11

361 60 7
                                    

Punggung Winwin dengan keras terbentur pada tembok yang ada dibelakangnya, Hyunjin yang melihat Winwin sedikit meringis pun hanya tertawa.

"Aww tatit ih,"

AW sakit ih

Hyunjin tertawa renyah saat melihat Winwin yang meringis sembari memegangi perutnya yang terasa begitu sakit.

"DASAR BOCAH ANJING," Hyunjin lagi lagi menendang Winwin yang sudah tak kuat untuk melawan.

Rere yang melihat itu menghentikan langkahnya, senyumannya seketika sirna saat melihat pemandangan tak sedap yang kini berada tak jauh dari jaraknya berdiri. Earphone yang sedari tadi menyumpal ditelinganya kini ia lepas secara perlahan.

Entah mengapa, bukan dia yang tersakiti namun mengapa ini terlihat begitu sakit.

Felix yang sedari tadi bersandar di pilar kini  berjongkok dihadapan Winwin, mengangkat dagu Winwin dengan lengkung senyuman jahat yang menghias bibir merahnya.

"Lo ulang taun ya besok?"

Winwin diam bergeming tak menjawab perkataan lelaki dihadapannya.

"Lo mau dapet doa dari gue ya?" Tanya Felix sembari mengunyah permen karet dengan senyuman remeh.

"Gue doain semoga Lo cepet mati!" Felix tertawa renyah di ikuti oleh yang lain.

"Apalah pake yang begini begini segala, Lo kayak anak SD tau ga? Oh iya dia kan ga normal, Haha." Seungmin merobek kertas undangan yang winwin buat untuk mereka hingga kertas itu kini tak berbentuk kembali.

"Ihhh Janan lusakin taltu Iwin, Iwin tape baneut bitin taltu itu buwat tayian,"

Ih jangan rusakin kartu Winwin, winwin cape banget bikin kartu itu buat kalian.

winwin mencoba menghentikan aksi seungmin yang menghancurkan semua kertas undangan yang winwin buat untuk teman yang lain, namun seungmin hanya mendorong winwin hingga kembali terjatuh.

Minho menarik kuat kerah seragam winwin hingga baju seragam itu lusuh, dan kotor.

"Harusnya anak haram kayak Lo itu mati, Lo gapantes hidup. Lo anak haram, anak yang gapernah orang orang mau. Lo udah anak pungut haram lagi, dasar anjing." Jelas Minho sembari menoyor kening Winwin kasar lalu tertawa dengan remeh.

Entah mengapa, hati Rere tak bisa menahan emosi itu kembali. Meskipun bukan dia yang mendapat kata kata tersebut tapi itu sama saja seperti menyinggung dirinya. Dengan nafas yang menderu Rere berjalan kearah mereka.

Semuanya nampak terkejut dengan kehadiran Rere yang datang tanpa adanya sebuah undangan, apalagi Hyunjin dia terlihat sedikit panik bahkan takut seakan akan kedatangannya membuat dirinya mati kutu.

"Lo ngatain winwin apa tadi?" Tanya Rere sembari menatap Seungmin dengan suara datar dan dingin namun tatapanya menusuk dengan tajam.

"Anak haram, kenapa salah? Lo punya hujatan lain?" Tanya Minho sembari tertawa renyah.

PLAKK

Minho menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah akibat layangan tangan gadis itu.

"Anjing Lo," Rere menatap Minho dingin, Minho hanya menatap Rere dengan tatapan penuh tanya.

"Otak Lo dimana anjing? Lo jual otak Lo hah? Sampe Lo gatau kalo ucapan Lo itu nyinggung perasaan orang?" Tanya Rere sembari menatap Minho datar.

"Kok Lo jadi bela dia sih? Anak autis kayak dia itu gapantes buat dibela. Lagian ya kita ngatain Winwin bukan ngatain Lo." Timpal Hyunjin yang membuat Rere kini menatapnya dengan tajam.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang