Arata...
Tuan Azora melarangku bertemu dengan Zelo senpai, tapi perasaan aneh ini terus menggangguku, Joe berpendapat ada seseorang yang mengirimkan signal padaku untuk berkomunikasi melewati telepati. Aku pun setuju dengan pendapatnya, aku mencoba mengosongkan pikiranku, menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Arata.... Arata..." seseorang memanggilku dalam pikiranku.
"Senpai?" Tebakku.
"Ya, ini aku. Akhirnya kau bisa melakukan ini tanpa ku ajari" yap ternyata benar memang dia.
"Aku merasakan hal yang aneh sebelumnya, serasa ada sesuatu yang memaksa masuk dalam pikiranku" keluhku.
"Ya itu aku, ada hal penting yang harus kau lakukan, Arata". Ucapnya.
"Apa itu?" Tanyaku.
"Kau adalah seorang Lord, kau harus bertemu dengan para pemberontak dan pimpin mereka tanpa tertangkap oleh pemerintah". Titahnya.
"Ku kira pemberontak pun musuh kita". Pikirku.
"Tidak! Mereka hanyalah orang-orang terbuang yang ingin diakui dan meminta agar ras kita disamaratakan derajatnya dengan manusia, hanya saja cara mereka salah" jelasnya.
"Lalu aku harus bagaimana?" Bingungku.
"Aku mengirim mereka pada bawahanku, aku ingin kau pergi dan bimbing apa yang sebaiknya mereka lakukan selanjutnya, dan jangan lupa tetap sembunyikan identitasmu ini, karena mereka mulai mencurigaiku". Jelasnya, ia mulai membuatku khawatir.
"B-bagaimana aku bimbing mereka? Aku bahkan tak tau harus merencanakan apa?!" Rasa khawatirku bertambah bercampur dengan panik.
"Janganlah panik, kau adalah seorang Lord, kau akan tau apa yang harus kau lakukan. Jongup dan anak buahku yang lain akan membantumu selama aku tak menemanimu". Senpai mencoba meyakinkanku.
"T-tapi... Bagaimana denganmu? Jika mereka menangkap senpai, apa yang bisa kulakukan?". Inilah rasa khawatir terbesarku, aku tak ingin kehilangan sosoknya.
"Kau tak perlu memikirkan hal itu, aku bisa mengurus diriku sendiri. Arata... Ingatlah bahwa kau adalah keturunan terakhir keluarga Akihiko, keturunan terakhir dari Lord sebelumnya di jepang. Sekarang BAWA KATANAMU DAN TEMUI MEREKA!" Senpai mengakhiri telepatinya.
Aku benar-benar bingung dan takut, tapi senpai benar, aku adalah Lord aku adalah orang yang ditakdirkan memimpin kaumku.
Author...
Arata menarik nafas dan memejamkan matanya. Saat membuka mata, warna matanyapun berubah menjadi keemasan.
"Joe... Tolong antarkan aku ke suaru tempat... Dan sebelum itu, aku mau sepasang katana ku".
Joe yang mendengar suara Arata yang berubah sedikit merinding.
"T-tapi... Kita harus izin pada Tuan Azora". Untuk pertama kali nya Joe gugup menghadapi Arata.
Arata memandang Joe serius.
"Kita bisa urus itu nanti" jawabnya datar dan mulai berjalan keluar ruang istirahat milik Azora.Joe yang merasakan aura yang berbeda dari Arata pun akhirnya menuruti kemauan Arata dan berniat akan melapor pada Azora nanti diperjalanan.
Tbc...
Maaf dikit yak
Vote&comment please....
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet (First Version)
RandomAkihiko arata, itulah nama pemberian kedua orangtuaku yang telah tiada saat umurku 8thn, mereka meninggal karena pembunuhan oleh sekelompok preman yang ingin merampok mereka saat pulang kerja, di perjalanan pulang melewati kawasan yang sepi penduduk...