Arata...
Aku selesai dengan istirahatku, setidaknya energiku saat ini sedikit bertambah. Saat ini aku menunggu kesempatan yang bagus untuk mencari senpai. Chris yang selesai menemaniku makan berencana untuk mengumpulkan para pengikutnya untuk mendiskusikan kesiapan mereka untuk berperang, Chris berfikir aku akan tertidur sangat lama setelah makan karena makanan yang Chris berikan padaku telah tercampur obat tidur. Aku yang mengetahui hal itu tentu mempersiapkan tubuhku untuk dapat menetralisir obat itu agar efeknya tidak bekerja maksimal.
Kuawasi sekitar ku, hanya ada satu orang saja yang berjaga di luar rumah.
"L-lord... Ada apa? Apa kau perlu sesuatu?" Tanya penjanga itu terlihat raut kebingungan di wajahnya, mungkin dia tau seharusnya aku sudah tertidur dengan lelap.
"Aku ingin buang air kecil." Dalih ku.
"Kalau begitu akan ku antar, tuan Chris sedang memeriksa sesuatu dia menyuruh ku untuk selalu berada di dekat mu." Ucapnya.
Aku membiarkan dia pergi di depanku, tentu agar aku bisa memukul kepalanya dari belakang.
Bukk
Srukk
Aku memukulnya dengan cukup keras sehingga membuatnya tak sadarkan diri.
Ku angkat dia dan menempatkan nya di kamar, aku membuka semua pakaian yang ia pakai untuk ku pakai, setidaknya tidak akan ada yang menyadari ketika aku keluar nanti.
Selesai memakai pakaian, aku pun mengubah warna rambutku seperti penjaga itu dan mencoba menyesuaikan tinggi badanku dengannya dan menutup mulut ku dengan masker yang selalu digunakan para bawahan Chris, penyamaran yang sempurna bukan?
Selesai dengan itu aku pun keluar dengan santai, aku cukup terkejut ketika aku keluar ada seorang penduduk desa yang melihat ku.
"Hai nak, apa kau sudah makan? Bagaimana keadaan lord kita? Apa dia dalam keadaan baik?" Tanya wanita paruh baya itu secara beruntun.
"Ah.. ya aku sudah makan, terimakasih telah bertanya. Lord kita dalam keadaan yang sangat baik, dia sedang tidur, tuan Chris bilang dia masih perlu banyak istirahat." Ucapku berbohong.
"Ah baiklah, aku akan pergi dan meminta orang-orang untuk tidak mendekati rumah ini agar Lord kita tidak terganggu." Ucapnya lalu pergi meninggalkanku.
Tak ku sangka orang-orang disini sangat pengertian dan mengagumi sosok Lord yang mereka puja. Selama aku di sini Chris tidak pernah memberikan kesempatan untuk ku bercengkrama dengan para penduduk desa, dia hanya memperbolehkan ku untuk pergi ke hutan dan pantai saja. Aku tidak pernah mengerti mengapa Chris melakukan itu selain memanfaatkan ku untuk kepentingan kelompok pemberontak.
Selesai dengan pikiran ku, aku pun pergi ke arah hutan yang sebelumnya ku datangi, tepat ketika di depan sungai aku melihat Hogora yang terlihat sedang menunggu seseorang.
Aku merubah warna rambutku dan kembali ke ukuran tubuhku semula, Hogora yang melihatku sedikit tersentak karena terkejut.
"A-Arata?" Panggil nya.
Ku buka masker ku, tersenyum lalu aku berlari menyeberangi sungai untuk memeluknya.
"Hogora! Bagaimana kau bisa ada disini? Aku senang melihatmu." Ucapku.
Dia melepaskan pelukanku,
"Kau berhutang cerita padaku! Mengerti?" Ucapnya dengan nada sedikit marah, lalu ia akhiri dengan senyuman dan membalas pelukanku."Sudahlah aku memang menunggumu disini, kita harus cepat bertemu dengan Junhong-san!" Ucapnya sambil menarik ku pergi.
'apa katanya? Junhong-san? Ahh sepertinya yang dia maksud adalah Zelo senpai.' batinku.
Hogora menuntun ku ke tempat senpai berada, kami menyusuri hutan cukup dalam. Hingga pada akhirnya kami sampai di ujung lain hutan yang kami susuri, 'ini pemukiman lainnya!' Chris sangat pintar dalam memimpin kelompok, ia membagi orang-orang nya untuk mengurusi para manusia dan pet buangan ini sampai masing-masing dari mereka memiliki tempat tinggal dan pekerjaan sampai membangun desa sendiri, bahkan mereka melakukan semua ini tanpa menggunakan peralatan canggih bahkan ponsel pun mereka tidak punya 'Hebat'.
"Tunggu Arata, sebaiknya kau bersembunyi di pohon ini. Melihat mulai banyak penjaga yang berdatangan seperti nya Junhong-san sedang memulai amukan nya". Ucap Hogora sambil tersenyum.
"T-tunggu Dia bahkan tidak dalam kondisi yang baik!" Khawatir ku.
Dilihat dari mimik wajahnya sepertinya Hogora merasa bingung mengapa Aku sangat mengetahui keadaan bos besar nya itu.
"Ahhh akan kami ceritakan nanti jika kita semua sudah menyelesaikan masalah disini okay?" Janjiku.
"Baiklah kau berhutang cerita padaku! Sekarang cepat bersembunyi!" Titahnya.
Ku lihat Hogora mengambil buah-buahan yang sudah ia sembunyikan di balik pohon tempatku saat ini bersembunyi.
"Tadi aku izin pada penjaga lainnya untuk memetik beberapa buah di hutan, aku akan kembali seolah-olah tak mengetahui apa yang sedang terjadi". Ucapnya lalu pergi.
Zelo pov.
Selesai aku bicara dengan Jamie kuputuskan untuk memulai Rencana pertama yakni membuat keributan di kawasan ini untuk memancing amarah Chris.
"Jamie berteriaklah lalu pura-pura tak sadarkan diri seolah aku sudah menyakitimu". Suruhku yang langsung disanggupinya.
AKHHH!!!!!!, teriak Jamie seperti menerima pukulan dariku, lalu ia mulai berpura-pura tak sadarkan diri dengan posisi setengah berbaring di kursi sofa tempat biasanya dia memperhatikan ku saat sedang dirawat oleh Hana atau Hogora. "Kau pintar cari tempat pingsan yang nyaman ya". Ucapku terkekeh.
Beberapa penjaga membuka pintu dengan kasar, mereka terlihat panik saat melihat Jamie yang terbaring setelah mereka mendengar teriakannya.
Mereka menatapku, masih mengira-ngira apa yang sudah terjadi.
"Aku memukulnya, apa yang kalian tunggu? Cepat kemari dan serang aku!". Ucapku memprovokasi.2 penjaga melawanku dan 1 lainnya pergi dengan tergesa-gesa, sepertinya dia akan meminta bantuan dan melaporkan apa yang sedang terjadi pada Chris.
Aku menangkis setiap serangan dari kedua penjaga ini dan dengan mudahnya salah satu dari mereka ku banting dengan sangat keras ke lantai hingga ia pingsan. Tersisa 1 lagi yang semakin waspada menghadapiku, Dia menggunakan kekuatan petnya untuk melawan, kekuatan orang ini cukup bagus, dia bisa menarik atau melempar benda dengan bahan logam seperti layaknya magnet.
'Orang ini cukup merepotkan' batinku setelah beberapa kali terkena lemparan ranjang tempat tidurku.
Aku menggenggam erat ranjang tidurku saat orang itu mulai menarik benda ini, ku tahan terus sekuat tenaga sampai saat orang itu bersikeras menarik ranjang yang ku pegang barulah ku lepas hingga ranjang itu menabraknya dengan cukup keras.
Selesai dengan itu "Jamie aku akan bersembunyi di hutan, pastikan kau pancing Chris ke tengah hutan besok pagi", bisik ku pada Jamie.
Aku berlari dengan segera memasuki Hutan hingga seseorang menarik tanganku.
"Senpai!". Arata menarikku ke pelukannya.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
Pet (First Version)
RandomAkihiko arata, itulah nama pemberian kedua orangtuaku yang telah tiada saat umurku 8thn, mereka meninggal karena pembunuhan oleh sekelompok preman yang ingin merampok mereka saat pulang kerja, di perjalanan pulang melewati kawasan yang sepi penduduk...