35

1K 69 4
                                    

Azora pov..

Kulihat jam di tanganku
17.37

"Aku sebaiknya pulang sekarang, kenapa Arata lama sekali?"

"Ayo kita lihat ke atas" ajak Mika.

Kami pun pergi ke lantai atas, 'sepertinya Arata tertidur' pikirku.

Dan benar saja, Arata tertidur bersama Mico.

"Ouwh.. mereka lucu sekali... Aku harus memotretnya!" Mika menghampiri mereka lalu memotret mereka berdua.

Mika menempelkan punggung tangannya di dahi Mico.

"Syukurlah panasnya turun"

"Aku akan pulang sekarang" aku pun menggendong Arata.

"Arata sekarang bertambah tinggi, munvkin sebentar lagi tingginya akan menyamaimu Azora"

"Hmm ya dan aku akan membuatnya tak bertambah tinggi lagi"

"Memangnya bisa?"

"Tak ada yang tak bisa untukku" sombongku.

"Cepat pergilah" Mika pun jengah.

/////////////////////////////////////////////////////////////////

Arata pov...

Kami sedang dalam perjalanan pulang, aku sempat tertidur tadi saat mengobrol dengan Mico.

"Tuan, kenapa akhir-akhir ini aku tak melihat Joe?"

"Aku menyuruhnya untuk mengerjakan pekerjaanku di kantor sampai aku menyelesaikan kuliahku".

Aku hanya membalas dengan anggukkan, mengerti.

"Tuan?" Tanyaku sedikit ragu.

"Ya?" Tuan Azora melirik padaku.

"Apa... Tuan yakin akan menikahi Nona Jenny?"

"Kenapa? Apa kau tak senang? Kupikir kau akan sangat menyukainya (keputusan Azora)" Tuan balik bertanya.

"Aku... Sebenarnya senang karena tak perlu harus berpisah dengan Tuan jika aku ingin bertemu Nona Jenny. Tapi... Jika Tuan sangat tersiksa dengan keputusan Tuan, aku tak akan merasakan kesenangan itu karena sudah pasti aku hanya dapat bergantung pada perasaan Tuan"

Tuan Azora menaikkan sebelah alisnya, bingung.

"Zelo senpai bilang padaku, jika pet spesial memiliki kontrak darah dengan Tuannya maka perasaan mereka akan terhubung. Jika perasaan tuan baik-baik saja maka aku akan baik-baik saja, tapi jika Tuan merasa berat hati hingga membuat Tuan tertekan dan tersiksa, maka itu pun berlaku padaku. Bahkan Zelo senpai bilang pengaruhnya dapat berdampak lebih buruk dari keadaan tuan" jelasku lagi.

Tuan Azora tersenyum, ia mengelus kepalaku lembut.

"Aku yakin dengan keputusanku, Arata. Aku baik-baik saja" ucapnya meyakinkanku.

/////////////////////////////////////////////////////////////////

Kami sampai di rumah utama.
Keadaan rumah begitu sepi.

'kemana semua orang'

Aku mencium bau wangi masakan yang ku kenal, 'ini wangi masakan favoritku!'.

Tanpa berfikir panjang aku langsung berlari menuju dapur. Tuan Azora mengikutiku dengan raut wajah yang bingung.

Kulihat Nona Jenny sedang memasak bersama adiknya, akupun menghampirinya dengan senangnya karena aku tau Nona Jenny memasak masakan favoritku.

Pet (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang