19

2.7K 197 8
                                    

Azora..

Akhirnya aku sampai juga di korea, di sini aku akan tinggal di salah satu rumah ayahku yang cukup besar.

"Tuan, apa ada tempat yang ingin anda kunjungi sebelum ke rumah tuan besar?" Tanya supirku setelah aku masuk ke dalam mobil.

"Tidak, langsung ke rumah saja".

Tak lama beberapa anak buahku membawa Zelo masuk ke mobil, tepat d sampingku. Sulit memang membawanya saat tidak sadar karena postur tubuhnya yang sangat tinggi, tapi akan lebih sulit lagi jika aku membiarkannya dalam keadaan sadar.

Mobilpun mulai jalan, perjalanan dari bandara menuju rumahku cukup dekat, hanya sekitar 25-40 menit, tergantung kondisi jalanan.

Ku baringkan kepala Zelo di pahaku. Ku usap kepalanya dengan lembut. 'maaf aku terlalu keras padamu, Zelo. Hidupmu berat tanpa majikan, dan sekarang aku menambah beban hidupmu. Tapi aku tak punya pilihan lain, hanya kau yang bisa membawa Arata kembali padaku'.
Ku cium pipi Zelo yang lembut namun terlihat tirus. Dulu dia sangat menggemaskan dengan pipinya yang cuby, mungkin karna dia tidak biasa hidup tanpa majikan membuatnya stres sehingga badannya semakin kurus.

Ku raba collar yang di pakai Zelo, lalu ku seting collar itu agar dapat di buka oleh siapa saja kecuali Zelo. Tak sengaja aku melihat tattoo di pundak belakang Zelo, tattoo itu dibuat oleh majikannya sendiri, untuk menandai bahwa dia pet istimewa milik keluarga BANG, keluarga majikannya.
"Kau akan bertemu dengan-"
"Tuan, kita sudah sampai" supirku memotong bisikanku pada Zelo.

Klek...(pintu mobil d buka)

"Selamat datang Tuan, saya sudah menyiapkan kamar anda dan air hangat untuk anda mandi, anda pasti sangat lelah". Ucap kepala pelayan di rumah ini.

"Ah ya, terima kasih pak Han. Tolong anda mandikan pet ini dan pakaikan dia baju tidur yang nyaman setelah selesai anda baringkan dia di kamarku saja". Pintaku pada pak Han.

"Baik Tuan"

...

Jenny...

"Arata...., waktunya sarapan ayo kemari, Chanwoo kau juga sarapan" panggilku.

Ku lihat Arata datang dengan wajah tang sedih, 'apa yang dia pikirkan?'.

"Arata.. apa ada yang sedang kau pikirkan, kau tqmpak lesu" kuusap wajahnya dan kucium dahinya.

"Mmm a-aku... rindu Tuan Azora.." Arata terlihat takut mengatakannya.

Aku mendengus, "Bagaimana kau bisa tetap memikirkannya, padahal aku mengurusmu lebih baik darinya?" Arata semakin menunduk, takut.

"Hahh sudahlah, sebaiknya kau sarapan dulu. Sebentar lagi guru mu datang". Aku mengusap kepalanya lalu mulai menyuapinya.

"Noona..! Eh... emmm... aku akan tunggu kau selesai menyuapi Arata" Chanwoo datang mengagetkanku, sepertinya ada masalah. Semoga bukan berkaitan dengan Azora.

Skip..

Setelah aku selesai menyuapi Arata, dan akhirnya guru privatnya datang, aku pun langsung menemui Chanwoo di ruang kerjanya.

Klek..

"Apa yang ingin kau sampaikan sebenarnya?!"

"Em- Noona maaf, tapi..."

"Apa?!"

"Ada yang membuka data pribadimu dengan virus"

Ku dekati Chan yang menunjukkan dataku yang kacau oleh virus, disana juga tertera sebuah lambang yang tak asing bagiku.

"Selidiki dia, cari tahu apa yang dia cari dan cari datanya identitasnya!"

Aku sangat terkejut, bagaimana mungkin ada seseorang yang mampu membuka data pribadiku yang hanya bisa dibuka oleh ayahku dan Chan saja. Di sana juga terdapat file cctv jalanan yang sengaja aku sembunyikan untuk mencegah Azora mengetahui dimana Arata.

Zelo..

'Ughh... kepalaku sakit sekali...'
Kupegang kepalaku yang berdenyut. Aku baru ingat sejak kemarin aku belum makan apapun.

Tok...tokk...

Azora berdiri di ambang pintu.

Azora berdiri di ambang pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kau bangun juga. Kau harus makan sekarang, semalam kau demam" Azora pun masuk bersama beberapa pelayan dan juga Joe tentunya.

Aku menatap tajam mereka berdua.
"Berhenti menatapku begitu, habiskan makanmu dan kerjakan tugasmu." Perintah Azora

Aku mulai menurutinya, mengambil makanan yang diberikan pelayan dan melahapnya. Azora mendekat dan berbaring di belakangku dan mulai menyalakan laptopnya.

"Kenapa kau tetap di sini?" Tanyaku

"Aku akan menemanimu. Tak ada pekerjaan yang harus ku kerjakan, jadi aku hanya akan menemanimu dan memperhatikan apa saja yang kau rencanakan untuk merebut Arata dari Jenny." Jawabnya sambil tersenyum dan mengusap kepalaku, momen yang selalu aku rindukan. Perhatian yang sudah lama tak kurasakan lagi.

"Kenapa kau melakukannya sekarang? Bukankah itu bayaranku jika aku berhasil?"

"Kau pantas mendapatkannya Zelo, kau sudah bekerja keras. Jahat jika aku hanya melakukannya sekali untuk kerja kerasmu yang semengagumkan ini. Lagi pula itu hanya sebuah belayan, aku tak akan rugi melakukannya." Jawabnya dengan senyuman yang sama tulusnya.

"Dan... maaf aku menyakitimu dengan collar itu, aku juga tak bisa melepaskannya untukmu." Lanjutnya, kali ini dengan tatapan tak enak hati.

"Hmm, aku mengerti."

Tbc...
______________________________________

Sorry udh bikin nunggu lama.

Aku baru tau kuliah bisa sesibuk ini ㅜㅡㅜ.

Thanks ya yg udh vot&coment ;D

Pet (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang