi kau selama ini ingin bertemu denganku hanya untuk melatih kekuatanmu?" Zelo memasang wajah marah.

"b-bukan begitu.." Arat merasa terpojok.

"hah... Sudahlah, kalian kenapa malah ribut" lerai Azora.

-----------------------------------------------------------

Dua minggu berlalu, akhirnya Zelo sudah diperbolehkan pulang, tentu ia pulang kerumah utama Azora dengan Jenny.

Mereka dikawal oleh anak buah Zelo demi keselamatan, karena mereka belum menemukan pelaku penyerangan.

"Bos, maafkan saya karena sampai saat ini kamu belum tau siapa dalang dari penyerangan waktu itu" Jongup menghampiri Zelo saat mereka akan masuk ke rumah utama.

"ya aku tak apa, sebenarnya aku akan mundur dari bisnis ini mulai sekarang. Moon Jongup kau kupilih sebagai pemimpin dan kuserahkan semua bisnis yang kupunya padamu".

"B-bos, k-kenapa saya?"

"kau satu-satunya orang yang tuanku dan aku percaya, kau juga tak usah khawatirkan aku, jalankan bisnis yang kuserahkan dengan baik. Kau bisa meminta saran atau bantuanku sewaktu-waktu." Zelo tersenyum dan menepuk bahu anak buahnya lalu meninggalkannya.

tbc....

Hay, sejin is back!

maaf klo aku upnya pendek pendek 😞

Pet (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang