Arata...
Hari ini aku berangkat sekolah bersama Zelo senpai tentunya diantar oleh tuan Azora.
"senpai, apa benar ini pertama kalinya kau sekolah?"
"ya, aku memang tidak sekolah, tapi guru privat selalu datang kerumah setiap 3 minggu sekali" jawab Zelo senpai yang membuatku bingung.
"Kenapa 3 minggu sekali?"
"tuan yongnam bilang, guru privatku masih pemula untuk mengajari seorang anak 7thn yang bisa mengerjakan soal untuk senior high school saja bisa dikerjakan dalam waktu singkat dengan hasil 97% benar"
"Woaaaaa itu menakjubkan" aku tentu saja terkejut dengan kehebatannya.
"yaa kau memang hebat Zelo, tapi memang hidup itu tidak selamanya bisa di hadapi dengan mudah. Kau dengan kemampuan otak dan skill mu itu tetap mendapat rintangan yang mungkin jika aku di posisimu aku sudah lama mati" tuan Azora ikut percakapan kami.
"jika aku bisa mati, aku pasti sudah lama mati Azora. Ratusan kali aku mencoba bunuh diri, tapi selalu berakhir gagal karena perjanjian antara pet dan majikanku" jelas Zelo senpai dengan senyum kecut, saat aku menatapnya prihatin.
"aku juga sedikit terkejut saat Joe bilang Yongnam memiliki sodara kembar saat kau tertangkap dan masuk penampungan pet sebelum akhirnya ke panti rehabilitasi, aku mulai mencari keberadaannya. Setelah sekian lama kami bertemu" jelas Tuan Azora
"apa! Kenapa kau tidak langsung membawanya padaku saat aku dalam masa sulit?!"
"dengarkan aku dulu... Saat itu Yongguk sendiri yang menolakku untuk ikut melihat keadaan mu. Dia masih menunggu saat yang tepat, karena saat itu dia sedang bersembunyi dari ayahnya. Jika dia ikut denganku, ayahnya akan menemukannya dan lebih buruk lagi dia akan menemukanmu" jelas Tuan Azora.
"kenap-
"sudah sampai, jika kau masih penasaran kau bisa tanyakan Yongguk nanti" potong tuanku"Arata hati-hati okay? Tolong jadilah anak yang baik dan jauhi perempuan kemarin itu" lanjutnya dengan mencium bibirku singkat.
Aku tersenyum lalu keluar dari mobil tuan dengan Zelo senpai.
Kulihat Zelo senpai melamun, "senpai.. Kau baik?" tanyaku
"oh!.. Ya tak apa, ayo antar aku ke ruang kepala sekolah" jawabnya.
"mm ok"
Kami berjalan melewati lorong yang sudah ramai, tuan Azora sengaja mengantar kami terlambat agar aku dan Zelo senpai bisa masuk ke kelas bersamaan.
Kami berhasil menjadi bahan perbincangan, banyak anak perempuan yang mengerumuni kami, mereka ribut mempertanyakan siapa oarang yang ada di sisiku. Para pria juga banyak menatap iri pada Zelo senpai, karena postur tubuhnya yang tinggi dan wajahnya yang tampan, dia juga tampak keren dengan tindik di telinganya dan juga hidungnya.
Sesampainya di ruang kepsek, aku lebih memilih menunggu senpai di luar dan menunggunya hingga selesai.
Aku sempat melihat hana yang berjalan menuju gudang penyimpanan buku, dia tidak melihatku karena dia tampak terburu-buru."kau lihat siapa?" tanya Zelo senpai yang mengagetkanku.
"ah.. Tidak bukan apa-apa, ayo kita ke kelas. Sensei pasti sudah memulai pelajaran"
Kelas..
Aku membuka pintu kelas, ternyata tidak ada guru. Kulihat ketua kelas sedang menjelaskan tugas yang diberikan guru yang sedang tidak masuk.
"ah Arata kau datang dengan murid baru ya, silahkan perkenalkan dirimu" _ketua kelas
Aku mencoba menyadarkan Zelo senpai yang terlihat melamun lagi, kemudian aku duduk dibangku ku.
"ah Hay aku Zelo, hari ini pertama kali aku sekolah, sebelumnya aku home schooling. Mohon bantuannya"
"nah teman-teman apa ada yang ingin kalian tanyakan padanya?" _ketua kelas
"apa kau pet biasa atau spesial?" tanya salah seorang kutu buku yang duduk paling depan.
"menurutmu?" Zelo senpai menjawab dengan tatapan datar, sepertinya dia tidak suka pertanyaan itu.
"apa tuanmu seorang artis?" tanya seorang perempuan centil di kelasku.
Kulihat Zelo senpai enggan menjawab.
"apa-apaan dengan semua pertanyaan bodoh itu" gumam Hogora yang terlihat jengkel.
"baiklah semuanya hentikan pertanyaan yang bisa membuat teman baru kita tak nyaman, Zelo silahkan kau duduk di bangku belakan Arata.
"hey... Aku Hogora salam kenal" Hogora menyapa ramah.
Senpai memnerima jabatan tangan dari Hogora, dan menjawab sapaannya dengan mengangguk.
Zelo...
Jam makan siang, Arata mengajakku makan di atap sekolah karena dia membawakan aku bekal, Arata tau aku tidak suka keramaian, jadi dia mengajakku makan ke atap.
"Arata kenapa Jenny menindikmu?" tanyaku yang sebenarnya sangat penasaran.
"mmm sebenarnya itu bukan kemauan nona Jenny, saat kami bersantai aku menceritakan seseorang yang aku kagumi dan ingin aku tiru dulu, itu kau senpai. Aku ingin jadi sepertimu, bertindik dan juga bertato, itu keren. Tapi, nona jenny tidak suka. Beberapa hari kemudian tanpa sengaja aku melakukan kesalahan yang fatal, nona sangat marah. Dia memarahiku, memukulku lalu dia ingat aku ingin ditindik, jadi sebagai hukuman nona menusukkan jarum yang besar ditelingaku lalu bilang 'bukankah kau ingin punya tindikan? Maka nikmati rasa sakitnya'" jelas Arata.
"owh itu kejam sekali, lagi pula kenapa kau ingin sepertiku? Aku bertindik untuk menjadi ciri mafia. Kau lihat anting ini memiliki lambang yang menandakan aku pemimpinnya. Untunglah kau belum di tattoo. Karena tattooku untuk menutupi bekas luka"
Arata menunduk
"hahh... Maksudku... Aku lebih suka kau Apa adanya tanpa meniru orang lain kau sudah menarik. Sepulang sekolah aku akan merubahmu, seperti Arata yang aku suka sebelumnya" Arata mengangguk dan tersenyum aku mengusap kepalanya.
"oh ya.. Kenapa Jenny bisa semarah itu padamu?"
"emm... karena aku mencoba kabur darinya, aku sangat merindukan tuan Azora saat itu, dan mungkin juga saat itu aku baru saja melewati masa perubahan. Aku berhasil lolos dari beberapa penjaga yang mengejarku, tapi nona Jenny menyusul lalu memecut hingga kakiku berdarah saat akan menaiki bis. Yaa aku tak ingin mengingat kejadian itu lagi"_Arata.
Aku mengangguk, melanjutkan makanku yang sempat tertunda.
"senpai.. Bisa kah kau mengajariku beberapa kekuatan? Joe bilang aku memiliki kekuatan yang terpendam".
"hemm, lihat mataku Arata. Aku akan melihat jenis kekuatan apa yang kau punnya"
Arata pun memfokuskan matanya ke arah mataku 'menarik~' batinku.
" Karena kau seorang Lord, kau akan memiliki lebih dari satu kekuatan. Dari yang aku lihat di matamu, kau memiliki beberapa kekuatan yang sama denganku"
"apa itu?"
"mengubah warna rambut, memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, kemampuan otak yang jenius, dan yang paling istimewa adalah meniru"
"meniru?"
"hemm ya meniru, kau bisa meniru kekuatan atau gaya bertarung pet/orang spesial lainnya. Tapi itu memerlukan latihan yang sulit dan rutin. Kau juga harus sering menggunakan katana yang diberikan kakek buyutmu. Katana itu akan menyalurkan energi yang besar padamu" jelasku panjang lebar.
"Woaa... Apa aku juga punya kekuatan sepertimu yang bisa membaca kekuatan orang lain?" tanyanya semangat..
"hahah... Sayangnya tidak, tapi kau bisa menirunya. Tapi tetap saja meniru tidak akan sama seperti yang aslinya, kau hanya dapat menirukan hal yang sama sekali dalam 67 jam" jelasku lagi.
Arata mengangguk antusias mendengar penjelasanku. Sungguh tindikan itu tidak cocok dengan dengan sifat polosnya itu.
Tbc...
Jangan lupa voment😝
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet (First Version)
RandomAkihiko arata, itulah nama pemberian kedua orangtuaku yang telah tiada saat umurku 8thn, mereka meninggal karena pembunuhan oleh sekelompok preman yang ingin merampok mereka saat pulang kerja, di perjalanan pulang melewati kawasan yang sepi penduduk...