"Gue kira lu gabakal Dateng," Doyoung dan yang lainnya ber tos ria dengan Ten, sedangkan Winwin juga mengikuti langkah Ten sembari bertos ria juga.
"Eh iya, lu berdua belum kenal ya sama mereka?" Tanya Taeyong sembari menatap kearah Xiaojun dan Hendery bergantian.
"Wah sape nih?" Tanya Ten dengan antusias sedangkan Winwin hanya duduk diam disebelah Jaehyun.
"Ini dia Xiaojun, dia sebenernya satu sekolah sama kita cuma dia lagi di skors," Jelas Jungwoo sembari memakan pizza yang baru saja dibeli Doyoung tadi.
"Lah kenapa bisa di skors?" Tanya Ten sembari mengambil camilan di meja.
"Gue pecahin kaca ruang kepala sekolah pas maen basket," Xiajoun sedikit terbahak kala mendengar alasan konyol dirinya di skors.
"Trus lu siapa?" Tanya Ten sembari melihat ke arah Hendery.
"Gue Hendery, gue sama kayak Xiajoun. Kita sama sama di skors, haha." Hendery tertekekh kecil sembari menghisap rokoknya.
"Win rokok win?" Tawar Doyoung sembari mengarahkan sebungkus rokok pada winwin.
"Thanks," Winwin mengambil sebatang rokok lalu menghisapnya dengan santai, namun pikirannya masih tertuju pada Yuju.
"Ten, Adek lu Cantik anjir." Itu Yuta yang berbicara, ia turun dari motor sembari menjinjing sebuah kantung kresek yang berisikan nasi goreng yang dibawanya bersama Taeil tadi.
Ten dan Yuta sudah saling kenal karena mereka satu kelas disekolah.
"Gue gebet boleh ga?" Tanya Yuta sembari tersenyum jahil sedangkan Ten menoyor keningnya pelan.
"Adek gue masih normal goblo," Jawan Ten yang membuat Yuta memutar bola matanya malas.
"Eh lu bawa apa bang?" Tanya Jhonny sembari membuka kresek yang dibawa Yuta dan Taeil.
"Biasalah, nasi goreng buatan gue. Warung gue lagi sepi, dari pada nasinya gue buang mending gue masak buat kalian." Jawab Taeil sembari membuka helmnya, "Minta dong haus gue," Lanjut Taeil sembari merebut minuman soda milik Doyoung dengan tiba tiba yang membuat Doyoung sedikit tersedak.
"Anjir lu," Doyoung mengusap mulutnya yang basah menggunakan jaket Jaehyun.
"HEHHHHH LU KIRA JAKET GUE ELAP APA? SEMBARANGAN MAEN ELAP ELAP AJA LU, INI TUH EMAK GUE BELI DARI LUAR NEGERI. MINTA GUE TAJONG KEJURANG EMANG LU YA," Kesal Jaehyun yang mendapat tatapan julid dari Doyoung.
"Hilih, palingan beli di pasar." Jawab Doyoung malas lalu melahap nasi goreng buatan Taeil.
"Ohok ohok ini gratis kaga?" Hendery terbatuk kala ia melupakan sesuatu hal.
"Gratis lah tolol," Jawab Yuta Sembari melahap nasi gorengnya.
"Tumben baik?" Mendengar perkataan Xiajoun, Taeil menampakan wajah malasnya.
"Baik salah jahat salah, yaudah mana duitnya bayar kalian." Hendery terbatuk sembari menoyor kepala Xiajoun.
"Dongo Lo anjir, udah seneng juga gue dapet makanan gratis." Amuk Hendery yang membuat Xiajoun tersulut emosi.
"LOH KOK NGAMOK? KAN GUE CUMA NANYA ANJIR!!" Pekik Xiajoun kesal yang membuat Taeyong menggelengkaan kepalanya pelan.
"Toilet dimana ya?" Tanya Winwin pada Jungwoo yang sibuk bermain ponsel.
"Lu jalan kebelakang, toiletnya sebelah kanan." Jawabnya sembari meminum minumannya.
"Bang gue mau ke toilet dulu ya," winwin mematikan rokoknya lalu Ten hanya mengangguk sebagai jawaban.
Winwin dengan cepat berjalan kearah toilet, lalu jarinya dengan cepat mengetik nama Yuju dan menekan nomor tersebut.
"Angkat lah," gerutu Winwin sembari mengigit bibir bawahnya pelan, sungguh ia benar benar merasa dihantui oleh kesalahan. Ia merasa berdosa atas perilakunya tadi sore.
"Mau ngapain lu nelpon?" Winwin tersenyum saat Yuju menjawab panggilan darinya.
"Gue—"
"Lu mau nagih uang hp lu? Gue kan udah bilang besok bakal gue ganti." Jelasnya yang membuat senyuman kecil Winwin sirna.
"Gue nelpon lu bukan mau itu, gue cuma ma—" Ucapan Winwin terpotong kala Ada suara dobrakan keras dari tempat Yuju.
Yuju yang mendengar dobrakan keras yang berasal dari pintu kamarnya itu pun meletakan ponselnya di nakas lalu menoleh ke belakang, dan mendapatkan mamanya.
"KAMU TUH YA JADI ANAK GA GUNA BANGET!" Wanita paruh baya itu memukul kepala Yuju dengan sangat keras sedangkan Yuju hanya menunduk sembari menahan rasa ngilu yang menjalar di kepalanya.
Winwin sedikit terkejut saat mendengar teriakan sarkas tersebut.
"KAMU TUH EMANG GAPERNAH BECUS YA JADI ORANG, KAMU TUH GA PERNAH BISA JADI PANUTAN BUAT ADEK ADEK KAMU, DASAR TOLOL." Wanita paruh baya itu menampar anak sulungnya lalu mendorongnya hingga Yuju benar benar terjatuh.
"KALO KAMU GA KERJA ADEK KAMU MAU MAKAN APA HAH? KALO KAMU GA KERJA KAMU MAU BAYAR PENGOBATAN MAMA PAKE APA? KAMU TUH YA UDAH GEDE, HARUSNYA KAMU TUH MIKIR, JANGAN CUMA MELENYE MELENYE GA JELAS. KAMU LIAT KAN KELUARGA KITA ITU SUSAH!!" Teriaknya yang membuat Winwin speechless disebrang sana.
"Maaf—ma." Hanya kata itu yang mampu keluar dar mulutnya, rasanya energinya untuk berbicara sudah benar benar habis.
Plakkk
"DASAR ANAK GA BECUS," Untuk terakhir kalinya, wanita paruh baya itu menampar pipi Yuju hingga sudut bibirnya sedikit lebam dan mengeluarkan darah, Yuju hanya bisa terisak dalam diam, menatap langkah wanita paruh baya itu berjalan keluar dari kamarnya yang tidak terlalu besar.
Winwin menelan salivanya pelan di sebrang sana, lalu berusah untuk memanggil Yuju. Ia benar benar tahu keadaan Yuju sekarang. Dibalik sikapnya yang menyebalkan ada sebuah sisi kegelapan disana, ada sisi kepedihan yang tak pernah Winwin tahu.
"Ju—" Yuju menoleh kearah ponselnya, dengan perasaan yang menggebu dan semakin menyesakan dadanya ia mencoba mengumpulkan tenaga untuk sekedar
"LU DENGER SEMUANYA KAN HAH?" Teriak Yuju yang membuat Winwin diam mematung dan semakin diselimuti rasa bersalah.
"Puas loh hah?" Tanyanya sembari tertawa hambar, sedangkan Winwin masih bungkam.
"PUAS LO UDAH HANCURIN HIDUP GUE HAH! ITU KAN YANG LO MAU?" Pekiknya sembari menjauhkan ponselnya dari telinganya.
Tebeceh
Hihi
Gapapa ya rajin apdet
Dah mau ujian akhir semester awowkwok
Jan lupa vote komennya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Puberty | Winwin
Fanfiction"Aneu aneu semayem Iwin mimpyi woh," "Mimpi apa?" "Tapi aneu Janan biyang biyang cama olang ya?" "Iya gabakal gue bocorin ke orang," "Iwin mimpyi kcetemu cama twuhan-"